Anak meninggal dunia, nasabah Prudential malah dibui
LENSAINDONESIA.COM: Sudah jatuh tertimpa tangga. Peribahasa ini amat tepat mewakili nasib tragis yang dialami ibu asal Ponorogo, Lelly Lestari (56).
Betapa tidak, nasabah asuransi Prudential Life itu setelah kehilangan putri tercinta untuk selama-lamanya, juga harus kehilangan kebebasan hidup. Ia dituduh memalsukan data oleh PT Prudential Life Assurance. Anak meninggal, premi Rp60 juta raib, klaim Rp5 miliar hanya pepesan kosong dan harus merasakan dinginnya penjara.
Ketika itu, pemilik salon di Jl Diponegoro itu, dijemput paksa aparat Polda Jatim dan dijebloskan ke dalam Lembaga Pemasyarakatan (LP) Ponorogo.
Kenyataan pahit yang dialami Lelly ini bermula saat dirinya mengikuti program dari sebuah produk asuransi jiwa PT Prudential Life Assurance setelah menerima tawaran dari Tulus Widodo, agen Prudential yang menawari hingga 7 kali lebih datang ke rumahnya. Warga Jl Imam Bonjol, Ponorogo ini, akhirnya memasukkan anaknya yang bernama Nica Wijaya (16) menjadi nasabah asuransi Prudential pada Maret 2006 dengan nomor polis 23383185.
Lantas pada 13 Maret, calon tertanggung, Nica Wijaya menjalankan pemeriksaan kesehatan di dokter yang ditunjuk agen PT Prudential. Saat itu dilakukan cek up darah, urine, rekam jantung dan rongent terhadap Nica di Laboratorium Klinik Prodia Madiun. Kemudian hasil dari pemeriksaan kesehatan tersebut dikirim ke kantor Prudential di Jakarta.
Sampai akhirnya pada 16 Maret 2006, calon tertanggung melakukan pengisian Surat Pengajuan Asuransi Jiwa (SPAJ) yang dibantu oleh Tulus Widodo selaku agen Prudential sekaligus pembayaran premi. Pembayaran premi nasabah ini dilakukan Wasiati, kakak kandung Lelly Lestari dengan menggunakan Bilyet Giro (BG) BCA No. YL 112384 senilai Rp 60 juta. Ada pun tertanggung atas nama Nica Wijaya dengan uang pertanggungan dari pihak asuransi Prudential sebesar Rp 5.000.000.000 (lima miliar rupiah).
Atas permintaan Prudential Life Assurance pusat Jakarta, calon tertanggung melakukan pemeriksaan kesehatan ulang untuk beberapa item pemeriksaan tertentu. Karena saat itu calon tertanggung berada di Solo, Jawa Tengah, maka untuk pemeriksaan kesehatan ulang pun dilakukan di Laboratorium Klinik Prodia Solo, juga atas petunjuk pihak asuransi.
Dari semua hasil pemeriksaan kedua dokter tunjukan Prudential yakni dr. Suprapto dan dr. Agus Wiyanto serta dari Laboratorium Prodia Madiun dan Solo telah disampaikan kepada kantor Prudential di Jakarta. Dan ternyata kondisi kesehatan Nica Wijaya dinyatakan sangat baik. Sehingga akhirnya pihak asuransi menyetujui bahwa Nica Wijaya diterima sebagai nasabah Prudential berupa pertanggungan jiwa (meninggal) dan sebagai penerima manfaat adalah Lelly Lestari, ibu kandung Nica.
Seiring berjalannya waktu, tepatnya 1 Mei 2006, Lelly Lestari bersama Nica Wijaya pergi ke Jakarta ke rumah saudaranya dalam rangka berlibur ke Ancol. Namun, empat hari kemudian tiba-tiba Nica Wijaya mengalami sakit dan diantar ke Rumah Sakit MH. Thamrin Jakarta. Hasil CT Scan di dalam kepala Nica Wijaya terdapat gelembung.
Tanggal 9 Mei 2006 Nica menjalani opname. Selanjutnya pada tanggal 13 Mei 2006 dokter Rumah Sakit MH Thamrin memutuskan untuk melakukan operasi terhadap Nica.
Berdasarkan keterangan dr. Lucas, operasi tersebut berjalan lancar dan hasil patologi analisis (PA) pun dinyatakan baik. Usai operasi tersebut, atas saran dokter diperbolehkan berobat di rumah sakit lain. Sampai akhirnya, tanggal 9 Juni 2006 Nica Wijaya meninggal dunia setelah menjalani perawatan di ruang ICU RS dr Sardjito Yogyakarta karena adanya penyakit tumor di dalam otaknya.
Sebulan kemudian, bertepatan tanggal 14 Juli 2006, ibu kandung Nica Wijaya dalam hal ini Lelly Lestari menerima buku polis dari PT Prudential Life Assurance dengan polis nomor 23383185 pun mengajukan klaim. Esok harinya, tanggal 15 Juli 2006 klaim meninggal tertanggung dilakukan melalui agen PT Prudential Life Assurance, Tulus Widodo.
Baca juga: Terancam 1,4 tahun penjara, pledoi nasabah Prudential belum selesai dan Anaknya meninggal, nasabah Prudential ini dituntut 1,4 tahun penjara ==> http://www.lensaindonesia.com/2014/10/03/terancam-14-tahun-penjara-pledoi-nasabah-prudential-belum-selesai.html#r=bacajugadan http://www.lensaindonesia.com/2014/09/18/anaknya-meninggal-nasabah-prudential-ini-dituntut-14-tahun-penjara.html#r=bacajuga
Kasus tragis terkait asuransi jiwa ini telah ditulis LensaIndonesia.com 'Anak meninggal dunia, nasabah Prudential malah dipenjara', 29 Maret 2014 lalu. ==> http://www.lensaindonesia.com/2014/03/29/anak-meninggal-dunia-nasabah-prudential-malah-dipenjara.html
__._,_.___
Posted by: Al Faqir Ilmi <alfaqirilmi@yahoo.com>
Reply via web post | • | Reply to sender | • | Reply to group | • | Start a New Topic | • | Messages in this topic (1) |
.
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar