Selasa, 25 September 2012

[Media_Nusantara] Sundari Soekotjo Dinikahi Menteri?

 

Sundari Soekotjo Dinikahi Menteri?

Sekian lama menyendiri muncul rumor yang menyebut kalau penyanyi Sundari Soekotjo dinikahi salah satu menteri Kabinet Indonesia Bersatu pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Penyanyi keroncong ini dikabarkan sudah dinikahi secara siri. Sumber Kapanlagi yang enggan disebutkan namanya mengatakan, si pria yang sudah menjabat posisi menteri sejak lama itu menikah siri dengan Sundari Soekotjo belum lama ini. Namun, dia enggan menjelaskan kapan dan di mana pernikahan itu, dengan alasan takut.

"Jangan bilang saya yang beritahu," katanya sambil menyebutkan nama menteri yang dimaksud, Selasa (11/9).

Saat dikonfirmasi kabar pernikahan siri ini, Sundari belum berhasil dikontak. Beberapa kali dihubungi, handphonenya selalu tidak diangkat. Demikian juga ketika coba dihubungi ke manajernya.

Isu menteri memiliki wanita idamam lain atau WIL, bukan pertama kali menerpa Kabinet Indonesia Bersatu II. Sebelumnya, mantan Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh dan mantan Menteri Perhubungan Freddy Numberi disebut-sebut memiliki wanita lain.

Sebelumnya, Sundari Soekotjo kembali menunjukkan eksistensinya di genre musik keroncong. Musik asli tanah air itu telah membentuk dirinya sebagai penyanyi yang sangat diperhitungkan dalam dunia keroncong.

Pembuktian tersebut dilakukan setelah ia berhasi menerima penghargaan dalam AMI Awards 2102, untuk kategori Penyanyi Solo Pria/Wanita terbaik. Malam puncak AMI Awards yang diadakan di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, beberapa waktu lalu itu, menjadi kebahagiaan tersendiri bagi Sundari.

"Sebenarnya nggak mati suri ya. Mungkin musik keroncong slow, kurang menggairahkan untuk ditampilkan. Tapi sekarang sudah bisa ditampilkan di acara Urban Jazz. Musik keroncong bisa masuk ke mana aja, bisa jazz, rock dan lainnya. (kpl)

http://www.analisadaily.com/news/read/2012/09/12/73864/sundari_soekotjo_dinikahi_menteri/#.UGJNFKCUd8U


Indra Bekti Sarankan Sundari Soekotjo Nikah Normal

JAKARTA - Indra Bekti ikut mengomentari kabar pernikahan siri antara penyanyi keroncong, Sundari Soekotjo dan Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro. Presenter Radio Prambors tersebut menyarankan agar Sundari dan Menhan menikah secara normal. "Mungkin karena nikah siri itu imej-nya jelek, kok kenapa kagak nikah yang normal-normal ajalah. Tapi kita enggak bisa nge-judge, mungkin ada hal-hal yang tidak boleh dipublikasikan," kata Indra Bekti di Jalan Gatot Subroto Jakarta Selatan, Senin (17/9) malam. Nikah Siri, kata Indra Bekti, adalah hak Sundari dan Menhan. Apalagi nikah siri bukan merupakan hal yang melanggar agama. "Menurut aku menikah siri itu sah dan halal, cuman mereka mungkin tidak mau mengumbarnya. Itu hak mereka, mungkin ingin menikah seperti itu," jelasnya. Presenter yang berkibar bersama Indy Barens lewat program "Ceriwis" ini mengaku tidak bisa menilai kedewasaan seseorang fari pernikahan siri. "Jadi ini pilihan hidup mereka," ungkapnya. Pernikahan siri tersebut, kata Indra, tidak mengubah pandangannya terhadap Sundari Soekotjo dan Menhan. "Pernikahan merupakan suatu hal yang berkah, sebaiknya dipublikasikan dan disiarkan pada orang-orang," kata Indra. (abu/jpnn)


More ministers in trouble over extramarital affairs

Nearly two years before he concludes his term in office, President Susilo Bambang Yudhoyono's focus has been distracted recently by media reports about "love affairs" being enjoyed by his Cabinet ministers.

This current love story involving Cabinet ministers is reminiscent of similar romances conducted by several ministers who eventually lost their jobs.

Defense Minister Purnomo Yusgiantoro was the press corps' "most-wanted" when they spotted him at the State Palace in Central Jakarta last week.

Journalists followed him asking for comments. On this occasion, however, it was no longer about alleged corruption surrounding the procurement of Russian-made Sukhoi fighter jets.

This time, Purnomo had come under the public spotlight after a gossip tabloid ran a cover story on his alleged affair with Sundari Soekotjo, a prominent singer of keroncong (old-fashioned folk) songs.

Purnomo ignored the journalists' requests, however, and merely gave them a thumbs-down as he left the Cabinet meeting room.

On Wednesday, Purnomo appeared at the palace again for another meeting.

To the journalists' surprise, he did not attempt to escape reporters' inquiries. Instead, he said the tabloid had published an apology over the "slanderous" reports.

Purnomo also showed off a copy of the edition with the apology.

"You can read it yourselves, and don't ask me questions about it again," the minister said in a high tone.

However, sources have confirmed that Purnomo did indeed have a "special" relationship with Sundari. A source close to the Defense Ministry and senior officials at the National Intelligence Agency (BIN) told The Jakarta Post that an intelligence agent had confirmed that Sundari had been Purnomo's mistress for at least five years.

The source also said that Purnomo had bought a house and car worth billions for the singer.

Less than a month after the revelation of Purnomo's alleged affair, Golkar Party deputy chairman and Coordinating People's Welfare Minister Agung Laksono appeared on numerous television gossip shows that claimed the middle-aged actress Sovie Djasmin had been involved in a romance with the minister.

Sovie said her relationship with Agung began in the 1990s when she was involved in a Golkar campaign.

"Our relationship reached a peak in the 2000s. In 2001, I was still married but it was problematic. Then Agung and I had serious talks about the future of our relationship," Sovie told merdeka.com.

Agung shunned reporters when asked about the claims, but he did not deny knowing Sovie.

Yudhoyono has dismissed a number of his aides for having extramarital affairs. Sources within the State Palace said First Lady Ani Yudhoyono, who allegedly hates "cheating men", was a "significant factor" in the dismissals.

First, former public housing minister Suharso Monoarfa of the United Development Party (PPP), then transportation minister Freddy Numberi of Yudhoyono's Democratic Party, and mineral resources minister Darwin Zahedy Saleh were all subjected to gossip after reports of their alleged affairs circulated widely on the Internet.

Following the reports, Suharso's wife reportedly filed for divorce and, subsequently, Suharso allegedly
remarried.

Freddy, meanwhile, was rumored to have had an affair with a television journalist. It was his wife who reportedly disclosed the scandal. Both Freddy and the journalist, however, strongly denied the accusations.

Meanwhile, a video circulated on the Internet depicting a man, who looked like Darwin, engaging in sexual relations with a woman rumored to be his secretary. Darwin also strongly denied the allegations.

Presidential spokesman Julian Aldrin Pasha refused to comment on these latest minister scandals.

However, regarding the possibility of dismissals, Julian merely said "the President regularly evaluates his ministers' performances".

http://www.thejakartapost.com/news/2012/09/21/more-ministers-trouble-over-extramarital-affairs.html


Menteri Purnomo Ancam Wartawan Jakarta Post?

TEMPO.CO, Jakarta--Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dikabarkan sempat mengancam wartawan The Jakarta Post yang menulis tentang pernikahannya dengan penyanyi keroncong, Sundari Soekotjo. Kabar itu sudah dibantah Juru Bicara Kementerian Pertahanan Mayor Jenderal Hartind Asrin, (lihat: Kementerian Pertahanan Bantah Ancam Wartawan).

Ancaman verbal disebut-sebut diterima wartawan di kantor Purnomo Jumat 21 September 2012. Sumber Tempo yang mengetahui pertemuan tersebut menuturkan, kejadian itu bermula saat Purnomo menelepon wartawan Bagus Saragih. "Kamu menghadap saya, tidak usah didampingi atasan kamu. Kalau kamu jantan, temui saya empat mata," kata sumber itu ketika dihubungi, Selasa, 25 September 2012.

Akhirnya wartawan menyambangi kantor Purnomo. Sesampainya di sana, ternyata Purnomo tidak sendirian. Dia ditemani dua pejabat di Kementerian Pertahanan. Pertemuan tersebut, kata sumber, berlangsung selama kurang lebih sejam.

Si wartawan, kata sumber itu, menerima beberapa kalimat intimidatif. Dua orang yang mendampingi Purnomo tersebut mengeluarkan serangan verbal. "Mereka berdua bilang, saya masukin ke (tahanan) Guntur kamu. Mereka juga bilang, kalau ini masih orde baru, kamu sudah mati," katanya menirukan apa yang terjadi di ruangan Purnomo tersebut.

Purnomo juga sempat mengucapkan kalimat yang terkesan mengancam wartawan. "Saya sudah punya data-data lengkap kamu, saya tidak mau tanggung jawab kalau BIN bergerak," katanya menirukan Purnomo.

Menurut sang sumber, ancaman verbal diutarakan agar sang wartawan membocorkan sumbernya yang memberitahu pernikahan Purnomo dan Sundari Sukotjo. "Tujuan mereka itu supaya memberitahu sumbernya, bukan masalah hak jawab. Mereka sempat bertanya, kamu siapa yang menyuruh?" katanya.

Juru Bicara Kementerian Pertahanan Mayor Jenderal Hartind Asrin membantah adanya ancaman sejumlah pejabat kementerian terhadap seorang wartawan. "Gak ada. Semua sudah diselesaikan dengan baik," ujar Hartind saat dihubungi oleh Tempo, Selasa, 25 September 2012. (lihat: Kementerian Pertahanan Bantah Ancam Wartawan)

Hartind mengakui Bagus Saragih, wartawan tersebut sempat dipanggil ke Kementerian Pertahanan pada 21 September lalu. "Untuk memberikan konfirmasi bantahan atas berita yang dibuat," ujar Hartind.

Pembicaraan berlangsung dengan baik tanpa ada hambatan. "Bahkan Pak Purnomo memanggil dia (Bagus) sebagai ''anak saya''," kata Hartind. Permasalahan itu pun dianggap selesai dengan jaminan pemuatan bantahan atas berita tersebut pada 22 September 2012.

Sementara Pemimpin Redaksi surat kabar The Jakarta Post, Meidyatama Suryodiningrat mengatakan hingga saat ini tidak ada pengaduan soal ancaman dari Kementerian Pertahanan yang diterima reporter The Jakarta Post. (lihat: The Jakarta Post Diminta Cabut Berita Soal Purnomo)

Meidyatama membenarkan ada reporter yang datang ke kantor Kementerian untuk bertemu Purnomo dan mengklarifikasi. Ia memastikan tidak ada gangguan fisik pada reporter tersebut dan tidak ada intimidasi terhadap redaksi. Sedangkan Bagus sedang berada di Amerika Serikat meliput kegiatan Presiden.

http://www.tempo.co/read/news/2012/09/25/078431863/Menteri-Purnomo-Ancam-Wartawan-Jakarta-Post





__._,_.___
Recent Activity:
.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar