Lagi, Berita Arogansi Dokter : Usir Pasien, karena Rumah Sakit Repot Kasih Makan
MAKASSAR, TRIBUN TIMUR.com -- Lagi-lagi pelayanan Rumah Sakit bertaraf Internasional mencederai dunia kesehatan di Makassar, Sulawesi Selatan. Kali ini Seorang oknum dokter Rumah Sakit Umum Wahidin Sudiro Husodo di JL Perintis Kemerdekaan Makassar memberikan sikap tidak terpuji kepada keluarga pasien Muh Nasir (53) warga JL Bontoa Barat, Kelurahan Parangloe, Biringkanaya, Makaassar. Jumat (18/10/2013) dua hari lalu.
Sikap tidaak terpuji ini dilakukan oleh seorang Dokter Bedah Thoraks Krdiovaskular atas nama muhammad Nuralim Mallapasi Sp BTKP terhadap Darma Istri pasien Muh Nasir (53) penderita Diagnosa Gangren Curis dextra. Dn Sinistra Setinggi lutut ec suspect perpiherl artetirial diseases atau biasa disebut penyakit pembuluh darah.
"Dokter itu mengatakan kepada kakak saya, 'lebih baik kamu pulangkan saja suamimu ini. Jangan kayak PKI saja simpan mayat lama-lama'," papar Muh Agus Adik Kandung Darma saat ditemui Wartawan Tribun Timur.
Bukan hanya itu, lanjut Agus, bahwa dokter itu juga menlontarkan kata-kata yang tidak sepantasnya diungkap pelayan rumah sakit. Dokter menyebutkan ika suaminya dirawat di rumah sakit terlalu lama dinilai akan membebankan rumah sakit.
"Dia bilang, kalau lama-lama disini rumah sakit yang repot kasih makan, setiap hari" tirunya.
"Saat hari itu juga, saya langsung kesana, dan mencari dokter itu. Tetapi mereka menyebunyiikanya," tutur Agus.
Agus mengatakan, sangat menyayangkan tindakan rumah sakit ini. Sebab seorang dokter yang berpendidikan tinggi mengeluarkan kata-kata buruk dihadapan keluarga pasien.
"Kami kaya disamakan dengan pasien pengguna kartu. Padahal kami ini pasien umum yang siap bayar berapa pun," tuturnya.
Dia menyebutkan, meskipun Direktur RSU Wahidin telah minta maaf lewat lisan atau tertulis. Mereka tidak akan menerima hal tersebut, Selamat Dokter itu sendiri yang minta maaf.
"Kami tidak ingin kejadian ini kembali terjadi, cukup saya jadi korban," tuturnya
MAKASSAR, TRIBUN TIMUR.com -- Lagi-lagi pelayanan Rumah Sakit bertaraf Internasional mencederai dunia kesehatan di Makassar, Sulawesi Selatan. Kali ini Seorang oknum dokter Rumah Sakit Umum Wahidin Sudiro Husodo di JL Perintis Kemerdekaan Makassar memberikan sikap tidak terpuji kepada keluarga pasien Muh Nasir (53) warga JL Bontoa Barat, Kelurahan Parangloe, Biringkanaya, Makaassar. Jumat (18/10/2013) dua hari lalu.
Sikap tidaak terpuji ini dilakukan oleh seorang Dokter Bedah Thoraks Krdiovaskular atas nama muhammad Nuralim Mallapasi Sp BTKP terhadap Darma Istri pasien Muh Nasir (53) penderita Diagnosa Gangren Curis dextra. Dn Sinistra Setinggi lutut ec suspect perpiherl artetirial diseases atau biasa disebut penyakit pembuluh darah.
"Dokter itu mengatakan kepada kakak saya, 'lebih baik kamu pulangkan saja suamimu ini. Jangan kayak PKI saja simpan mayat lama-lama'," papar Muh Agus Adik Kandung Darma saat ditemui Wartawan Tribun Timur.
Bukan hanya itu, lanjut Agus, bahwa dokter itu juga menlontarkan kata-kata yang tidak sepantasnya diungkap pelayan rumah sakit. Dokter menyebutkan ika suaminya dirawat di rumah sakit terlalu lama dinilai akan membebankan rumah sakit.
"Dia bilang, kalau lama-lama disini rumah sakit yang repot kasih makan, setiap hari" tirunya.
"Saat hari itu juga, saya langsung kesana, dan mencari dokter itu. Tetapi mereka menyebunyiikanya," tutur Agus.
Agus mengatakan, sangat menyayangkan tindakan rumah sakit ini. Sebab seorang dokter yang berpendidikan tinggi mengeluarkan kata-kata buruk dihadapan keluarga pasien.
"Kami kaya disamakan dengan pasien pengguna kartu. Padahal kami ini pasien umum yang siap bayar berapa pun," tuturnya.
Dia menyebutkan, meskipun Direktur RSU Wahidin telah minta maaf lewat lisan atau tertulis. Mereka tidak akan menerima hal tersebut, Selamat Dokter itu sendiri yang minta maaf.
"Kami tidak ingin kejadian ini kembali terjadi, cukup saya jadi korban," tuturnya
__._,_.___
Reply via web post | Reply to sender | Reply to group | Start a New Topic | Messages in this topic (1) |
.
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar