Edan! Buku LKS Melecehkan Gus Dur Beredar di Sekolah SMA Gresik
LENSAINDONESIA.COM: Lembar Kerja Siswa (LKS) pelajaran sejarah tingkat SMA terdapat sejumlah soal terkait lengsernya KH Abdurrahman Wahid sebagai presiden Republik Indonesia ke-4 lantaran tersandung kasus korupsi Brunei Gate dan Bulog Gate.
Dalam materi LKS kelas XII SMA terbitan CV Hayati Tumbuh Subur yang beralamtkan di Jalan Majapahit, Nayu Barat Nusukan Surakarta itu, di halaman 34-35 di kupas sejarah Kepemimpinan Gus Dur hingga jatuhnya Gusdur dari kursi kepresidenan
Di LKS itu bertuliskan di antaranya "Puncak jatuhnya Gus Dur dari kursi kepresidenan di tandai oleh Skandal Brunai Gate dan Bulog Gate yang memyebabkan ia terlibat kasus korupsi".
Bahkan, ada pertanyaan yang seolah Gus Dur terlibat korupsi itu diulangi lagi di halaman 40 yang menyajikan soal pilihan ganda atau multiple choice , disitui pada no 9 dan 15 disebutkan korupsi yang menimpa Abdurahman Wahid sehingga dipecat dari kursi kepresidenan yaitu…
Baru di bawahnya ada pilihan jawaban yang menyebutkan ; a. Pertamina Gate, b. Bulog Gate, c. Pelni Gate, d. Garuda Gate dan President Gate. Secara otomartis, banyak siswa menjawab Bulog Gate, karena dalam materinya memang kasus Bulogate yang dijelaskan LKS itu.
Menanggapi soal siswa-siwi di Kota Santri itu Gerakan Pemuda anshor meradang dengan temuan LKS tersebut.
GP Ansor mendesak Dinas Pendidikan (Diknas) Gresik mencabut semua LKS (Lembar Kerja Siswa) Bidang Sejarah SMA/MA.
"Ini gerakan structural yang melecehkan Gus Dur. Diknas harus mencabut dan meminta maaf. Bahkan, mem-black list penerbitnya," ujar Agus Junaidi, Sekretrais PC GP Ansor Gresik, Senin (10/12/2012)
Menurut Agus Junaidi, penyebutan dengan bahasa korupsi sangat melecehkan Gus Dur. Padahal Gus Dur bukan hanya dikenal sebagai presiden keempat, namun dikenal juga sebagai Bapak Bangsa. Gus Dur berperan dalam meletakkan paham pluralisme, hingga dia dijuluki juga Guru Bangsa.
"Kami meminta segera dicabut dan ditarik. Kalau tidak ditarik, kami akan mengerahkan kekuatan anggota Ansor dengan Banser-nya. Bila perlu semua kekuatan NU kami kerahkan mengepung Diknas Gresik," ancamnya.
Agus melanjutkan, kata terebut informasinya ternyata di ulang dalam soal Ujian Akhir Semester (UAS) Gasal yang diujikan Senin (10/12) kemarin. Hal itu menandakan ada upaya struktural dan massif oleh kelompok-kelompok tertentu yang membunuh karakter kenegarawanan Gus Dur.
"Kalau pemahaman itu menjadi dasar pemahaman anak muda tentang sejarah, maka para generasi muda memahami Gus Dur adalah pelaku korupsi. Padahal Gus Dur sangat memerangi korupsi di Indonesia," lanjutnya.
Ansor kembali menekankan, jika dalam 1×24 jam soal itu tidak segera ditarik, pihaknya akan melakukan aksi di Kantor Dinas Pendidikan. Sebab jika hal ini dibiarkan calon penerus bangsa ini tidak akan pernah menghormati para pahlawan di negeri ini.
"Kita memberi waktu 1×24 jam. Jika LKS tetap beredar kita akan lakukan demo ke Kantor Dinas Pendidikan. Jika perlu kita akan menemui bupati, karena pendidikan adalah bagian dari tanggungjawab pemerintah daerah," pungkasnya.
Menaggapi hal itu Plt Kepala Dinas Pendidikan Gresik M Nadlif mengaku belum mengetahuinya. Hanya dia meminta perkara ini tidak menjadi polemic. "Ya kasihan Gus Dur. Kami akan meminta sekolah tidak memakai LKS itu lagi," kata Nadlif.
http://www.lensaindonesia.com/2012/12/10/edan-buku-lks-melecehkan-gus-dur-beredar-di-sekolah-sma.html
Baca juga:
Soal Ujian Sekolah Hina Gus Dur di Tasikmalaya ==> http://jaringanantikorupsi.blogspot.com/2012/12/medianusantara-soal-ujian-sekolah-hina.html
FPI: Gus Dur Bukan Wali, Bhatoegana tak Perlu Minta Maaf! ==> http://jaringanantikorupsi.blogspot.com/2012/12/medianusantara-fpi-gus-dur-bukan-wali.html
Sutan Bhatoegana Lecehkan Gus Dur ==> http://jaringanantikorupsi.blogspot.com/2012/11/medianusantara-sutan-bhatoegana.html
Dalam materi LKS kelas XII SMA terbitan CV Hayati Tumbuh Subur yang beralamtkan di Jalan Majapahit, Nayu Barat Nusukan Surakarta itu, di halaman 34-35 di kupas sejarah Kepemimpinan Gus Dur hingga jatuhnya Gusdur dari kursi kepresidenan
Di LKS itu bertuliskan di antaranya "Puncak jatuhnya Gus Dur dari kursi kepresidenan di tandai oleh Skandal Brunai Gate dan Bulog Gate yang memyebabkan ia terlibat kasus korupsi".
Bahkan, ada pertanyaan yang seolah Gus Dur terlibat korupsi itu diulangi lagi di halaman 40 yang menyajikan soal pilihan ganda atau multiple choice , disitui pada no 9 dan 15 disebutkan korupsi yang menimpa Abdurahman Wahid sehingga dipecat dari kursi kepresidenan yaitu…
Baru di bawahnya ada pilihan jawaban yang menyebutkan ; a. Pertamina Gate, b. Bulog Gate, c. Pelni Gate, d. Garuda Gate dan President Gate. Secara otomartis, banyak siswa menjawab Bulog Gate, karena dalam materinya memang kasus Bulogate yang dijelaskan LKS itu.
Menanggapi soal siswa-siwi di Kota Santri itu Gerakan Pemuda anshor meradang dengan temuan LKS tersebut.
GP Ansor mendesak Dinas Pendidikan (Diknas) Gresik mencabut semua LKS (Lembar Kerja Siswa) Bidang Sejarah SMA/MA.
"Ini gerakan structural yang melecehkan Gus Dur. Diknas harus mencabut dan meminta maaf. Bahkan, mem-black list penerbitnya," ujar Agus Junaidi, Sekretrais PC GP Ansor Gresik, Senin (10/12/2012)
Menurut Agus Junaidi, penyebutan dengan bahasa korupsi sangat melecehkan Gus Dur. Padahal Gus Dur bukan hanya dikenal sebagai presiden keempat, namun dikenal juga sebagai Bapak Bangsa. Gus Dur berperan dalam meletakkan paham pluralisme, hingga dia dijuluki juga Guru Bangsa.
"Kami meminta segera dicabut dan ditarik. Kalau tidak ditarik, kami akan mengerahkan kekuatan anggota Ansor dengan Banser-nya. Bila perlu semua kekuatan NU kami kerahkan mengepung Diknas Gresik," ancamnya.
Agus melanjutkan, kata terebut informasinya ternyata di ulang dalam soal Ujian Akhir Semester (UAS) Gasal yang diujikan Senin (10/12) kemarin. Hal itu menandakan ada upaya struktural dan massif oleh kelompok-kelompok tertentu yang membunuh karakter kenegarawanan Gus Dur.
"Kalau pemahaman itu menjadi dasar pemahaman anak muda tentang sejarah, maka para generasi muda memahami Gus Dur adalah pelaku korupsi. Padahal Gus Dur sangat memerangi korupsi di Indonesia," lanjutnya.
Ansor kembali menekankan, jika dalam 1×24 jam soal itu tidak segera ditarik, pihaknya akan melakukan aksi di Kantor Dinas Pendidikan. Sebab jika hal ini dibiarkan calon penerus bangsa ini tidak akan pernah menghormati para pahlawan di negeri ini.
"Kita memberi waktu 1×24 jam. Jika LKS tetap beredar kita akan lakukan demo ke Kantor Dinas Pendidikan. Jika perlu kita akan menemui bupati, karena pendidikan adalah bagian dari tanggungjawab pemerintah daerah," pungkasnya.
Menaggapi hal itu Plt Kepala Dinas Pendidikan Gresik M Nadlif mengaku belum mengetahuinya. Hanya dia meminta perkara ini tidak menjadi polemic. "Ya kasihan Gus Dur. Kami akan meminta sekolah tidak memakai LKS itu lagi," kata Nadlif.
http://www.lensaindonesia.com/
Baca juga:
Soal Ujian Sekolah Hina Gus Dur di Tasikmalaya ==> http://
FPI: Gus Dur Bukan Wali, Bhatoegana tak Perlu Minta Maaf! ==> http://
Sutan Bhatoegana Lecehkan Gus Dur ==> http://
__._,_.___
Reply via web post | Reply to sender | Reply to group | Start a New Topic | Messages in this topic (1) |
.
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar