Kenaikan BBM dan Jebakan Hutang oleh Mafia Berkeley Neolib
by @kusuma_putri99
kenaikan BBM yg diusung Pemerintah sejatinya desakan IMF agar pemerintah melaksanakan butir2 LOI yg telah disepakati
penjualan BUMN juga atas perintah IMF...ayo jual aja...miskinkan rakyat...aset2 bangsa dijual abis
BCA yg dulu diinjeksi pemerintah dg dana 60 T, dijual 10 T, negara rugi 50 T, belum lagi asetnya 53 T dijual dg harga 20 T
kaum neolib membuat kekayaan alam kita dihisap habis oleh para majikannya IMF dan WB
belum lagi Blok Cepu...Pertamina sudah minta berkali2 agar diberi kewenangan kelola... padahal mampu ... eehhh malah diberikan ke asing
pemerintah langgar UUD 1945 pasal 33 ... bisa diturunkan ... ayooo...naikin aja BBM...BBM naik SBY turun
perusahaan asing mengeruk habis SDA Indonesia...rakyat dapat apa? cuma dapat royalti dan pajak yg nilainya jauh lebih kecil
pasir dicuri...ikan kita juga dicuri...dimana pemerintah?
Utang dipicu terus tanpa kendali sehingga pemerintah hanya mampu membayar cicilan utang pokok yang jatuh tempo dengan utang baru
beli pesawat kepresidenan, beli pesawat Sukhoi, beli Tank Leopard...darimana uangnya?
Mafia Berkeley dg keturunan2nya garis kebijakannya selalu konsisten, sejalan dg 3 lembaga keuangan Int.: WB, IMF dan http://t.co/OJix7K7W
BUMN vital dijual ke swasta: asing dan domestik, yg domestik malah dijual lagi ke asing
John Pilger: "Kekuatan negara-negara penghisap didasarkan atas utang besar yang tidak mampu dibayar oleh negara-negara target penghisapan"
Indonesia jadi target hisapan negara asing, skg terbukti ... terjebak dengan utang...dan harus bayar bunga dan cicilan dg utang lagi
ayoo....kita lawan antek2 asing...mafia berkeley neolib yang gadai aset bangsa kita...kita gaungkan renegoisasi Kontrak Karya Perush. Asing
John Pilger: Saya hanya mengetahui bahwa penugasan pertama saya di Indonesia, & saya salah seorang dr sebuah tim yg terdiri dari 11 orang yang dikirim untuk menciptakan cetak biru rencana pembangunan pembangkit listrik buat pulau Jawa
John Pilger : "Saya tahu bahwa saya harus menghasilkan model ekonometrik untuk Indonesia dan Jawa"
John Pilger : "Saya mengetahui bahwa statistik dapat dimanipulasi untuk menghasilkan banyak kesimpulan termasuk apa yang dikehendaki oleh analis atas dasar statistik yang dibuatnya."
John Perkins: "Pertama-tama saya harus memberikan pembenaran (justification) untuk memberikan utang yang sangat besar jumlahnya yang akan disalurkan kembali ke MAIN (perusahaan konsultan di mana John Perkins bekerja) dan perusahan-perusahaan Amerika lainnya (spt Bechtel, Halliburton, Stone & Webster, dan Brown & Root) melalui penjualan proyek-proyek raksasa dlm bidang rekayasa dan konstruksi
JP : Kedua, saya hrs membangkrutkan negara yg menerima pinjaman tsbt (tentunya setelah MAIN dan kontraktor Amerika lainnya telah dibayar) agar negara target itu untuk selamanya tercengkeram oleh kreditornya, shg negara pengutang (baca : Indonesia) menjadi target yang empuk kalau kami membutuhkan favours, termasuk basis-basis militer, suara di PBB, atau akses pada minyak dan sumber daya alam lainnya
JP : "Aspek yang harus disembunyikan dari semua proyek tersebut ialah membuat laba sangat besar buat para kontraktor dan membuat bahagia beberapa gelintir keluarga dari negara-negara penerima utang yang sudah kaya dan berpengaruh di negaranya masing2.
Dg demikian ketergantungan keuangan negara penerima utang mjd permanen sbg instrumen u/ memperoleh kesetiaan dr pemerintah2 penerima utang, Maka semakin besar jumlah utang semakin baik. Kenyataan bahwa beban utang yang sangat besar menyengsarakan bagian termiskin dari bangsanya, dalam bidang kesehatan, pendidikan dan jasa-jasa sosial lainnya selama berpuluh-puluh tahun tidak perlu masuk dalam pertimbangan.
Jhon Persin: "Faktor yang paling menentukan adalah Pendapatan Domestik Bruto (PDB). Proyek yang memberi kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan PDB harus dimenangkan. Walaupun hanya satu proyek yang harus dimenangkan, saya harus menunjukkan bahwa membangun proyek yang bersangkutan akan membawa manfaat yang unggul pada pertumbuhan PDB.
Jhon Perkins: "Claudia dan saya mendiskusikan karakteristik dari PDB yang menyesatkan Misalnya pertumbuhan PDB bisa terjadi walaupun hanya menguntungkan satu orang saja yaitu yang memiliki perusahaan jasa publik dengan membebani utang yang sangat berat buat rakyatnya. Yang kaya menjadi semakin kaya dan yang miskin menjadi semakin miskin
John Perkins : Statistik akan mencatatnya sebagai kemajuan ekonomi.
Indonesia sudah terjebak dalam jebakan utang, Dg utang yg tanpa henti diberikannya sejak tahun 1967 sampai skg, bangsa Indonesia tidak bertambah makmur dan sejahtera secara berkeadilan.
Dampak dari jebakan utang sudah lama sangat terasa pos pengeluaran APBN untuk pembayaran cicilan utang pokok dan bunga porsi terbesar
skg terserah rakyat maunya gimana...kalo aku sih renegoisasi Kontrak Karya dengan Perusahaan Asing...kalo ga mau kita duduki
__._,_.___
.
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar