Rabu, 20 Februari 2013

[warta-online] Benarkah Polisi sedang membuat skenario terjadinya kerusuhan? (studi kasus penembakan di Teexbox)

 

Apakah benar adanya analisa bahwa Polisi sedang membuat skenario terjadinya kerusuhan atau ke-tidak-tentraman di negeri ini?

Jika melihat dari kasus dibawah  ini misalnya, suasana sedang tenang, tahu2 polisi menembakkan gas air mata kedalam gedung, sehingga timbul kepanikan. Lalu polisi yang menjaga acara, setelah terjadinya penembakan gas air mata dan timbul kekacauan/ kerusuhan, malah para polisi yang menjaga keamanan itu menarik diri ke markas Polres.

Maka ada kesimpulan, situasi tenang jadi timbul kekacauan karena tindakan polisi, sedangkan saat kekacauan terjadi, polisi yang harusnya mengatasi kekacauan malah lari dari tanggungjawab alias tidak berada ditempat.

Kira2 ada skenario apakah dibalik hal ini? apalagi jika dikaitkan dengan kejadian2 sebelumnya, dimana jika ada penyerbuan oleh kelompok massa pada anggota masyarakat yang lain, seolah polisi membiarkan terjadinya kekacauan, dan pelaku pembuat kekacauan bisa tetap bebas dan melakukan kekacauan ditempat lain lagi

http://indonesiana.seruu.com/read/2013/02/17/147168/saksi-polisi-reaksioner-tidak-ada-keributan-sebelumnya
Saksi: Polisi Reaksioner, Tidak Ada Keributan Sebelumnya

Jakarta, seruu.com - Insiden penembakan gas airmata di Teebox Cafe, Jalan Wijaya II, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (17/2/2013) malam ternyata dipicu kepanikan sejumlah petugas kepolisian yang diminta melakukan penjagaan di lokasi tersebut.

Menurut sejumlah saksi mata, saat insiden tersebut terjadi tidak ada kerusuhan ataupun keributan yang bisa menjadi alasan polisi melakukan penembakan gas airmata.

"Jadi kondisinya saat itu di dalam cafe sudah penuh, sementara di luar masih banyak yang punya tiket tapi belum bisa masuk. Tapi mereka masih mengantri, gak ada itu kerusuhan, yang ada antrian massa," tutur Jefry salah seorang saksi yang ditemui Seruu.com di lokasi.

Dari rekaman gambar video yang diambil oleh salah seorang panitia, tampak antrian panjang para pengunjung di luar cafe yang terletak di seberang Mapolres Jakarta Selatan tersebut.

Sementara dari dalam terdengar suara alunan musik reggae yang mulai terdengar dimana salah satu band undangan mulai tampil di panggung.

Tiba-tiba tampak tembakan gas airmata dilepaskan oleh polisi yang berada di pintu masuk cafe, asap lagsung menyebar bahkan masuk ke dalam ruang tertutup tempat acara launching buku 'Negeri Pelangi Ras Muhammad' digelar.

Akibatnya kekacauan tidak terhindarkan, sejumlah pengunjung yang berada di dalam sontak berhamburan keluar.

"Beberapa wanita bahkan ada ibu hamil yang pingsan karena menghirup gas airmata yang masuk dalam ruang tertutup itu," tutur Priambodo, vokalis band reggae Day Afternoon yang diundang dalam acara tersebut.

Saksi mata lainnya mengatakan bahwa para polisi yang berjaga langsung kabur ke Mapolres Jaksel usai melepaskan tembakan gas airmata tersebut.

"Polisinya kayaknya reaksoner sekali, nggak ada apa-apa yang bisa membenarkan tembakan (gas airmata-red) itu. Ini keterlaluan," ujar Mufly, saksi mata lainnya yang mengaku mengalami sesak nafas hebat akibat menghirup gas tersebut.

Acara launching buku ini sendiri merupakan agenda resmi Kementrian luar negeri dengan grup band Ras Muhammad yang merupakan salah satu grup yang menjadi duta Indonesia yang ditunjuk oleh Kemenlu.

Ras Muhammad  sendiri dikenal sebagai salah satu grup musik yang memiliki penggemar fanatik dan komunitas yang cukup besar. [Gendis]


__._,_.___
Recent Activity:
.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar