POROS INTI akan uji Calon Jongosnya Rakyat yang bisa mewujudkan RENAISSANCE INDONESIA
Hari ini tanggal 5 Juni 2014 di Universitas Jenderal Soedirman diadakan Seminar bertemakan MEMBUMIKAN PANCASILA dengan narsum adalah beberapa deklarator Gerakan POROS INTI yang diberi nama RENAISSANCE INDONESIA.
Mengapa gerakan POROS INTI yang dimulai sejak 1 Juni 2014 ini mengapa memilih UNSOED sebagai pijakan awal? Mayjen (Purn) Saurip Kadi mantan Aster KASAD menjelaskan bahwa ketika semua elit NKRI sudah menyerah kepada Belanda gara2 Maguwo diserang habis, Kabinet dibubarkan, hanya Jenderal Soedirman yang ngotot dan tidak menyerah kepada belenggu keadaan dengan memimpin cara lain yaitu GERILYA yang terbukti menyelamatkan keadaan.
Gerakan RENAISSANCE INDONESIA diilhami oleh Sikap Jenderal Soedirman tersebut yang dalam implementasi kekinian amat relevan. Ketika semua sibuk terbelenggu oleh kutub pilihan capres, sesungguhnya diperlukan POROS INTI yang mempertahankan manfaat NKRI untuk rakyat yang tampaknya diabaikan dalam hiruk pikuk politik praktis. Mayjen (Purn) Heryadi Mantan Asintel TNI mengelaborasi pernyataan teman seangkatan nya itu.
Ada 10 global concerns yang membuat bumi satu kesatuan seperti tubuh manusia sebagai landasan TATA DUNIA BARU (New World Order). Diantaranya: environtmental issue and green revolution, wealth gap and poverty alleviation, human rights, gender races, religions conflict, energy crisis, food crisis, global currency and new economic model, new technological findings, Unipolar to Multipolar system, The Death of Government. Dalam kerangka ini NKRI memiliki peluang sebagai penyelamat dunia karena potensi alamnya yg terletak di khatulistiwa.
Kerontokan sistem keuangan global yang melanda USA, dan negara2 Eropah, serta gerakan demokratisasi yang melanda negara2 Timur Tengah merupakan indikator perubahan tata dunia sedang menguji kembali konsep nation-state (negara bangsa) yang awalnya ditandai dengan mata-uang sebagai alat transaksi antar negara, kini menjadi alat pertikaian. Inilah perang dunia 3 (silence revolution). Ini adalah peluang NKRI untuk reposisi. Inilah yang disebut dengan gerakan POROS INTI untuk pencerahan Republik RENAISSANCE INDONESIA.
Demikian Justiani Liem menjelaskan ketika ditanya mengapa diperlukan Gerakan POROS INTI yang diberi nama RENAISSANCE INDONESIA. Disingkat RI dengan logo MERAH PUTIH dikibarkan didalam lautan oleh tiga orang penyelam. Rencananya akan dideklarasikan Minggu 8 Juni 2014 Jam 14.00 di Warung Daun Cikini Jakpus.
Awad Bahasoan menegaskan: "Keberadaan Negara belum memberi manfaat kepada rakyat. Dalam banyak hal, negara justru menjadi alat dari sedikit orang untuk mengambil hak-hak rakyat melalui kebijakan resmi sehingga mengakibatkan kekerasan oleh negara (state terorisme) yang bersinergi dengan kekerasan uang (capital terorisme) yang dilaksanakan dengan perangkat hukum dan keamanan secara resmi (oppreession by state apparatus). Gerakan POROS INTI wajib menjaga INTI bernegara dan berbangsa dari siapapun yang akan memimpin NKRI nantinya".
POROS INTI akan menguji Calon Jongosnya Rakyat (Capres adalah jongos rakyat dalam paham demokrasi) yang bisa mewujudkan RENAISSANCE INDONESIA. Demikian M.Hatta Taliwang menutup wawancara.
Sent from my iPad
Hari ini tanggal 5 Juni 2014 di Universitas Jenderal Soedirman diadakan Seminar bertemakan MEMBUMIKAN PANCASILA dengan narsum adalah beberapa deklarator Gerakan POROS INTI yang diberi nama RENAISSANCE INDONESIA.
Mengapa gerakan POROS INTI yang dimulai sejak 1 Juni 2014 ini mengapa memilih UNSOED sebagai pijakan awal? Mayjen (Purn) Saurip Kadi mantan Aster KASAD menjelaskan bahwa ketika semua elit NKRI sudah menyerah kepada Belanda gara2 Maguwo diserang habis, Kabinet dibubarkan, hanya Jenderal Soedirman yang ngotot dan tidak menyerah kepada belenggu keadaan dengan memimpin cara lain yaitu GERILYA yang terbukti menyelamatkan keadaan.
Gerakan RENAISSANCE INDONESIA diilhami oleh Sikap Jenderal Soedirman tersebut yang dalam implementasi kekinian amat relevan. Ketika semua sibuk terbelenggu oleh kutub pilihan capres, sesungguhnya diperlukan POROS INTI yang mempertahankan manfaat NKRI untuk rakyat yang tampaknya diabaikan dalam hiruk pikuk politik praktis. Mayjen (Purn) Heryadi Mantan Asintel TNI mengelaborasi pernyataan teman seangkatan nya itu.
Ada 10 global concerns yang membuat bumi satu kesatuan seperti tubuh manusia sebagai landasan TATA DUNIA BARU (New World Order). Diantaranya: environtmental issue and green revolution, wealth gap and poverty alleviation, human rights, gender races, religions conflict, energy crisis, food crisis, global currency and new economic model, new technological findings, Unipolar to Multipolar system, The Death of Government. Dalam kerangka ini NKRI memiliki peluang sebagai penyelamat dunia karena potensi alamnya yg terletak di khatulistiwa.
Kerontokan sistem keuangan global yang melanda USA, dan negara2 Eropah, serta gerakan demokratisasi yang melanda negara2 Timur Tengah merupakan indikator perubahan tata dunia sedang menguji kembali konsep nation-state (negara bangsa) yang awalnya ditandai dengan mata-uang sebagai alat transaksi antar negara, kini menjadi alat pertikaian. Inilah perang dunia 3 (silence revolution). Ini adalah peluang NKRI untuk reposisi. Inilah yang disebut dengan gerakan POROS INTI untuk pencerahan Republik RENAISSANCE INDONESIA.
Demikian Justiani Liem menjelaskan ketika ditanya mengapa diperlukan Gerakan POROS INTI yang diberi nama RENAISSANCE INDONESIA. Disingkat RI dengan logo MERAH PUTIH dikibarkan didalam lautan oleh tiga orang penyelam. Rencananya akan dideklarasikan Minggu 8 Juni 2014 Jam 14.00 di Warung Daun Cikini Jakpus.
Awad Bahasoan menegaskan: "Keberadaan Negara belum memberi manfaat kepada rakyat. Dalam banyak hal, negara justru menjadi alat dari sedikit orang untuk mengambil hak-hak rakyat melalui kebijakan resmi sehingga mengakibatkan kekerasan oleh negara (state terorisme) yang bersinergi dengan kekerasan uang (capital terorisme) yang dilaksanakan dengan perangkat hukum dan keamanan secara resmi (oppreession by state apparatus). Gerakan POROS INTI wajib menjaga INTI bernegara dan berbangsa dari siapapun yang akan memimpin NKRI nantinya".
POROS INTI akan menguji Calon Jongosnya Rakyat (Capres adalah jongos rakyat dalam paham demokrasi) yang bisa mewujudkan RENAISSANCE INDONESIA. Demikian M.Hatta Taliwang menutup wawancara.
Sent from my iPad
__._,_.___
Posted by: Justiani <liemsioklan@yahoo.com>
Reply via web post | • | Reply to sender | • | Reply to group | • | Start a New Topic | • | Messages in this topic (1) |
.
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar