Selasa, 03 Juni 2014

[Media_Nusantara] Eks Kepala BIN AM Hendropriyono : Prabowo Psikopat dan Sedikit Gila

 

Eks Kepala BIN AM Hendropriyono : Prabowo Psikopat dan Sedikit Gila

Jakarta, Aktual.co — Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), AM Hendropriyono membeberkan soal kondisi kejiwaan calon Presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto. 

Mantan Panglima Kodam (Pangdam) Jaya ini, mengaku tau betul soal sikologis mantan komandan jenderal Kopassus itu, saat masih menjadi TNI aktif.

"Saya tidak negatif campaign atau black campaign, dulu di tentara kalau mau naik pangkat, harus mengikuti pra kesehatan jiwa (Prakeswa), maaf saja Prabowo, ini saya hanya menceritakan bahwa dia mendapatkan nilai G4 (great 4) paling bawah, kalau ada stres sedikit gila dia," kata Hendro dalam acara diskusi bertajuk 'Siapa Capres/Cawapres yang paling Potensial Melakukan Kampanye Hitam?', di Posko Kawan Jokowi, Jakarta Selatan, Selasa (3/6).

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa nilai G4 itu sudah dekat dengan schizophrenia. Tapi iklan dan kemasan media sudah begitu hebat sehingga masyarkat termakan dengan kemasan yang dibuat.

Hendro menjelaskan, seorang anggota TNI aktif dengan kondisi kejiwaan seperti itu sangat temperamental dan mudah terpancing amarahnya. "Ini bukan hanya emosional, tetapi sudah psikopat dekat-dekat gila," tuturnya.

Meski demikian, sambung Hendro, kemasan media yang baik, sehingga membuat sosok mantan menantu Almarhum Soeharto itu menjadi banyak dikagumi, khususnya para pemuda.

"Saya ngerti betul yang tidak ngerti dia yang bilang hebat. Kekuatan media dalam mengemas iklan Prabowo hebat sehingga termakan dengan mudah," tandasnya.

Sumber : http://m.aktual.co/politik/163813eks-kepala-bin-prabowo-psikopat-dan-sedikit-gila

Catatan :

Banyak tokoh genius dunia yang ternyata memiliki gangguan kejiwaan. Hal ini membuat banyak orang menduga bahwa genius dan gila berbeda tipis. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa genius dan sakit mental memang benar-benar terkait dan ilmuwan menemukan alasannya.

Pemikiran bahwa ada hubungan antara genius dan kegilaan telah mempesona banyak orang sejak lama. Pemikiran itu muncul karena orang melihat banyak tokoh-tokoh genius yang ternyata memiliki gangguan kejiwaan. Contohnya Isaac Newton, Ludwig van Beethoven, Edgar Allan Poe, Vincent van Gogh, dan John Nash adalah orang-orang genius yang mengalami gangguan kejiwaan hingga skizofrenia.

Kay Redfield Jamison, seorang psikolog klinis dan profesor dari Universitas Johns Hopkins mengatakan bahwa ditemukan dari 20 atau 30 studi ilmiah yang mendukung pandangan tentang istilah bahwa orang genius itu tersiksa. Dari banyak jenis psikosis, kreativitas paling sangat terkait dengan gangguan bipolar. Sebagai contoh, sebuah penelitian menguji kecerdasan 700.000 orang Swedia usia 16 tahun dan kemudian menindaklanjuti selama 10 tahun untuk dipelajari kemungkinan mengembangkan penyakit mental. Hasilnya cukup mengejutkan dan telah diterbitkan pada tahun 2010.

"Mereka menemukan bahwa orang yang unggul saat mereka berusia 16 tahun empat kali lebih besar mengidap gangguan bipolar," ungkap Jamison. Gangguan bipolar memerlukan perubahan suasana hati yang dramatis antara kebahagiaan ekstrem (mania) dan depresi berat. Orang-orang dengan gangguan bipolar cenderung menjadi kreatif ketika mereka keluar dari depresi berat. Ketika suasana hati seorang pasien bipolar membaik, kegiatan otaknya pun bergeser. Aktivitas yang mati di bagian bawah otak yang disebut lobus frontal, kemudian menyala di bagian yang lebih tinggi dari lobus. Orang dengan psikosis tidak menyaring rangsangan sebaik orang normal. Sebaliknya, pasien psikosis bisa mempertimbangkan ide yang kontradiktif secara bersamaan dan menjadi sadar dengan asosiasi bebas yang kebanyakan otak bawah sadar orang tidak mempertimbangkannya layak untuk dikirim ke permukaan kesadaran.

Tidak selamanya energi kreatif muncul selama serangan skizofrenia. Di atas segalanya, ilmuwan mengatakan bahwa kondisi gangguan jiwa, baik depresi atau skizofrenia dapat melemahkan dan bahkan mengancam nyawa. Di saat orang genius melakukan tindak kriminalitas, mereka cenderung dinilai sebagai psikopat. Tidak mengherankan jika para psikopat memiliki predikat genius. Kejahatan para genius lebih dahsyat dan mengerikan daripada kejahatan yang dilakukan orang dengan kecerdasan normal, bahkan menjadi berita yang fenomenal. Dalam kasus kriminalitas, kaum yang tergolong genius lebih sering dirujuk ke rumah sakit jiwa sebelum di penjara. Mereka tidak jarang didiagnosa normal, kemudian dibatalkan untuk dirawat di rumah sakit jiwa.

http://www.jurnal3.com/nilai-tes-iq-prabowo-capai-152-kategori-orang-jenius/


__._,_.___

Posted by: Al Faqir Ilmi <alfaqirilmi@yahoo.com>
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar