Kamis, 27 Desember 2012

[Media_Nusantara] OJK (Otoritas Jasa Keuangan) berpotensi langgar UUD, UU BI

 

OJK (Otoritas Jasa Keuangan) berpotensi langgar UUD, UU BI

by TrioMacan2000

Mulailah waspadai OJK, otoritas jasa keuangan. Badan ini berpotensi langgar UUD, UU BI dst. Sedikitnya ada 3 pihak yg akan ajukan gugatan Judicial Review ke MK terkait UU OJK ini. Dan yg pasti, UU OJK telah langgar UU APBN

Pembebanan biaya operasional dan gaji OJK thn 2013 via APBN sebesar 1.3 Triliun melanggar UU APBN krna jauh di atas asumsi dan standar APBN, OJK ini lembaga super body, jauh lebih berkuasa dibandingkan KPK sekalipun. Gabungan kewenangan BI, Depkeu dan DPR ada di OJK, Gaji pegawai OJK rata2 25 % lbh besar drpd BI dan itu sdh langgar standar penetapan gaji yg dicantumkan dlm UU APBN

Kita bahas sedikit kenapa pembebanan biaya dan gaji OJK pd tahun pertama (2013) itu melanggar UU APBN, Kita tahu bhw biaya operasional OJK itu sesuai UU OJK berasal dari pungutan wajib dari lembaga2 keuangan yg berada di bawah naungan OJK, besarnya setoran wajib ke OJK ini belum diputuskan. Masih dlm penggodokan dan persetujuan seluruh stakeholder, Singkatnya, setoran atau pungutan dari lembaga keuangan ini sifatnya persis seperti premi Jaminan deposito yg disetor perbankan ke LPS, Nah, karena blm ditetapkan oleh OJK, sementara OJK tgl 2 Jan 13 nanti mulai oprasional, maka biaya OJK ditanggung oleh APBN 2013

Di dalam UU APBN sgt jelas ditegaskan bhw semua biaya operasional & gaji K/L dan seluruh pemerintah harus berdasarkan kepantasan, wajar dst, Sementara itu, biaya gaji utk pegawai dan pejabat2 OJK itu jauh lebih besar, berkali2 lipat dibandingkan pegawai negara. Bahkan di atas BI, Nah, sebab itu, pembebanan biaya gaji OJK yg 1.3 Triliun pada APBN 2013 itu jelas langgar UU APBN. Harus dicari solusinya ..silahkan hehe .... Masih ada orang indonesia yg tidak tahu OJK itu apa...gawaaaat hahaha,..padahal kewenangan OJK itu luar biasa besar..1/3 ekonomi negara


Pertarungan Para Dewa di OJK (Otoritas Jasa Keuangan)

by @TrioMacan2000

Eng iiing eeeng... Sebagian besar publik apalagi yg dikampung2 sana banyak yg ga tau tentang OJK. Apa itu? Binatang apa? Nama Bus Kota?

Karena tidak tau, sebagian rakyat cuek saja ketika UU OJK disahkan dan ketika para calon komisioner atau pimpinannya diseleksi menkeu/DPR. Padahal, OJK itu pny fungsi, tugas, kewenangan& tanggung jawab luar biasa besar serta sgt mempengaruhi kehidupan bangsa/rakyat

OJK sgt berpengaruh & berkuasa. Pd OJK tsb terdapat 50% fungsi pemerintah yg terkait dgn sektor keuangan yg menguasai hajat hidup rakyat. Itu artinya sebagian besar kewenangan pemerintah pd sektor keuangan "dipangkas" dan diserahkan kpd lembaga independen yg bernama OJK

Pemerintah "terpaksa" rela menyerahkan kewenangannya itu karena harus patuh pd kesepakatan dgn IMF yg dulu sdh ditandatangani RI. IMF dan RI sepakat bhw OJK harus dibentuk secepatnya sbg solusi bobrok atau rendahnya standar pengaturan, pemeriksaan dan pengawasan kita. Konsep OJK itu mengacu pada lembaga otoritas sejenis di barat utamanya ingris dan jerman yg punya 1 lembaga otoritas tunggal. Karena ada OJK, maka sebagian fungsi dan kewenangan depkeu dan BI (pemerintah) otomatis terpangkas dan diserahkan kepada OJK ini.

Sbg "kompensasi" pemangkasan kekuasaan pemerintah ini, pada OJK diberikan jatah 2 org pejabat tinggi BI & depkeu ex officio sbg pimp OJK. Namun pejabat tinggi dari BI & depkeu itu tdk menjabat sbg ketua atau wakil ketua OJK. Tapi hanya sebagai komisioner biasa OJK saja. Jumlah komisoner OJK ada 9 orang. 7 diantaranya dipilih oleh DPR berdasarkan nama2 hasil seleksi yg diajukan Menkeu sbg ketua pansel

Skrg ini seleksi pimp OJK sdg berlangsung dan sudah memasuki tahap tes kesehatan. Ada 38 orang yg dinyatakan lolos. DPR akan pilih 7. 7 nama pimp OJK ini diserahkan kpd presiden utk diangkat dan ditetapkan sbg pimp OJK yg bertugas 5 tahun. Mereka harus best of the best. Setelah itu presiden atas usul menkeu dan Gub BI tunjuk 2 orang lagi sbg wakil pemerintah ex officio sbg tambahan sehingga total 9 org. Saya sendiri pernah diminta scra tak resmi oleh teman2 di DPR utk beri masukan mengenai OJK ini. Tentu terkait dgn "bahaya& risiko" OJK

OJK ini superbody. Ditangan OJK terletak maju mundur, kejayaan & kehancuran ekonomi bangsa. Salah kelola atau salah pilih orang : kiamat

Selama 2 hari, di Hotel Mulia, saya beri masukan2 mengenai risiko OJK thdp bangsa & kesejahteraan rakyat. Risiko/bahaya utama adalah Terpilihnya atau dikuasainya OJK ini oleh pimp, pejabat2 (eselon I, II, III dst) yg memiliki agenda tersembunyi diluar agenda negara RI

OJK ini nanti akan menguasai asset 8000 Triliun dan terus semakin membesar sesuai pertumbuhan ekonomi / sektor keuangan

OJK punya hampir semua kewenangan terkait perbankan, pasar modal, jasa keuangan lainya ( pembiayaan, pegadaian, perumahan dst, dst )

OJK yg berhak menerbitkan aturan, memeriksa, mengawasi, menindak semua lembaga keuangan/pasar modal dst bahkan ikut menentukan pejabat2 Lembaga2 perbankan, pasar modal dan keuangan di seluruh indonesia melalui mekanisme fit n proper test yg jd kewenangan OJK

OJK punya kewenangan mulai dari menerbitkan sampai mencabut izin. Mulai dari menegur sampai menindak. Intinya OJK ini super body. Semua pihak, perorangan atau korporasi, harus patuh pd OJK. Jika melanggar bisa kena hukuman 2-6 tahun penjara. Denda 5-45 milyar

Singkatnya, OJK ini seperti KPK di sektor keuangan, perbankan dan pasar modal namun lebih berkuasa karena punya kewenangan mengatur.

Nah, seperti adagium dlm ilmu politik : power tends to corrupt and absolute power corrupts absolutely (lord acton), OJK ini sangat sangat berbahaya jika OJK dikendalikan oleh orang2 yg diragukan intergritas, nasionalisme dan kemampuan/kapabilitasnya. Negara hancur

OJK juga pertarungan antara negara versus Pasar ; Negara vs Kapitalis (pemilik modal) ; Negara vs Asing ; Negara vs Kriminal dst. Tak heran, ketika sy temui seorg tokoh bangsa dan diskusi ttg OJK, beliau berpendapat : OJK sarat kepentingan para "dewa" di Indonesia dan dewa2 di luar negeri. Para dewa di Indonesia itu : Presiden, ketua/elit politik, konglomerat2 dst..Para Dewa di luar negeri itu lembaga2 keuangan asing, negara2 asing, investor2 dan para kapitalis (pemilik modal) asing yg skrg ini merupakan hegemoni barat, yahudi dan China/Asia Timur. Para dea ini pasti akan bertarung mrebutkan kekuasaan dan pengaruhnya di OJK RI. Ada kepentingan mereka. Sebab itulah, ketika saya iseng2 tanya kans saya jd komisoner/pimp OJK, tokoh bangsa itu tertawa masam dan bilang : para dewa telah Kapling2 semua posisi komisoner bahkan pejabat2 dibawahnya. Fakta itu jg disadari oleh pemerintah. Itu sebabnya, pansel OJK yg Diketuai Menkeu "sengaja" loloskan sebagian besar calon komisioner OJK dari kalangan birokrat utk mencegah "intervensi" para dewa tadi

Tapi tentu saja, birokrat2 yg lolos pansel OJK itu tak bisa dijamin bersih 100%. sudah rahasia umum, birokrat2 kita utamanya di depkeu banyak yg selama ini menjadi agen atau antek2 asing utamanya IMF, WB, AS dan Barat. Meski SMI sdh tidak berkuasa di indonesia, SMI. SMI masih memiliki kader2, loyalis dan pengaruh yg besar dikalangan pejabat depkeu. Mereka masih berkomunikasi intensif serta selalu Konsisten memperjuangkan kepentingan barat dgn kedok globalisasi, pasar bebas, ekonomi pasar, dst..yg sgt berbahaya bagi negara/rakyat

Di dalam negeri sendiri, "para dewa" jg telah mengantongi calon2 pimp OJK yg bakal terpilih yg dipastikan dpt membela kepentingan mrka. Memang dari 38 nama yg maju utk tes selanjutnya, kita sdh dapat menduga2 siapa saja yg bakal lolos mengisi 7 kursi yg tersedia. Juga sdh dapat menduga2 siapa yg akan terpilih jadi ketua &wakil ketua dewan OJK yg akan sangat berkuasa meski bersifat kolektif/kolegial

Pertarungan seru menuju kursi Dewan Komisioner OJK ini tak akan beda jauh dgn pertarungan mengisi komsnr KPK yg terbukti calon kuat dari pemerintah seperti Yunus Husein dikalahkan oleh calon2 dari "oposisi". Tapi tentu pertarungan OJK ini lbh seru krn ada 2 kekuatan besar lain yg ikut bermain yaitu : konglomerat2 dan negara/lembaga asing. Jika DPR sbg penyeleksi akhir tidak diawasi. Maka, negara dan kekayaan negeri ini kembali jadi bancakan alias dirampok oleh para bajingan2, binatang ekonomi, penguasa hitam yang hanya mementingkan kepuasan nafsunya tanpa memikirkan kepentingan negara, bangsa dan rakyat Indonesia. DPR sebagai wakil rakyat pasti akan lebih menonjolkan posisi dan fungsinya sbg lembaga politik perpanjangan tangan partai drpd memperjuangkan kepentingan rakyat

Demkian sekilas OJK yg dpt saya sampaikan utk pencerahan bg yg belum mengetahuinya..sekian. Terima kasih telah menyimak.. salam


Sandiwara Pemilihan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan


By @kusuma_putri99

Pemilihan DK OJK disinyalir hanya formalitas dan basa-basi saja karena sebenarnya sudah ada calon2 tertentu yg bakal lolos, kenapa rapat2 yg dilakukan oleh Pansel OJK dalam mereview masing2 kandidat DK OJK sering berakhir menjelang subuh ?

Pemilihan DK OJK juga disinyalir sarat dg kepentingan ekonomi-politik tingkat tinggi dan bisa jadi tersandera oleh berbagai kepentingan ekonomi-politik sesaat...yang jelas titipan WB dan IMF, anggota2 Pansel OJK kredibilitasnya juga diragukan

Anggota Pansel OJK: Mahmudin Yasin-Wamen Meneg BUMN terkait kasus penjualan tanah PT. Barata Indonesia yg rugikan Negara 40M

Halim Alamsyah-Deputi Gubernur BI terkait Century yg diduga sbg pengubah PBI shg syarat pembelian FPJP cukup dg modal positif

Gunarni Soeworo - Ketua Perhimpunan Bank-Bank Nasional mantan anggota DEN kode DEN adalah kepanjangan tangan WB, jadi nama2 DK OJK yg lolos dipilih oleh Pansel OJK bbrp diantaranya tidak layak menjabat sbg DK OJK

Achjar Iljas-Komisaris BNI, pernah di IMF dan di WB ... titipan Dirut BNI Gatot M Suwondo yg merupakan adik dari Ibu Ratu?

Firdaus Djaelani-yg baru2 ini lengser dr Direktur Eksekutif LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) juga disinyalir terkait dg Century

Ilya Avianti-Auditor Utama BPK tersandung kasus rekayasa audit penyalahgunaan keuangan Negara di PTPN III untuk perluasan perkebunan sawit

Isa Rachmatarwata-Direktur Lembaga Dana Pensiun Kemenkeu malah lbh gila lagi, agen_barat , banyak hancurkan perusahaan asuransi lokal #OJK

Isa Rachmatawarta ini juga dibeking oleh SMI...kepanjangan tangan WB dan IMF

Isa jg terkenal diskriminatif dlm fit and proper test direksi perusahaan asuransi & tempatkan orang2nya &gagalkan org2 yg tdk sejalan dgnya

Pejabat lapis kedua atau setingkat direktur jg hrs diwaspadai & hati2 dalam memilih krn langsung berinteraksi dg industri jasa keuangan


Kenapa anggota2 Pansel yg pilih Dewan Komisioner OJK (Otoritas Jasa Keuangan) orang2 WB & IMF?

By @kusuma_putri99

Kenapa anggota2 Pansel yg pilih Dewan Komisioner OJK orang2 WB & IMF? agenda titipan? kepanjangan tangan Mafia Brekeley ? WB mau setir ekonomi Indonesia lewat OJK? ada apa di balik anggota2 Pansel OJK yg ternyata orang WB? ... ada bau busuk tercium disini rupanya. SBY dan Menkeu harus menjelaskan ke publik...knp anggota2 Pansel OJK orang2 WB/IMF

seperti yg publik sdh tau Boediono adalah Don Mafia Brekeley saat ini... apakah pemilihan Dewan Komisioner OJK untuk kepanjangan tangan Mafia Brekeley ? & usung agenda2 WB? setir ekonomi nasional Indonesia?

Dewan Ekonomi Nasional yang dibentuk pada era GD, yg tugasnya adalah awasi kebijakan ekonomi Indonesia, DEN dibentuk atas permintaan WB dimana saat itu ketuanya adalah Emil Salim & SMI sbg Sekretarisnya.

Saat ini Wakil Ketuanya menjadi anggota Pansel OJK, eks anggota DEN jg menjadi anggota Pansel OJK, jadi skg pertanyaannya knp orang2 WB menjadi anggota Pansel OJK?, agenda titipan WB agar orang2 yg dipilih mjd Dewan Komisioner OJK merupakan orang2 WB ? agar WB dapat setir ekonomi nasional Indonesia? SBY dan Menkeu hrs menjelaskan ke publik, salah satu anggota Pansel OJK malahan sebagai #Konsultan_WB .... edan!!

Muhammad Chatib Basri Siapa? : salah satu anggota Pansel OJK malahan sbg Konsultan WB edan! (Muhammad Chatib Basri ini juga salah satu timses SBY Boediono, juga komisaris di bbrp perusahaan yg sumbang dana #SBY_Boediono)

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar