Rabu, 28 Maret 2012

[jurnal_hukum] Ini Sebelum BBM Naik: Peringkat Pendidikan Indonesia Anjlok Drastis

 

Ini sebelum BBM naik, kalau BBM naik, maka pendidikan bukan merosot lagi, tapi langsung tenggelam
Maka sebelum BBM dinaikkan, sebaiknya basmi koruptor2 dulu
karena berapa persen dari anggaran negara baik APBN (yang ratusan trilyun) dan APBD dari seluruh propinsi & kabupaten/kota) yang bocor akibat konspirasi korupsi
Jadi yang terjadi bukan saja pembodohan bangsa yang disengaja dan terstruktur, tapi juga pemiskinan bangsa secara disengaja

Salam Indonesia Bangkit - E. Wahono
____________________________
Sun, 12/6/11, Sarasehan...  wrote:
Intisari dari 3 berita pada link dibawah ini, yakni:

1. Menurut lembaga UNDP, peringkat pendidikan Indonesia merosot drastis. berkaitan dg merosotnya peringkat Index Pembangunan Manusia, dari peringkat 111 pada tahun 2010 melorot jadi peringkat 124 pada tahun 2011 (rekasi dari pejabat, bahkan DPR seperti biasa, yakni membantah pengumuman UNDP tadi & mencari2 pembenaran)

2. Adanya dugaan korupsi dalam dunia pendidikan yang tampaknya sangat terstruktur, melibatkan DPR, pemerintah dan mafia [bercermin dari berita: Anas & Nazarudin (DPR), bersama Keluarga Wimpi Ibrahim pemilik PT. Bintang Ilmu group & Indah Jaya Group, bersama Fasli Jalal (Birokrat/ eks Dirjen, sekarang Wakil Menteri Pendidikan): korupsi dana pendidikan sebesar 6,4 trilyun]

3. karena korupsi gila2-an yang sangat terstruktur itu, maka dunia pendidikan akhirnya mendapat sarana dan prasarana yang sangat buruk. Sedangkan dana dan sumber daya yang demikian besar ternyata bukan untuk membangun dunia pendidikan Indonesia, tapi patut diduga masuk kantong oknum pejabat, oknum anggota DPR dan makin membesarkan kekuatan keluarga mafia (yang entah sengaja atau tidak) menyebabkan hancurnya negara ini dengan adanya kehancuran dunia pendidikan.

Apakah bisa diambil kesimpulan?
Bahwa dunia pendidikan Indonesia hancur lebur (mungkin nantinya bisa peringkat terakhir di dunia), karena dana yang sebenarnya untuk mengembangkan dunia pendidikan, ternyata masuk kantong oknum pejabat, oknum DPR (Nazarudin cs) dan mafia (keluarga Wimpy)
Atau, keluarga mafia (memakai/memanfaatkan oknum pejabat & oknum DPR dll) menghancurkan dunia pendidikan Indonesia untuk menghancurkan RI
______________________________
http://www.mediaindonesia.com/read/2011/11/03/273550/293/14/Indeks-Pembangunan-Manusia-Indonesia-Anjlok-Drastis
Kamis, 03 November 2011 21:25 WIB  

Indeks Pembangunan Manusia Indonesia Anjlok Drastis


JAKARTA--MICOM: Peringkat Human Development Index (Indeks Pembangunan Manusia - IPM) Indonesia pada 2011 melorot drastis dari posisi peringkat ke-111 dari 182 negara ke posisi 124 dari 187 negara.


IPM adalah alat untuk mengklasifikasikan negara menjadi katagori maju, berkembang, atau terbelakang. Dengan cara cara mengukur 3 indikator suatu negara yaitu, bidang pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan ekonomi.


"Bidang pendidikan yang terus landai grafiknya pada 2010-2011 menjadi salah satu penyebab turunnya peringkat IPM Indonesia," sebut Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono mengomentari hasil laporan IPM 2011 yang dirilis oleh UNDP pada Kamis (3/11).


Dijelaskan UNDP mengukur peringkat pendidikan suatu negara berdasarkan lama waktu sekolah. Pada laporan IPM kali ini, lembaga tersebut mencatat rata-rata lama sekolah di Indonesia masih rendah, yaitu hanya 5,8 tahun (tidak lulus SD).

_______________________________________________
http://m.tribunnews.com/2011/07/07/bbm-nazaruddin-anas-urbaningrum-main-proyek-di-kemendiknas
Anas Korupsi dana pendidikan bersama Wimpi Ibrahim pemilik PT. Bintang Ilmu Group

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Merasa tak lagi dibela oleh teman-temannya, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin terus buka suara. Nazaruddin kembali melemparkan bola panas melalui layanan blackberry masangger ke beberapa wartawan, Kamis (7/7/2011). Kali ini Nazaruddin mengungkap, sang Ketua umum Demokrat, Anas Urbaningrum bermain berbagai proyek di Kemendiknas.

"PT Anugrah Nusantara digunakan untuk main proyek di Kementerian Pendidikan Nasional. PT tersebut bermain dengan penerbit Bintang Ilmu yang dimiliki oleh Wimpy Ibrahim," kata Nazaruddin.

Dikatakan, semua anggaran pengadaan buku sekolah dan alat peraga senilai Rp 6,4 triliun dipegang oleh Wimpy Ibrahim. Wimpy rutin memberi setoran pada Anas Urbaningrum. "Proyek yang dimainkan oleh Wimpy itu adalah proyek pengadaan buku  senilai Rp 6,4 triliun," ujarnya.
*
Selain itu, Nazaruddin menuturkan, Anas juga bermain pada proyek pengadaan jaringan computer pun untuk program e learning. Permainan itu bisa terlihat karena jaringan sudah lebih dulu diadakan, meskipun computer untuk program tersebut belum diadakan.

"Permainan ini bisa lancar dilakukan karena melibatkan Fasli Jalal, mantan dirjen di Kemendiknas yang kini menjabat wakil menteri," tuturnya

http://m.tribunnews.com/2011/07/07/b...di-kemendiknas

__._,_.___
Recent Activity:
.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar