Jumat, 31 Oktober 2014

#sastra-pembebasan# Jamaah Umroh Diminta Waspada Corona Virus

 







JEMAAH HAJI ADALAH KELOMPOK YANG SANGAT BERPOTENSIAL sabagai PEMABAWA SEGALA MACAM PENYAKIT ( VIRUS MERS CoV, 431, EBOLA. , MUNTABER, FLUE BURUNG , HIV , dan entah Penyaikit Apa lagi ........yang akhirnya Tidak lebih Hanya meresahkan UMUM dan MENAMBAH MASALAH  dan cenderung hanya  MENYUSAHKAN  Pemerintah dan NEGARA serta APARAT KESEHATAN dan Penduduk di sekitarnya............

Sementara pihak boleh tidak setuju dan atau tersinggun ....(  lagi2 tersinggung..kan ? ) , tapi itu semua bukan Pendapat saya semata, melainkan jauh lebih meyakinkan adalah FAKTA dan Kenyataannya itu sendiri , jadi  yang sangat perlu diperhatikan ialah justru  ......... cukup  berpaling pada Fakta , sedangkan Suatu Fakta selalu ada Pelakunya..... 
  • Mens sana in corpore sano
mrc.
=======================================================================================

2014-10-31 14:11 GMT+01:00 Demi Tanah Air demitanahair@yahoo.com

 

Jamaah Umroh Diminta Waspada Corona Virus


Kamis, 30 Oktober 2014

JAKARTA- Kementerian Kesehatan membantah adanya dugaan kasus penderita MERS CoV (Corona Virus) di beberapa rumah sakit pada jamaah haji Indonesia yang baru pulang ke Indonesia. Namun menjelang pengiriman Umroh Jamaah Indonesia diminta berhati-hati dengan Corona Virus. Hal ini ditegaskan oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemenkes RI, Tjandra Yoga Aditama kepada Bergelora.com di Jakarta, Kamis (30/10).
“Saya sampaikan 29 Oktober malam ini hasil Lab Balitbangkes Kemenkes semua hasilnya negatif MERS CoV. Kita patut bersyukur bahwa sepanjang musim Haji 2014 tidak ada kasus MERS CoV dan Ebola,” tegasnya.

Hanya harus diingat menurutnya bahwa dalam waktu dekat ini masyarakat Indoneisa sudah akan berangkat untuk menjalankan ibadah Umroh. Karena itu kewaspadaan terhadap MERS CoV perlu diingatkan kembali.
“Saya ingatkan kembali demi kesehatan jemaah Umroh kita yang dalam setahun bisa ratusan ribu orang jumlahnya. Di Arab Saudi sampai akhir Oktober aada 772 kasus MERS CoV, 431 sembuh dan 329 meninggal (angka kematian 42,61 %), serta 12 orang masih dalam perawatan,” ujarnya.

Menurutnya setidaknya ada 4 hal yang "membandingkan" MERS CoV dibanding Ebola. Harus disadari bahwa bagi orang asia maka risiko untuk mendapat MERS CoV lebih tinggi dari Ebola.

“Karena adanya direct flight dari Timur Tengah ke Indonesia, dan banyaknya WNI yang pergi ke Timur Tengah,” ujarnya.

Ia menjelaskan, MERS CoV menular melalui udara. Jadi kalau di pesawat ada pasien MERS CoV yang batuk maka 2 kursi depan, belakang dan samping nya, dapat saja mungkin tertular.

Baca Lengkap:



__._,_.___

Posted by: "Marco45665 ." <comoprima45@gmail.com>

Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)





.


__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar