Sedikit soal hak murid atas akal
by @RockyGerung
Murid bukan tempat menimbun dongeng. Guru mendongeng agar murid punya daya khayal. Dongeng menggoda pikiran, bukan untuk merasukinya, tapi untuk menggembirakannya.
Murid adalah sahabat berpikir guru. Demikian sebaliknya. Bersahabat dalam berpikir, membawa kegembiraan di ruang kelas. Berpikir artinya membawa murid menikmati perjalanan akal. Biar ia melangkah bebas sampai tiba persimpangan yang meragukan. Tugas guru adalah memberi pertimbangan, bukan menunjukkan arah. Biarkan murid temukan arah sesungguhnya.
Guru membaca jalan pikiran murid. Ia memperbaiki jalan pikiran, tapi bukan menentukan isi pikiran. Kebebasan tak berbahaya. Menumbuhkan akal hanya berguna bila sekaligus kita menumbuhkan kebebasan, tempat akal mempertimbangkan semua persimpangan. Dengan mengandalkan kebebasan berpikir, guru menyapa murid sebagai manusia yang sedang bertumbuh.
Murid bukan kembang kertas yang menerima warna dari botol cat air. Murid adalah kembang yang bertumbuh dengan warna pikirannya sendiri, dengan wangi dan duri akalnya.
Tugas guru adalah membersihkan lingkungan tempat akal itu bertumbuh, bukan memangkas daya hidup akal. Lingkungan yang menjerat akal, justeru sering merayap melalui kurikulum. Yang bersembunyi di balik kurikulum adalah niat para pemangkas akal. Diam-diam merayap, kurikulum menerkam sayap-sayap akal, melumpuhkan daya jelajah pikiran.
Mengarahkan murid menerima kepatuhan tanpa dalil-dalil akal, adalah pendidikan menuju kegelapan. Tanpa cahaya pikiran, kita hanya mampu bertengkar di ruang gelap, sambil memaki-maki semua yang di luar sana.
Semoga Allah memelihara murid-murid kita dari para pemangsa akal. #kurikulum2013
Murid bukan tempat menimbun dongeng. Guru mendongeng agar murid punya daya khayal. Dongeng menggoda pikiran, bukan untuk merasukinya, tapi untuk menggembirakannya.
Murid adalah sahabat berpikir guru. Demikian sebaliknya. Bersahabat dalam berpikir, membawa kegembiraan di ruang kelas. Berpikir artinya membawa murid menikmati perjalanan akal. Biar ia melangkah bebas sampai tiba persimpangan yang meragukan. Tugas guru adalah memberi pertimbangan, bukan menunjukkan arah. Biarkan murid temukan arah sesungguhnya.
Guru membaca jalan pikiran murid. Ia memperbaiki jalan pikiran, tapi bukan menentukan isi pikiran. Kebebasan tak berbahaya. Menumbuhkan akal hanya berguna bila sekaligus kita menumbuhkan kebebasan, tempat akal mempertimbangkan semua persimpangan. Dengan mengandalkan kebebasan berpikir, guru menyapa murid sebagai manusia yang sedang bertumbuh.
Murid bukan kembang kertas yang menerima warna dari botol cat air. Murid adalah kembang yang bertumbuh dengan warna pikirannya sendiri, dengan wangi dan duri akalnya.
Tugas guru adalah membersihkan lingkungan tempat akal itu bertumbuh, bukan memangkas daya hidup akal. Lingkungan yang menjerat akal, justeru sering merayap melalui kurikulum. Yang bersembunyi di balik kurikulum adalah niat para pemangkas akal. Diam-diam merayap, kurikulum menerkam sayap-sayap akal, melumpuhkan daya jelajah pikiran.
Mengarahkan murid menerima kepatuhan tanpa dalil-dalil akal, adalah pendidikan menuju kegelapan. Tanpa cahaya pikiran, kita hanya mampu bertengkar di ruang gelap, sambil memaki-maki semua yang di luar sana.
Semoga Allah memelihara murid-murid kita dari para pemangsa akal. #kurikulum2013
Buat yg blm tahu, dok "bocoran" kurikulum 2013 ada di >> http://t.co/4rSVmK4c
__._,_.___
Reply via web post | Reply to sender | Reply to group | Start a New Topic | Messages in this topic (1) |
.
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar