Sabtu, 18 Agustus 2012

[warta-online] Identitas 3 Debitur Pembobol Bank Jatim Rp. 50 Milyar, Misterius

 

Mengamati kasus seperti ini,
Masyarakat tidak butuh tanggung menjawab (asal menjawab) tapi butuh tanggung-jawab. Sebaiknya aparat hukum segera mengusut, sehingga jika ada kasus dugaan perampokan uang negara, tidak hanya jadi kabar yang tanpa ujung. Karena lama2 bisa merendahkan wibawa aparat negara sendiri, sebab masyarakat akan bisa punya anggapan bahwa aparat negara tidak pernah punya kemauan & masyarakat akan hilang kepercayaan.. Negara yang krisis kepercayaan bisa amburadul
-------------------------------------------------------------------------------
in Forum
http://wargatumpat.blogspot.com/2012/08/pesisir-forum-identitas-3-debitur_4843.html
8/14/12 "A. B. Rachman" <basso.rhm@gmail.com> wrote:
Menurut saya itu bukan pembobolan bank tapi kasus kredit biasa, dan kredit KUR (Kredit Usaha Rakyat) sudah ada aturannya, dimana KUR adalah kredit agar masyarakat bisa melakukan usaha dan khusus untuk KUR memang ada kemudahan dimana jumlah agunan bisa jauh lebih kecil dari jumlah kredit yang diminta. Misalnya anda punya agunan Rp. 10 Milyar, anda bisa mengajukan kredit sebesar Rp. 50 Milyar. Aturan KUR di bank jatim ini memang dipermudah & diperingan, agar perekonomian jawa timur bisa berkembang pesat.

Menurut saya yang terjadi itu bukan pembobolan, karena namanya usaha, itu bisa untung dan bisa juga rugi. Kalau rugi ya tinggal agunan yang ada bisa dijual oleh Bank. Gampang kan, tak perlu heboh.

Apalagi ada info Kadin (Kamar dagang & Industri) Jawa Timur terkait dengan masalah ini, Dan Kadin merupakan lembaga yang bisa dipercaya, sehingga rekomendasinya bagi pengurus, anggota & perorangan untuk mendapat KUR bisa dipertanggungjawabkan. Jika ada anggota Kadin yang berkaitan dengan KUR lebih lebih baik konfirmasi dahulu, agar mendapat penjelasan yang lebih layak.
Untuk itu bisa menghubungi Kadin jatim maupun personal yang diinfokan berkaitan dengan kredit KUR tersebut. Agar info tidak simpang-siur.
1. La Nyalla Mattaliti (Ketua Kadin Jatim) HP: 08123035109
2. Rudy Budiman HP: 0811371218
3. Yudi & Liauw Inggarwati HP: 081333300888
------------------------------------------------------------------------------
8/12/12 "Fauzy" <b2372@ymail.com> wrote:
Pak Aldo.. betul, rakyat pesimis kasus ini akan diusut tuntas, karena berita pertama menyatakan sudah kantongi tersangka, lalu berita kedua menyatakan para pelakunya masih misterius. Dan dikatakan bahwa 2 minggu sejak berita bulan juni 2012 sudah akan tindak lanjut, tapi sudah 2 bulan tak jelas lagi. Apalagi terkesan pihak Bank menutupi siapa identitas pelaku, dan menyatakan bahwa bank tidak terganggu dengan berhasil dibobolnya Bank pemerintah itu sebanyak Rp. 50M.

Menurut saya patut diduga para cukong/mafia berhasil membobol dengan cara ambil kredit yang harusnya untuk kemajuan masyarakat yakni KUR (kredit Usaha Rakyat) itu melibatkan orang dalam (pihak yang berwenang di Bank itu). Mereka melapor hanyalah agar tidak dikatakan terlibat. Dan tahu sendiri itu Bank plat merah, otomatis ya uangnya negara/ uang rakyat, maka mereka merasa tidak terganggu, dan tidak merasa perlu mendesak pihak kepolisian untuk meneruskan kasus itu.

Seperti biasa polisi mungkin  ya diam saja. Seharusnya pihak BPK (Badan Pemeriksa Keuangan), BPKP (Badan Pengawasan Keuangan & Pembangunan), KPK dll lembaga pemerintah juga mengaudit & memeriksa. Tapi ya tetap aja kita seperti berharap matahari terbit dari barat. Dan saya yakin, para pelaku saat ini bebas berkeliaran di Indonesia, malah di kota terjadinya peristiwa itu... nanti mereka baru hilang dari peredaran, dan sudah ada diluar negeri, jika sudah diberi kode oleh yang akan menindak, bahwa kasus tidak bisa ditutupi lagi, malah disarankan agar pergi atau melarikan diri keluar negeri (lalu diberitakan seolah2 telah pergi keluar negri dengan berbagai alasan). maklum patut diduga, uang bank pemerintah/ uang negara/ uang rakyat begitu besar dikemplang/dikorupsi tidak mungkin lancar & aman kalau tidak ada bagi2 hasil
Salam - Analisa Rakyat
------------------------------------------------------------------------------------------
8/5/12 "Aldio" <aldi_bobo@yahoo.co.id> wrote:
Pesimis kasus dikemplangnya uang rakyat ini akan diungkap & ditindaklanjuti oleh aparat hukum. Karena sudah 2 bulan lebih pihak Bank melaporkan, sama sekali belum ada tindakan kalau tidak ketahuan pers malah mungkin tidak akan diketahui masyarakat, itupun pers kecil, karena pers besar mungkin wartawannya langsung ditutup..
Selain itu, maukah aparat hukum menindak para mafia itu?

Jadi kembali masyarakat disuguhi tontonan, dimana para mafia dengan seenaknya menggarong uang bank plat merah (milik pemerintah). Yang heran kan katanya KUR - Kredit Usaha Rakyat, kok bisa dikasihkan pada mafia. Trus uang sudah dibawa mafia, sekarang dikemplang, aparat tidak menindak apa nunggu mafia2 ini pulang kenegaranya sana, baru nanti pura2 heboh akan menindak tapi pelaku sudah kabur diluar negeri dan rekening mafia di luar negeri itu bertambah gemuk, dan sebagian kecil diberikan pada aparat yang memberi mereka peluang untuk menggarong uang negara dan memberi peluang untuk sempat pulang ke luar negeri..
(seperti kasus pembobolan Bank yang sekarang pelaku kabur ke Papua New Guini dan ternyata juga punya kewarganegaraan sana, juga ada yang pulang ke Taiwan, Hongkong, Singapore dll)
GENTONG - Gerakan Anti Koruptor Berwajah Cukong
Koordinator: Aldio HP: 081233894888

Berita Pertama
http://www.suaramandiri.com/index.php?option=com_content&view=article&id=1400:kredit-fiktif-50-m-di-bank-jatim-hr-muhammad-kantongi-calon-tersangka&catid=178:headline
Kredit Fiktif 50 M di Bank Jatim Kantongi Calon Tersangka

suaramandiri.com (Surabaya) - Penyidikan dugaan tindak pidana pembobolan Bank Jatim Cabang HR Muhammad senilai Rp 50 Miliar dengan modus pengajuan KUR (Kredit Usaha Rakyat) oleh 3 debitur untuk pengajuan 8 proyek pengadaan barang dan jasa tahun 2011 di Diknas Kabupaten Mojokerto yang ternyata fiktif sudah ada calon tersangka. Sumber suaramandiri.com di Ditreskrimsus, Kamis (09/08/2012) menyebutkan calon tersangka tersebut berinisial Y dan akan ditahan setelah ditetapkan menjadi tersangka.

Y yang merupakan debitur KUR di Bank Jatim Cabang HR Muhammad itu berdasarkan catatan suaramandiri.com memang dikenal pengusaha spesialis proyek pengadaan barang dan jasa DAK (Dana Alokasi Khusus) pendidikan, utamanya di Jawa Timur. Bahkan oleh sesama rekanan, dikenal sebagai mafia proyek selain karena cukup lihai mengkondisikan pejabat yang berkompeten, juga di-beking oleh petinggi2 aparat hukum untuk bisa memenangkan tender pengadaan barang dan jasa DAK pendidikan tersebut.

Aksi debitur nakal ini terkuak setelah pihak Bank Jatim melakukan audit internal yang rampung 31 Maret 2012 dan tercatat mengalami kerugian sejumlah Rp 50 Miliar akibat KUR fiktif tersebut. Atas dasar hasil audit internal itulah pihak Bank Jatim yang diwakili Zulkifly Abdul Gani menjabat Pimpinan Subdiv Iru dan Komunikasi melaporkan hal tersebut ke Polda Jatim di bulan dengan bukti LP No:499/VI/2012. (Yudha)

---------------------------------------------------------------------------------------------------
Berita kedua
http://www.suaramandiri.com/index.php?option=com_content&view=article&id=1336:identitas-3-debitur-pembobol-bank-jatim-cabang-hr-muhammad-misterius&catid=156:hukum-a-investigasi&Itemid=114
Identitas 3 Debitur Pembobol Bank Jatim Misterius

suaramandiri.com (Surabaya) - Identitas tiga debitur Bank Jatim Cabang HR Muhammad yang diduga membobol uang bank plat merah milik Pemprov Jatim ini melalui layanan KUR (Kredit Usaha Rakyat) senilai Rp 50 miliar masih belum diketahui. Zulkifly Abdul Gani, saksi pelapor pihak Bank Jatim pusat ke Polda Jatim terkait dugaan pembobolan Bank Jatim Cabang HR Muhammad memilih tidak berkomentar dan menutup identitas 3 debitur itu.

"Karena sudah ditangani Polda yakni Ditreskrimsus jadi tidak boleh cerita. Hari ini saya memang dipanggil ke Polda untuk di BAP sebagai saksi pelapor," terangnya sewaktu ditemui di ruangannya, Senin (09/07/2012).

Ditanya apakah kasus pembobolan Bank Jatim Cabang HR Muhammad berimbas padai tingkat kepercayaan publik, Zulkifli Abdul Gani menyatakan tidak berpengaruh. Dia menegaskan laporan polisi itu sebagai wujud transparansi Bank Jatim kepada publik, khususnya nasabah dan tanggal 12 Juni besok, Bank Jatim siap go public dengan menjual saham di bursa efek.

Sumber suaramandiri.com di Ditreskrimsus menyebutkan jika kasus dugaan pembobolan Bank Jatim Cabang HR Muhammad ini dua minggu lagi sudah memasuki tahap gelar perkara dan kemungkinan besar ada penetapan tersangka. (Yudha)

__._,_.___
Recent Activity:
.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar