Korupsi Nazar dan Ipar Sudi S Triliunan Pabrik Vaksin Flu Burung
By @triomacan2000
Eng ing eeng …kita bahas korupsi pabrik vaksin flu burung ya..proyek bernilai total 2.3 triliun, 1.4 T nya dimenangkan prshan2 Nazar. Kita bahas korupsi Nazar di pabrik vaksin flu burung ini agar rakyat Indonesia sadar bhw Nazar adalah koruptor besar namun dilindungi SBY
Sesuai info teman kami penyidik @KPK_RI yg tangani kasus korupsi Nazar di Pabrik vaksin Flu Burung, bhw terdapat 2 proyek terkait Nazar. Proyek Pengadaan Pabrik Vaksin Flu Burung senilai 718 miliar yg dimenangkan oleh PT. Anugerah milik Nazar. Proyek ini terdiri dari :
Proyek Pabrik Vaksin Flu Burung Pilot Project (percontohan & riset) di Univ Airlangga Surabaya. Pabrik mini dgn nilai 100 miliar. Proyek Pabrik Vaksin Flu Burung ini dari awal memang sarat KKN. Pabrik mini di Unair Surabaya melibatkan Prof Sam Suharto sbg konsultan. Prof Sam Suharto adalah Ipar dari Mensesneg Sudi Silalahi, menteri terpercaya @SBYudhoyono. Sam Suhartolah yg tentukan semua spek proyek
Untuk Proyek Pabrik Vaksin Flu Burung tsb, Nazar banyak keluarkan uang suap utk Prof Sam Suharto dan Prof Fasich Lisan, Rektor Unair. Meski begitu, utk proyek PP Riset Pabrik mini vaksin flu burung di Unair tsb, dapat dikatakan selesai dan blm ditemukan kerugian negara. Namun, utk pembangunan pabrik vaksin flu burung yg lebih besar yg di Bandung (masih bagian dari proyek 718 M) terjadi korupsi dimana2. Kerugian negara timbul diawali dari perubahan spek dan teknologi pabrik oleh Nazar. Semula pakai teknologi jepang, diubah jadi Spanyol. Dengan perubahan ke teknologi Spanyol (TYPRO), Nazar berharap keuntungan PT. Anugerah capai 41 % dari nilai proyek. Edan !!. Artinya, Nazar inginkan untung lebih dari 280 miliar hanya dari satu proyek pabrik vaksin flu burung ini.
Proyek Pabrik Vaksin 718 miliar tsb hnya satu bagian dari Proyek Kedua yang disebut Proyek Connecting Pabrik Vaksin senilai 658 miliar. Untuk Proyek Pengadaan Connecting Pabrik Vaksin Flu Burung tsb, kembali Nazar menangkan proyeknya atas nama PT Exartech Technologi Utama. Utk Proyek Connecting ini, Nazar (Exartech) gandeng BUMN PT Pembangunan Perumahan (PP) utk kerjakan fondasi pabriknya senilai 73 miliar. KSO Exartech (Nazar) dgn PT PP itu dituangkan dlm perjanjian No : 02/KSO/VII/2010 ttg SARANA SYSTEM CONNECTING FASILITAS. Namun, sampai saat ini, pengerjaan pembangunan dan instalasi peralatan pabrik vaksin flu burung di Bandung tsb tdk tuntas. Macet total. Akibatnya ke 2 proyek pabrik vaksin flu burung tsb terbengkalai. Sbgn peralatan teronggok di gudang Bandara Husein Sastranegara Bandung.Utk proyek Connecting 658 miliar ini,Nazar menetapkan margin laba 37% atau lebih 200 M. Nmn keduanya macet & total merugikan negara 1,4 T. Karena kedua proyek pabrik vaksin dan connecting itu satu kesatuan yg tak terpisahkan, maka ketika kerugian negara menjadi total loss. Sehingga perhitungan kerugian negara oleh BPK yg sejak Juli 2012 sdh lakukan audit thdp kedua proyek ini, menjadi kurang akurat
Audit Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) menemukan kerugian negara bernilai hanya ratusan miliar dalam proyek vaksin flu burung dan connecting, dgn resume sbb :
1. Pengadaan pabrik vaksin flu burung s/d 2010 senilai Rp 718,8 miliar tidak direncanakan sesuai ketentuan perundang2an yg berlaku
2. Ada kolus para pihak dalam pengadaaan pabrik vaksin Indikasi kerugian negara sekitar Rp 347.454.559.601
3. Ada kolusi dalam pengadaan system connecting fasilitas produksi vaksin merugikan keuangan negara sekitar Rp 107 miliar
4. Ada mark up harga untuk item pekerjaan mekanikal elektrikal dalam pekerjaan connecting, kerugian negara sebesar Rp 4.2 miliar
5. Ada Laporan progress pekerjaan fiktif pembangunan system connecting fasilitas produksi, kerugiaan negara sebesar Rp 7.5 miliar
6. Ada pelanggaran hukum/UU dlm Pekerjaan jasa konsultan perencana yg merugikan keuangan negara sebesar Rp 694 juta dan Rp 246 juta
7. Pelanggaran dlm Pekerjaan jasa konsultan manajemen konstruksi dan mark up, rugikan negara Rp 158 juta, Rp 26 juta dan Rp 132 juta
8. Proses lelang pengadaan barang dan jasa konsultan pengawasan peralatan fiktif oleh PT AN merugikan keuangan negara Rp 1.3 Miliar
9. Pengalihan peruntukan anggaran dari bantuan utk PT BF (Bio Farma) kepada Unair akibatkan penambahan biaya pembangunan Animal BSL-3
Korupsi vaksin flu burung hasil audit BPK mencakup total pengajuan anggaran dan realisasi pengadaan sarana prasarananya di Kemenkes. Dari hasil audit BPK tercatat total anggaran proyek vaksin flu burung tahun anggaran 2008-2011 sebesar Rp 2.252.342.095.000. Dari angka itu hanya Rp 926.195.892.500 yang direalisasikan dalam pengadaan sarana dan prasarana. Sisanya adalah kerugian negara. Kerugian lain yg tdk tercantum dlm laporan audit BPK terkait korupsi proyek flu burung adlh kerugian negara di BNI sebesar Rp. 50 miliar. Kerugian BNI tsb disebabkan krn BNI terpaksa membayar tagihan barang yg dijamin SBLC BNI dgn collateral deposito PT. Anugerah 96 miliar. Namun karena KPK menyita deposito collateral SBLC (stand by LC) milik Nazar di BNI, terpaksa BNI yg talangi tagihan impor alat2 proyek
Demikian besar kerugian negara di proyek pengadaan pabrik vaksin flu burung ini. Kenapa KPK - Komisi Pemberantasan Korupsi tdk berdaya usut tuntas ? Kena suap?. Jelas @KPK_RI tdk akan mau dituduh menerima suap sehingga terang2an membekukan kasus korupsi Nazar di proyek pabrik vaksin flu burung. Jawabnya adalah krn @KPK_RI jilid 3 ini sdh jadi BUDAK HAMBA HINA DINA ISTANA. Tak berkutik melawan tekanan istana utk lindungi Nazar cs
Terkait korupsi pabrik vaksin flu burung ini, hanya 1 orang pelaku yg sdh dinyatakan sbg Tersangka : Tunggul, pejabat Pembuat Komitment. Nazar, Nasir, Marisi, Minarsih, amin andoko, sam soeharto, fasich, dll ..semua pelaku korupsi & penerima suap dari proyek ini : BEBAS !
Sdh bukan rahasia lagi bhw mensesneg Sudi Silalahi intervensi ke @KPK_RI minta agar kasus korupsi proyek vaksin flu burung ini diamankan. Penegakan hukum RI hancur porak poranda gara2 kepemimpinan SBY kacau balau & dikelilingi para sengkuni korup & mafia. Sekian. MERDEKA !
Eng ing eeng …kita bahas korupsi pabrik vaksin flu burung ya..proyek bernilai total 2.3 triliun, 1.4 T nya dimenangkan prshan2 Nazar. Kita bahas korupsi Nazar di pabrik vaksin flu burung ini agar rakyat Indonesia sadar bhw Nazar adalah koruptor besar namun dilindungi SBY
Sesuai info teman kami penyidik @KPK_RI yg tangani kasus korupsi Nazar di Pabrik vaksin Flu Burung, bhw terdapat 2 proyek terkait Nazar. Proyek Pengadaan Pabrik Vaksin Flu Burung senilai 718 miliar yg dimenangkan oleh PT. Anugerah milik Nazar. Proyek ini terdiri dari :
Proyek Pabrik Vaksin Flu Burung Pilot Project (percontohan & riset) di Univ Airlangga Surabaya. Pabrik mini dgn nilai 100 miliar. Proyek Pabrik Vaksin Flu Burung ini dari awal memang sarat KKN. Pabrik mini di Unair Surabaya melibatkan Prof Sam Suharto sbg konsultan. Prof Sam Suharto adalah Ipar dari Mensesneg Sudi Silalahi, menteri terpercaya @SBYudhoyono. Sam Suhartolah yg tentukan semua spek proyek
Untuk Proyek Pabrik Vaksin Flu Burung tsb, Nazar banyak keluarkan uang suap utk Prof Sam Suharto dan Prof Fasich Lisan, Rektor Unair. Meski begitu, utk proyek PP Riset Pabrik mini vaksin flu burung di Unair tsb, dapat dikatakan selesai dan blm ditemukan kerugian negara. Namun, utk pembangunan pabrik vaksin flu burung yg lebih besar yg di Bandung (masih bagian dari proyek 718 M) terjadi korupsi dimana2. Kerugian negara timbul diawali dari perubahan spek dan teknologi pabrik oleh Nazar. Semula pakai teknologi jepang, diubah jadi Spanyol. Dengan perubahan ke teknologi Spanyol (TYPRO), Nazar berharap keuntungan PT. Anugerah capai 41 % dari nilai proyek. Edan !!. Artinya, Nazar inginkan untung lebih dari 280 miliar hanya dari satu proyek pabrik vaksin flu burung ini.
Proyek Pabrik Vaksin 718 miliar tsb hnya satu bagian dari Proyek Kedua yang disebut Proyek Connecting Pabrik Vaksin senilai 658 miliar. Untuk Proyek Pengadaan Connecting Pabrik Vaksin Flu Burung tsb, kembali Nazar menangkan proyeknya atas nama PT Exartech Technologi Utama. Utk Proyek Connecting ini, Nazar (Exartech) gandeng BUMN PT Pembangunan Perumahan (PP) utk kerjakan fondasi pabriknya senilai 73 miliar. KSO Exartech (Nazar) dgn PT PP itu dituangkan dlm perjanjian No : 02/KSO/VII/2010 ttg SARANA SYSTEM CONNECTING FASILITAS. Namun, sampai saat ini, pengerjaan pembangunan dan instalasi peralatan pabrik vaksin flu burung di Bandung tsb tdk tuntas. Macet total. Akibatnya ke 2 proyek pabrik vaksin flu burung tsb terbengkalai. Sbgn peralatan teronggok di gudang Bandara Husein Sastranegara Bandung.Utk proyek Connecting 658 miliar ini,Nazar menetapkan margin laba 37% atau lebih 200 M. Nmn keduanya macet & total merugikan negara 1,4 T. Karena kedua proyek pabrik vaksin dan connecting itu satu kesatuan yg tak terpisahkan, maka ketika kerugian negara menjadi total loss. Sehingga perhitungan kerugian negara oleh BPK yg sejak Juli 2012 sdh lakukan audit thdp kedua proyek ini, menjadi kurang akurat
Audit Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) menemukan kerugian negara bernilai hanya ratusan miliar dalam proyek vaksin flu burung dan connecting, dgn resume sbb :
1. Pengadaan pabrik vaksin flu burung s/d 2010 senilai Rp 718,8 miliar tidak direncanakan sesuai ketentuan perundang2an yg berlaku
2. Ada kolus para pihak dalam pengadaaan pabrik vaksin Indikasi kerugian negara sekitar Rp 347.454.559.601
3. Ada kolusi dalam pengadaan system connecting fasilitas produksi vaksin merugikan keuangan negara sekitar Rp 107 miliar
4. Ada mark up harga untuk item pekerjaan mekanikal elektrikal dalam pekerjaan connecting, kerugian negara sebesar Rp 4.2 miliar
5. Ada Laporan progress pekerjaan fiktif pembangunan system connecting fasilitas produksi, kerugiaan negara sebesar Rp 7.5 miliar
6. Ada pelanggaran hukum/UU dlm Pekerjaan jasa konsultan perencana yg merugikan keuangan negara sebesar Rp 694 juta dan Rp 246 juta
7. Pelanggaran dlm Pekerjaan jasa konsultan manajemen konstruksi dan mark up, rugikan negara Rp 158 juta, Rp 26 juta dan Rp 132 juta
8. Proses lelang pengadaan barang dan jasa konsultan pengawasan peralatan fiktif oleh PT AN merugikan keuangan negara Rp 1.3 Miliar
9. Pengalihan peruntukan anggaran dari bantuan utk PT BF (Bio Farma) kepada Unair akibatkan penambahan biaya pembangunan Animal BSL-3
Korupsi vaksin flu burung hasil audit BPK mencakup total pengajuan anggaran dan realisasi pengadaan sarana prasarananya di Kemenkes. Dari hasil audit BPK tercatat total anggaran proyek vaksin flu burung tahun anggaran 2008-2011 sebesar Rp 2.252.342.095.000. Dari angka itu hanya Rp 926.195.892.500 yang direalisasikan dalam pengadaan sarana dan prasarana. Sisanya adalah kerugian negara. Kerugian lain yg tdk tercantum dlm laporan audit BPK terkait korupsi proyek flu burung adlh kerugian negara di BNI sebesar Rp. 50 miliar. Kerugian BNI tsb disebabkan krn BNI terpaksa membayar tagihan barang yg dijamin SBLC BNI dgn collateral deposito PT. Anugerah 96 miliar. Namun karena KPK menyita deposito collateral SBLC (stand by LC) milik Nazar di BNI, terpaksa BNI yg talangi tagihan impor alat2 proyek
Demikian besar kerugian negara di proyek pengadaan pabrik vaksin flu burung ini. Kenapa KPK - Komisi Pemberantasan Korupsi tdk berdaya usut tuntas ? Kena suap?. Jelas @KPK_RI tdk akan mau dituduh menerima suap sehingga terang2an membekukan kasus korupsi Nazar di proyek pabrik vaksin flu burung. Jawabnya adalah krn @KPK_RI jilid 3 ini sdh jadi BUDAK HAMBA HINA DINA ISTANA. Tak berkutik melawan tekanan istana utk lindungi Nazar cs
Terkait korupsi pabrik vaksin flu burung ini, hanya 1 orang pelaku yg sdh dinyatakan sbg Tersangka : Tunggul, pejabat Pembuat Komitment. Nazar, Nasir, Marisi, Minarsih, amin andoko, sam soeharto, fasich, dll ..semua pelaku korupsi & penerima suap dari proyek ini : BEBAS !
Sdh bukan rahasia lagi bhw mensesneg Sudi Silalahi intervensi ke @KPK_RI minta agar kasus korupsi proyek vaksin flu burung ini diamankan. Penegakan hukum RI hancur porak poranda gara2 kepemimpinan SBY kacau balau & dikelilingi para sengkuni korup & mafia. Sekian. MERDEKA !
__._,_.___
| Reply via web post | Reply to sender | Reply to group | Start a New Topic | Messages in this topic (1) |
.
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar