FPI: Gus Dur Bukan Wali, Bhatoegana tak Perlu Minta Maaf!
itoday - Ketua Komisi VII DPR RI, Sutan Bhatoegana tidak perlu meminta maaf soal pernyataan kejatuhan Presiden Abdurrahman Wahid karena Buloggate dan Bruneigate. Pendukung fanatik Gus Dur jangan kebakaran jenggot.
Pernyataan itu disampaikan Ketua Bidang Dakwah dan Hubungan Lintas Agama DPP Front Pembela Islam (FPI) Habib Muhsin Ahmad Alatas kepada itoday (27/11). "Sutan tidak perlu meminta maaf, itu kan hal biasa. Jangan kebakaran jenggot, terlalu fanatis terhadap Gus Dur," tegas Habib Muhsin.
Menyikapi ancaman Gerakan Pemuda (GP) Ansor kepada Sutan Bhatoegana, Habib Muhsin menegaskan bahwa aksi GP Ansor itu merupakan fanatisme yang tidak terkendali. "Itu fanatisme yang didukung dengan pemikiran liberal. Itu fanatisme yang tidak terkendali. Apapun, walaupun Gus Dur salah tetap dianggap sebagai Waliyullah. Kalau menurut kami, Gus Dur bukan Waliyullah tetapi wali setan," tegas Habib Muhsin.
Menurut Habib Muhsin, walaupun Gus Dur sudah meninggal, faham-faham pluralisme yang diyakini Gus Dur masih banyak yang mendukung dan memperjuangkan. "Para pendukung Gus Dur yang kebanyakan liberal, menganggap agama itu tidak penting. Kepentingan duniawi, pemikiran kebebasan, dan HAM ala barat, diperjuangkan mati-matian di atas agama," ungkap Habib Muhsin.
Habib Muhsin juga menegaskan, bahwa Nahdlatul Ulama (NU) berbeda dengan Gus Dur, dan sebaliknya. "Pemikiran para pendukung Gus Dur itu bukan pemikiran NU secara keseluruhan. Karena NU itu beda dengan Gus Dur. Bagi pendukung Gus Dur, Ahmadiyah itu bagian dari kebebasan, bukan penistaan. Pemikiran Gus Dur juga begitu," tegas Habib Muhsin.
Lebih jauh Habib Muhsin mengungkapkan, saat ini FPI sudah masuk di wilayah Nahdliyin di Jawa Timur. "FPI telah memberikan pemahaman tentang bahaya liberal, HAM ala barat di Jawa Timur. Upaya itu dilakukan agar mereka merasa tertipu oleh liberal. Sekarang ini, kampanye antiliberal di jawa Timur dampak luar biasa," ungkap Habib Muhsin.
Diberitakan sebelumnya, GP Ansor dan sejumlah organisasi kader NU menuntut permintaan maaf Sutan Bhatoegana. Kader NU tersinggung dengan ucapan Sutan Bhatoegana yang menyatakan Presiden Abdurrahman Wahid jatuh karena Buloggate dan Bruneigate.
Sejumlah anggota organisasi kader NU seperti Banser Ansor, PMII, IPNU, dan GMNU mendatangi kantor DPP Partai Demokrat di Graha Kramat VII, Jalan Kramat Raya 146. Massa NU menyatakan statemen Bhatoegana itu secara tidak langsung telah menyakiti para anak muda NU dan telah melecehkan Gus Dur, yang merupakan seorang negarawan.
Reporter: Achsin
Pernyataan itu disampaikan Ketua Bidang Dakwah dan Hubungan Lintas Agama DPP Front Pembela Islam (FPI) Habib Muhsin Ahmad Alatas kepada itoday (27/11). "Sutan tidak perlu meminta maaf, itu kan hal biasa. Jangan kebakaran jenggot, terlalu fanatis terhadap Gus Dur," tegas Habib Muhsin.
Menyikapi ancaman Gerakan Pemuda (GP) Ansor kepada Sutan Bhatoegana, Habib Muhsin menegaskan bahwa aksi GP Ansor itu merupakan fanatisme yang tidak terkendali. "Itu fanatisme yang didukung dengan pemikiran liberal. Itu fanatisme yang tidak terkendali. Apapun, walaupun Gus Dur salah tetap dianggap sebagai Waliyullah. Kalau menurut kami, Gus Dur bukan Waliyullah tetapi wali setan," tegas Habib Muhsin.
Menurut Habib Muhsin, walaupun Gus Dur sudah meninggal, faham-faham pluralisme yang diyakini Gus Dur masih banyak yang mendukung dan memperjuangkan. "Para pendukung Gus Dur yang kebanyakan liberal, menganggap agama itu tidak penting. Kepentingan duniawi, pemikiran kebebasan, dan HAM ala barat, diperjuangkan mati-matian di atas agama," ungkap Habib Muhsin.
Habib Muhsin juga menegaskan, bahwa Nahdlatul Ulama (NU) berbeda dengan Gus Dur, dan sebaliknya. "Pemikiran para pendukung Gus Dur itu bukan pemikiran NU secara keseluruhan. Karena NU itu beda dengan Gus Dur. Bagi pendukung Gus Dur, Ahmadiyah itu bagian dari kebebasan, bukan penistaan. Pemikiran Gus Dur juga begitu," tegas Habib Muhsin.
Lebih jauh Habib Muhsin mengungkapkan, saat ini FPI sudah masuk di wilayah Nahdliyin di Jawa Timur. "FPI telah memberikan pemahaman tentang bahaya liberal, HAM ala barat di Jawa Timur. Upaya itu dilakukan agar mereka merasa tertipu oleh liberal. Sekarang ini, kampanye antiliberal di jawa Timur dampak luar biasa," ungkap Habib Muhsin.
Diberitakan sebelumnya, GP Ansor dan sejumlah organisasi kader NU menuntut permintaan maaf Sutan Bhatoegana. Kader NU tersinggung dengan ucapan Sutan Bhatoegana yang menyatakan Presiden Abdurrahman Wahid jatuh karena Buloggate dan Bruneigate.
Sejumlah anggota organisasi kader NU seperti Banser Ansor, PMII, IPNU, dan GMNU mendatangi kantor DPP Partai Demokrat di Graha Kramat VII, Jalan Kramat Raya 146. Massa NU menyatakan statemen Bhatoegana itu secara tidak langsung telah menyakiti para anak muda NU dan telah melecehkan Gus Dur, yang merupakan seorang negarawan.
Reporter: Achsin
http://www.itoday.co.id/politik/fpi-gus-dur-bukan-wali-bhatoegana-tak-perlu-minta-maaf
__._,_.___
Reply via web post | Reply to sender | Reply to group | Start a New Topic | Messages in this topic (1) |
.
__,_._,___
FPI jangan ngaco donk...dan para Habib (khususnya Habib Muhsin)jgn dlu takabbur,karna mereka juga blm tentu dijamin masuk syurga...Baginda Rosululloh SAW pun tidak pernah mencela apalagi menghujat seseorang...
BalasHapushanya Allah yg maha tau akan martabat seseorang di sisiNya...
Sesama islam ko brantem, ngaku habib tp omongan kya gtu, hrusnya sling brkaca diri lah jng so bener, klw ngerasa habib hrusnya jd panutan bknnya mlah menghina sesama umat,
BalasHapusHabib ini merasa udah paling bener dan paling suci. Maklum, katak dalam tempurung doang sih!
BalasHapusFPI = Forum Pengangguran Idiot
BalasHapusFPI: Front Pembela Israel
BalasHapusTidak tahu wali kecuali wali..wong si muhsin cuman wali murid, jadinya dia tahu cuman itu doang. Dan dia si muhsin juga wali setan, karena yang tau setan hanya setan...haaa
BalasHapushahahahahahaha.... memang banyak antek liberal dan yahudi ditiap media massa ya.ada aja yg akan mencela setiap gerakan pembelaan terhadap islam. dibayar berapa mas?
BalasHapusBetul pak, banyak pihak liberal yg dibayar Israel utk melemahkan Islam.. kira2 FPI (kelompok liberal) dibayar berapa ya oleh yahudi utk mengadu domba umat islam & memecah belah masyarakat?
BalasHapusga da seorangpun manusia yg berhak menilai orang lain, hanya Alloh yang Maha Kuasa dan Maha Mengetahui,
BalasHapusAl Humazah, ayat 1 :
waylun likulli humazatin lumazatin
[104:1] Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela,
FPI...?????... Front Pembela Islam...????.... Front Perusak Islam...??? siapa yg tahu????.... cuma Alloh yang Maha Mengetahui....
BalasHapusMuhsin.... Muhsin.... mending nyanyi dangdut aja duet sama Titik Sandaran, wk wk wk wk
BalasHapusMinta maaf kok pandang wali,,,stiap umat dianjurkan MINTA MAAF DAN MEMAAFKAN,plagi sesama muslim,,,,,ungkapan FPI BERBAU PROVOKASI DAN MENGADUDOMBA,,,,,,,WASPADA DGN GAYA GINI WAHAE SAUDARA MUSLIM,,,,ALLAHU AKBAR!!
BalasHapusHabib kentut maniak sogokan aja ngomongnya macam betul. Di jawa timur sudah ada FPI? Hahahahaha sungguh walah tenan... Coba FPI berani ngisruh di Jatim, lha di dadekno peyek kambek arek-arek :))
BalasHapusFPI hrs dibubarkan krn mereka adlh makhluk yg akan merusak norma2 manusia
BalasHapusBaguus....!!!! LANJUTKAN!!
BalasHapusItu kata2 cm bkin provokasi antar umat islam, emang hrus dipertanyakan it gelar habib dpt dri mna, yg ksh orang yahudi x, habib yahudi, hrusnya klw ngerasa islam jng arogan kya gtu, cm bkin perpecahan aj, pke bkin organisasi FPI lg, ngerusak citra islam aj,
BalasHapusyang komentar itu dari hati nurani, tidak dibayar.......
BalasHapusjangan anggap yang tidak sepaham dengan FPI, itu liberal ....
Habib, silsilah nasab nya ga jelas. mentang-mentang ada keturunan arab dipanggil habib, ...
abu jahal juga dari Arab lho ya....(jangan-jangan bernasab dg abu jahal)