Minggu, 27 Januari 2013

[Media_Nusantara] "Modus Pemerasan Oleh 'Oknum' Petugas Pengatur Kepulangan TKI"

 

"Modus Pemerasan Oleh 'Oknum' Petugas Pengatur Kepulangan TKI"

by @Soliper_SP
 
Siang tweeps, gimana makan siangnya tadi? Siang ini kami ingin berbagi info yang terkait rumah makan Tepatnya, pengalaman staff kami @DnayNisaa & @hafuzalhaidar menjemput Buruh Migran dari Suriah di Rumah Makan yg berada di wil Cikampek.

Tweet2nya terkait #mafiaTKI di Rumah Makan 'Murah Rejeki' Cikampek

2Januari lalu,pk10.30, kami mndpt kabar bahwa SJ, salah satu Buruh Migran dampingan @soliper_SP telah tiba di Bandara .SJ, BMP dr Karawang,berangkat ke Suriah awal Desember 2009, kmd pulang krn kondisi Suriah yang perang. Sayangnya, komunikasi kami tidak lancar, sehingga dia meminta dijemput di pintu tol Karawang Barat, bukan di bandara. Dari cerita SJ kemudian baru kami ketahui bahwa dia dilarang dijemput di bandara oleh petugas.

turun dr pesawat, SJ langsung'digiring' ke pendataan, kmd ke mobil travel, oleh dua orang berseragam dengan helm putih. Pukul 13.00 kami sampai di tempat yg dijanjikan, dan bertemu dengan keluarga SJ bersama pendamping mereka dr Karawang . Pukul 15.00 pihak keluarga kembali menghubungi SJ dan berbicara langsung dengan sopirnya,  Mereka berjanji bertemu di rumah makan 'Murah Rejeki' di daerah Cikampek. Kamipun langsung meluncur ke tempat tersebut,  rumah makan tersebut terkesan tertutup dan sepi. pelayan mengatakan rumah makan tersebut baru akan buka pada pukul 19.

Gambar Rumah Makan Murah Rejeki http://t.co/CYDwGVcP

 
Gambar plang rumah makan Murah Rejeki  http://t.co/W3mVP0Jx


Kami menunggu di depan. kmd mobil kami diminta pindah parkir ke lapangan beberapa meter dari Rumah Makan tersebut . 1 jam kemudian, sebuah mobil travel masuk ke halaman Rumah Makan. Namun SJ tidak ada di dalam rombongan tersebut. kami kmbl menunggu sambil mencari informasi tentang SJ dr para Buruh Migran yang baru tiba. Namun kami tdk mndptkannya.Staff kami sempat menghampiri seorang BMP yang menunggu di sebuah bilik sendirian, dia berbagi pengalaman dgn kami, Setiap pulang naik travel,TKI dimintai bayaran lgidi tengah jalan. Jk tidak mereka akan diturunkan di tengah jalan. biasanya sopir akan blg seikhlasnya. Namun saat kepulangan sebelumnya, sopir travel protes ketika diberikan Rp300ribu di tengah perbincangan, tiba2 dtg 2 pria, yg mengusir , dan meminta staff kami menunggu di tempat mobil kami diparkir mereka hanya mengatakan, aturannya pejemput tdk blh ada di RM tsb takut tertukar antara penjemput dan Buruh Migran
   
Kami mendengar informasi dr orang sekitar, memang rumah makan tersebut khusus untuk TKI dan sopir yang mengantar. Biasanya TKI yang dijemput harus membayar minimal Rp200ribu, kami juga mendengar bahwa tempat tersebut memang 'dijaga' oleh preman. Seorang aktivis TKI prnh dikejar-kejar,stlh mengambil gambar di sana dengan kameranya.kameranya direbut lalu dirusak. .Berbagai media lokal pun kabarnya sempat memberitakan rumah makan tsb . Namun tidak pernah ada tindakan lebih lanjut.

17.48 WIB, sebuah mobil travel kembali masuk ke halaman Rumah Makan. Ternyata SJ ada di dalam rombongan

Gambar mobil travel yang membawa rombongan SJ http://t.co/gc8Sffjj

   
Tangisan haru mewarnai pertemuan SJ dg keluarganya. Terutama dengan putrinya yang sekarang sudah berusia 4,5 tahun. Tak lama, orang yang sebelumnya mengusir staff kami, kembali datang, dan kembali mengusir kami .SJ langsung disuruh masuk, kami diminta menunggu di lapangan parkir. Kami pun berdebat dengan orang tersebut, dan beberapa kawannya yang datang kemudian. Mereka berdalih bahwa berdasarkan peraturan, Buruh Migran tidak boleh dijemput di tempat tersebut. Karena itu, 'transaksi 'akan dilakukan di lapangan tempat mobil parkir. Mereka juga sempat menyebut-nyebut pengawas.
  
Memang ketika mobil travel itu datang, kami sempat melihat ada Polisi yang datang, kemudian pergi lagi. .Di dalam SJ menolak untuk makan. Dia bilang ingin pulang bersama kami. Tapi orang-orang itu melarangnya Kami pun sempat berdebat dgn orang2 di rumah makan, mereka jg membawa si sopir datang kpd kami. Tiba-tiba sopir tersebut berbicara dengan suara keras dan intonasi tinggi kepada kami. Lagi-lagi dia marah atas nama aturan dan pengawas. Dia pun mengancam kami tidak boleh menjemput. Kami berdebat (menjurus ke cekcok) cukup panjang., sampai akhirnya si sopir kembali ke dalam. Tak lama, Ibu SJ dipanggil ke dalam, katanya untuk tanda tangan. Foto copy KTP nya pun diminta. Dengan mempertimbangkan kondisi keluarga yg tdk ingin mmprpanjang urusan,selanjutnya kami serahkan ke pihak keluarga. Kemudian kami ketahui bahwa pihak keluarga dimintai bayaran. Namun mereka hanya mengantongi Rp50 ribu,

Rupanya, pemerasan terhadap Buruh Migran tidak hanya berlangsung di terminal khusus TKI di bandara (terminal 4). Pemerasan itu terus mengikuti Buruh Migran di jalur-jalur pemulangan, hingga mereka sampai ke dalam rumah. Lokasi RM Murah Rejeki berhadapan persis dengan Dinas Kesehatan yang di sebelahnya juga berdiri kantor kecamatan

Gambar kantor Kecamatan tidak jauh dari RM Murah Rejeki  http://t.co/myTytcLv

   
kenapa Premanisme & pemerasan TKI di tempat yang sangat terjangkau pemerintah setempat itu dibiarkan terus terjadi? Atau jangan-jangan pemerintah setempat justru menjadi bagian dari 'mafia TKI?', Selain itu, saat ini kita sudah memiliki Permenakertrans no 16 tahun 2012 .Peraturan itu ttg Tata Cara Kepulangan TKI dari Negara Penempatan Secara Mandiri ke Daerah Asal, shg dimungkinkan buruh migran yang pulang tidak harus melalui terminal khusus yang eksploitatif. Shg, Berbagai aturan seharusnya menjamin hak Buruh Migran dalam menentukan pilihannya dlm proses kepulangan.

Saat ini kami tengah menyusun laporan terkait pengalaman tersebut.

Cerita tentang pengalaman ini jg bisa dibaca di blog staff kami, http://t.co/3anr6aCA


__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar