Jumat, 08 Februari 2013

[Media_Nusantara] BAMBU SEBAGAI PENOPANG EKONOMI KERAKYATAN

 

http://www.kabarsenayan.com/bambu-sebagai-penopang-ekonomi-kerakyatan/

BAMBU SEBAGAI PENOPANG EKONOMI KERAKYATAN

smn4

Menuju Kongres Bambu Nasional 2013

Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Serayu Opak Progo, bekerjasama dengan Komunitas Masyarakat Bambu Indonesia Yogyakarta dan didukung oleh Kementerian Kehutanan Republik Indonesia akan serius mengembangkan industri bambu, mulai dari hulu hingga hilir, dengan sistem pemberdayaan masyarakat. Keseriusan program ini dimulai dengan diadakannya Seminar & Lokakarya Pembentukan Jaringan Kerja Kebangkitan Bambu Nusantara, hari Kamis (31/2) di Hotel Inna Garuda Yogyakarta. Lokakarya ini juga menjadi pemantapan agenda Konggres Bambu Nasional 2013 yang akan diselenggarakan di P4TK Yogyakarta dan di kompleks Candi Prambanan pada 22 – 24 April 2013 mendatang yang melibatkan berbagai komunitas penggiat bambu se-Indonesia, akademisi, pemerintah, pengusaha, pengrajin, dan petani bambu.

Masalah lingkungan, khususnya pemanfaatan daerah aliran sungai (DAS), dan nilai ekonomi bambu yang potensial serta langkanya ketersediaan bahan baku bambu guna menunjang industri bambu menjadi latar belakang rangkaian program kebangkitan bambu ini. Gerakan nasional ini dinilai mampu memberdayakan petani bambu dan industri kecil sekaligus mengatasi beberapa masalah lingkungan. Untuk mendukung program ini nantinya akan dibangun Center for Bamboo Application di Yogyakarta guna mendampingi petani bambu dan industri terkait dengan supervisi dari akademisi dan peneliti masalah bambu. Penerapan teknologi tepat guna dalam budidaya maupun pengolahan bambu akan menjadi fokus Center for Bamboo Application ini.

Salah satu pembicara dalam lokakarya, Direktur Bina Perhutanan Sosial, Kementerian Kehutanan RI, Haryadi Himawan, mengatakan produksi bambu nasional saat ini semakin menurun dan pemanfaatannya pun 80% masih secara tradisional. Dengan gerakan kebangkitan bambu ini diharapkan nilai ekonomi bambu dapat ditingkatkan melalui pemanfaatan dan penerapan teknologi terkini yang sebenarnya sudah banyak tersedia di lembaga-lembaga penelitian maupun di perguruan tinggi.

Hal senada diungkapkan oleh Kepala BPDAS Serayu Opak Progo, Kukuh Sutoto, yang juga menjadi pemateri dalam lokakarya tersebut. Untuk mendukung program ini pihaknya menargetkan menanam 1 juta bambu dengan memanfaatkan DAS. Berdasarkan data 2011, luas hutan bambu di DIY 220 hektare, tersebar di empat kabupaten, meliputi 94,8 hektare di Sleman, 66,2 hektare di Bantul, 55,3 hektare di Kulonprogo, dan 4,25 hektare di Gunungkidul. Pada 2012, pemerintah DIY dan Jawa Tengah menanam bambu di lahan seluas 100 hektare. "Dari 18 ribu hektare lebih luas hutan di DIY, sepertiganya hutan bambu. Tahun ini kami menargetkan menanam di 15 desa lagi," ungkap Kukuh.

Sementara itu Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan DI Yogyakarta, Ahmad Dawam, mengatakan keterbatasan lahan untuk menanam bambu dapat diatasi dengan memanfaatkan DAS dan memberdayakan masyarakat sekitar DAS. "Pemberdayaan kelompok kerja dalam pengolahan bambu nantinya akan meningkatkan produksi dan komoditas bambu," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Asosiasi Pengembangan Kerajinan Republik Indonesia (APIKRI) DIY, Amir Panzuri, menambahkan, pemanfaatan bambu untuk meningkatkan nilai ekonominya tidak hanya digunakan untuk membuat perkakas rumah tangga. Sudah banyak teknologi yang mendukung pengolahan bambu guna menaikkan nilai tambahnya. Saat ini serat bambu pun bisa diolah menjadi benang yang sangat kuat untuk membuat pakaian. "Permintaan pasar luar negeri akan produk yang ramah lingkungan seperti bambu ini sangatlah tinggi dan Indonesia masih belum bisa memanfaatkannya secara maksimal untuk menambah devisa," tambahnya.

Lebih lanjut, hasil dari Seminar & Lokakarya Pembentukan Jaringan Kerja Kebangkitan Bambu Nusantara antara lain adalah dibentuknya komunitas Masyarakat Bambu Indonesia DIY yang nantinya akan menggagas berbagai program pendukung gerakan kebangkitan bambu seperti pendampingan terhadap pengrajin bambu serta memberi edukasi kepada masyarakat lingkup DIY akan pentingnya bambu. Selain itu Masyarakat Bambu Indonesia DIY juga akan mengembangkan jaringan kerja yang lebih solid dengan berbagai pihak terkait maupun dengan komunitas penggiat bambu di luar DIY.

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar