Senin, 12/03/2012 15:13 WIB
Demo Tolak Kenaikan BBM di Grahadi Ricuh
Rois Jajeli - detikSurabaya
Aksi Tolak Kenaikan BBM Ricuh
Karena terdesak, mahasiswa yang menolak kenaikan BBM ini keluar dari area Gedung Negara Grahadi. Mereka meneruskan aksinya di depan kantor pos yang berjarak 50 meter dari Grahadi.
Dari pantauan detiksurabaya.com, Senin (12/3/2012) awalnya beberapa polisi dari Polsek Genteng mendatangi massa dan meminta untuk keluar dari Gedung Negara Grahadi. Imbauan itu tidak digubris. Mereka tetap melakukan aksi dengan berorasi.
Polisi dari Polsek Genteng, Polsek Tegalsari dan Polrestabes Surabaya pun berdatangan. Karena tetap bersikukuh melakukan aksinya, polisi pun bertindak tegas untuk keluar dari area Grahadi. Kericuhan pun tak terelakkan.
Polisi dan mahasiswa pun saling tarik menarik dan bersitegang. Kasat Intelkam Polrestabes Surabaya dengan emosi dan marah besar terhadap korlap aksi yang masuk ke area Grahadi.
Para mahasiswa pun akhirnya mengalah dan melanjutkan aksinya di pinggir Jalan Gubernur Suryo. Setelah situasi kembali normal, ratusan kepolisian dari sabhara Polrestabes Surabaya dan Brimob Polda Jatim mengendarai truk bersiaga di depan Grahadi.
Aksi ini sempat membuat arus lalu lintas merambat. Pasalnya pengguna jalan melihat aksi mahasiswa yang menerobos masuk ke Grahadi dan polisi yang bersitegang.(fat/fat)
Mahasiswa Malang Demo Tolak Kenaikan Harga BBM
Yatimul Ainun | Glori K. Wadrianto | Senin, 12 Maret 2012 | 14:01 WIB
KOMPAS.com/Yatimul Ainun
Puluhan mahasiswa dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Malang, menggelar aksi di depan DPRD Kota Malang, Senin (12/3/2012). Mereka menolak rencana kenaikan harga BBM.
MALANG, KOMPAS.com - Sejumlah mahasiswa di Malang, Jawa Timur menggelar aksi unjuk rasa, Senin (12/3/2012). Mereka menyuarakan penolakan terhadap rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di depan gedung DPRD Kota Malang.
Mahasiswa mendesak, jika harga BBM dinaikkan, maka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono-dan Wakil Presiden Boediono, wajib turun dari jabatannya. Aksi mahasiswa itu terdiri dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Komisariat GMNI Universitas Tribuana Tunggadewi (Unitri) dan Fisip Universitas Brawijaya (UB) Malang itu, tegas menolak kenaikan harga BBM yang direncanakan 1 April mendatang.
"Dengan rencana kenaikan harga BBM itu, menandakan bahwa Pemerintah sudah tak memikirkan rakyat kecil. Ini jelas ancaman bagi rakyat kecil, rakyat miskin. Oleh karena itu, kalau nanti kenaikan harga BBM tetap dilakukan, Presiden SBY harus turun dari jabatannya," tegas Muhammad Nanang, Koordinator aksi, dalam orasinya.
Alasan Pemerintah untuk menaikkan harga BBM tidak rasional. Walaupun ada subsidi dari Pemerintah yang diambilkan dari rakyat yang punya mobil pribadi, tetap saja memberatkan kepada rakyat. "Tak ada tawaran lagi, GMNI Malang menolak kenaikan harga BBM," teriak Nanang lantang.
Sementara itu, menurut Oskar, Koordinator lapapangan aksi dari GMNI Unitri, mengatakan, "Sudah jelas UU Migas dicabut oleh Mahkamah Konstitusi, karena melanggar UUD 1945 amandemen IV Pasal 33 tentang bumi air dan kekayaan alam untuk kemakmuran rakyat, akan tetapi UU Migas itu masih digunakan sebagai landasan," katanya.
Dengan kondisi demikian, kata Oskar, membuktikan bahwa Presiden tidak mampu mengendalikan jajarannya, terutama badan pengelola (BP) Migas. "Karenanya, kalau harga BBM tetap naik, Presiden SBY wajib turun," tegasnya.
Selain rakyat miskin, kenaikan harga pun akan merugikan pekerja usaha kecil dan menengah. Harga barang yang diproduksi akan juga dinaikkan. "Lalu kepentingan siapa harga BBM dinaikkan? Ini yang perlu dijawab oleh Pemerintah saat ini," katanya.
"Yang membebani APBN adalah pembayaran utang dan bunganya serta penggunaan APBN yang boros. Pemerintah saat ini seenaknya utang, tapi tak pernah memikirkan bagaimana utang yang ada bisa terbayarkan," katanya.
Indikasi pemborosan APBN dapat terlihat dari adanya pengeluaran yang tidak efektif. "Tidak efektif itu banyak dipakai untuk studi banding dan kunjungan tak berarti. Pemborosan digaji pegawai yang tahun 2012 mencapai Rp 215.7 triliun naik menajdi Rp 32,9 triliun," katanya.
Melihat kondisi carut marutnya pemerintahan, menjeritnya rakyat kecil, maka tak ada tawar menawar lagi bagi mahasiswa serta rakyat untuk menolak kenaikan harga BBM. "Aktivis GMNI di Malang, sepakat tetap menolak rencana Pemerintah untuk menaikkan harga BBM," tegas Oskar.
Sumber: http://regional.kompas.com/read/2012/03/12/14015598/Mahasiswa.Malang.Demo.Tolak.Kenaikan.Harga.BBM
Kenaikan Harga BBM
Puncak Aksi Seluruh Mahasiswa Akan Berlangsung di Jakarta
Tribunnews.com - Selasa, 13 Maret 2012 02:27 WIB
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Gelombang aksi unjuk rasa mahasiswa di pelbagai daerah di Indonesia menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) mulai 1 April mendatang mulai terus bergulir.
Di Jakarta, mahasiswa yang menggelar aksi unjuk rasa di depan Istana Negara berlangsung ricuh.
Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Jakarta terlibat bentrok dengan aparat ketika sebuah botol air minum mineral dilemparkan ke arah polisi. Tiga mahasiswa diamankan polisi terkait insiden tersebut.
Aksi massa menolak kenaikan harga BBM juga berlangsung di Bekasi, Jawa Barat. Mahasiswa berorasi sambil membakar ban di jantung kota bekasi. Mereka dengan tegas menolak rencana pemerintah menaikkan harga BBM.
Di Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel), mahasiswa semester VI Jurusan Matematika Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Palopo, Evan Amir (20) harus dirawat di rumah sakit lantaran mengalami luka bakar akibat aksi bakar diri.
Aksi tersebut terjadi di Jl Andi Jemma, depan kantor Bank BNI Palopo, dekat kantor Wali Kota Palopo.
Evan mengaku prihatin atas kebijakan pemerintah yang akan menaikkan harga BBM. Kebijakan itu, kata Evan, sama halnya pemerintah SBY tak berpihak lagi pada masyarakat.
Di Medan, seratusan mahasiswa yang tergabung dalam Komite Aksi Tolak Kenaikan BBM nyaris adu jotos dan saling dorong dengan polisi dalam demo di Universitas HKBP Nomensen, Jl Perintis Kemerdekaan, Senin (12/3/2012).
Kericuhan dipicu aksi penyanderaan Avanza berpelat merah BK 1228 T oleh massa yang memblokade Jl Perintis Kemerdekaan sambil berorasi serta membakar ban.
Polisi bertindak kooperatif untuk membubarkan mahasiswa. Namun massa tak terima, hingga terjadi saling dorong dan nyaris adu jotos. Saat itulah, mobil dinas tersebut meloloskan diri.
Massa menuntut agar rezim SBY-Boediono diturunkan dan menyelesaikan berbagai persoalan bangsa, mulai dari pendidikan hingga pelayanan kesehatan gratis yang harus diterima masyarakat.
Sementara itu, beberapa organisasi mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung Sate Bandung, Bandung, Senin (12/3/2012).
Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), mahasiswa PIKSI Ganesha Bandung, dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) satu suara menolak kenaikan harga BBM dan menuntut SBY-Boediono untuk mundur dari jabatannya.
Dalam aksinya tersebut KAMMI menganggap bahwa rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM tidak prorakyat. Kenaikan ini juga dinilainya akan memicu inflasi yang akan menjadi akar merebaknya permasalahan-permasalahan lain.
"Pemerintah seperti tidak belajar dari masa lalu. Karut karut manajemen di bidang migas tentunya menjadi akar dari ketidakmampuan negara dalam memperkuat kedaulatan energi. Jika pemerintah tidak mampu mengurus lagi rakyatnya dan membebankan ini kepada rakyat, sebaiknya SBY-Boediono mundur saja," ujar Sekretaris Jenderal KAMMI, Andriyana.
Dalam orasinya, massa HMI menyerukan, turunkan rezim SBY-Boediono beserta kabinet Indonesia jilid II dan tolak kenaikan harga BBM. HMI juga menyerukan bahwa gelombang aksi ujuk rasa akan terus berlangsung.
Bahkan puncaknya, seluruh mahasiswa dan massa HMI akan menyerbu Jakarta untuk menggelar unjuk rasa. (Tribun Jakarta/Timur/Medan/Jabar)
Sumber : http://www.tribunnews.com/2012/03/13/puncak-aksi-seluruh-mahasiswa-berlangsung-di-jakarta
Mahasiswa Yogya Demo Tolak Kenaikan BBM dan TDL
Bagus Kurniawan - detikNews
Senin, 12/03/2012 11:21 WIB
Yogyakarta Aksi menolak kenaikan bahan bakar minyak (BBM) terus bergulir di berbagai daerah. Di Yogyakarta, mahasiswa yang tergabung dalam Forum Sekolah Bersama (Sekber) menggelar aksi serupa. Mereka menuntut rencana kenaikan yang akan diberlakukan mulai 1 April 2012 itu, dibatalkan.
Aksi gabungan mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi swasta itu diawali dari Taman Parkir Abu Bakar Ali di sebelah timur Stasiun Tugu Yogyakarta, Senin (12/3/2012). Lalu, massa berjalan kaki menuju gedung DPRD DIY di Jl Malioboro.
Di halaman gedung wakil rakyat itu, massa berorasi bergantian. Mereka tidak ingin ditemui anggota dewan karena menilai hal itu sia-sia.
Dalam orasinya, koordiantor aksi Syamsul Fauzi mengatakan pemerintahan SBY-Boediono gagal menyejahterakan rakyat. Salah satu indikatornya adalah BBM dan TDL yang akan dinaikkan mulai 1 April nanti.
Dia mengritik kenaikan harga BBM itu dengan diibaratkan seekor tikus yang mati dilumbung padi. Kenaikan BBM akan menambah jumlah rakyat miskin Indonesia.
"Rakyat harus disubsidi. Harga BBM tidak boleh disesuaikan dengan harga pasaran dunia, kami akan terus menolak kenaikan tersebut," kata Syamsul.
Selain menolak kenakan BBM dan TDL, selama aksi berlangsung massa juga meneriakkan yel-yel untuk menasionalisasi aset-aset perusahaan asing di Indonesia, pembagian tanah untuk rakyat dan menolak tambang yang merugikan rakyat.
Usai berorasi di halaman DPRD DIY, massa melanjutkan aksi menuju titik nol kilometer di simpang empat Kantor Pos Besar Yogyakarta. Aparat kepolisian juga melakukan pengawalan selama aksi berlangsung.
(bgs/try)
Tolak Kenaikan BBM, Mahasiswa Nekat Bakar Diri
Senin, 12 Maret 2012 21:40 wib
PALOPO - Rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) sebesar Rp1500 per liter, mulai 1 April mendatang, terus menuai protes dan penolakan di Tanah Air.
Di Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel), seorang mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Palopo, Evan Amir, 20 tahun, nekat membakar diri sebagai reaksi penolakan kenaikan harga BBM.
Mahasiswa semester enam program studi matematika ini, menderita luka bakar serius pada wajah, dua daun telinga dan tangan sebelah kanan. Korban berhasil diselamatkan rekan-rekannya, saat api mulai membakar wajah korban.
"Kami tidak menyangka dia (Evan) akan bertindak senekat itu. Kami baru mengetahui Evan bakar diri, saat teman-teman berteriak meminta agar korban ditolong setelah api mulai membakar dirinya," kata Ridwan Bakokang, koordinator aksi Aliansi Mahasiswa Kota Palopo menolak kenaikan harga BBM ditemui SINDO di RS Atmedika Palopo, malam tadi.
Korban masih menjalani perawatan intensif di Bangsal Laki-laki RS Atmedika Palopo. Puluhan teman-teman korban datang menjenguk, termasuk beberapa pejabat Pemkot Palopo, di antaranya Kabag Humas dan Protokol Pemkot Palopo, Muh Ansir Ismu, Kadis Koperindag dan UKM Palopo, Syamsul Rijal.
Saat ditemui, Evan sudah sadarkan diri dan mengaku bertindak nekat membakar tubuhnya dengan cara menyiramkan segelas bensin dalam gelas air mineral ke tubuhnya, saat demo penolakan kenaikan harga BBM berlangsung di jalan Jenderal Sudirman, depan Kantor BNI Palopo.
"Saya frustasi mengetahui harga BBM mau naik lagi, makanya saya membakar diri sebagai bentuk protes kepada pemerintahan SBY yang berencana menaikkan harga BBM," kata Evan.
Aksi nekat bakar diri dilakukan Evan, saat rekan-rekannya membakar ban bekas di jalan, saat aksi unjuk rasa berlangsung. "Saya melihat ada sisa bensin dalam gelas air mineral, saya menyiram wajah saya dengan bensin itu dan api menyulut wajah saya," kata korban, seraya mengakui bahwa aksi bakar diri yang dilakukannya tidak menyurutkan niatnya untuk kembali turun jalan berunjukrasa bersama elemen mahasiswa lainnya di Palopo, sampai kenaikan harga BBM dibatalkan pemerintah.
Kabag Humas Pemkot Palopo, Muh Ansir Ismu bersama Kadis Koperindag Palopo, Syamsul Rijal, diutus Wali Kota Palopo, HPA Tenriadjeng ke RS Atmedika untuk menjenguk korban, saat mendapatkan kabar adanya mahasiswa Palopo nekat membakar diri saat berunjukrasa menolak kenaikan harga BBM.
"Beliau (Wali Kota) langsung memerintahkan kami mengecek korban ke RS Atmedika," kata Ansir ditemui SINDO saat menjenguk Evan.
Kadis Koperindag dan UKM Palopo sekaligus Ketua Kerukunan Keluarga Bastem, Syamsul Rijal, mengaku prihatin atas kejadian yang dialami Evan. "Dia salah satu anggota Kerukunan Keluarga Bastem, makanya kami sangat prihatin musibah yang dialami korban," katanya.
Sementara, Kapolres Palopo, AKBP Muh Fajaruddin saat dikonfirmasi menampik tegas bahwa Evan bakar diri saat berunjukrasa menolak kenaikan harga BBM.
"Laporan anggota saya yang mengamankan jalannya unjukrasa mahasiswa, itu bukan aksi bakar diri, tetapi terbakar," tegas Kapolres.
Menurut dia, korban tersulut api dan terbakar pada beberapa bagian wajahnya, saat menyiram ban bekas yang sudah terbakar dengan bensin dalam gelas air mineral.
"Api menyambar tubuh korban dan terbakar karena menyiram ban bekas yang sudah terbakar dengan bensin. Jadi, perlu diluruskan bahwa korban bukan bakar diri, tetapi terbakar," tandas Kapolres, seraya menyayangkan isu yang merebak di Palopo yang menyebutkan bahwa Evan bakar diri.
Penjelasan yang sama disampaikan Kapolsek Wara, AKP Rora. Menurut dia, korban mengalami musibah terbakar karena tersulut api saat menyiram ban bekas yang sudah terbakar dengan bensin.
"Api menyulut tubuh korban karena menyiram bensin di ban terbakar. Bukan terbakar seperti isu yang merebak di masyarakat," tegas Kapolsek, seraya mengatakan, dirinya bersama puluhan anggotanya yang mengamankan jalannya aksi unjukrasa mahasiswa Palopo menyaksikan langsung insiden terbakar yang dialami Evan.
Dia malah menyayangkan adanya isu tersebut, karena dinilai tidak sesuai kondisi dan fakta di lapangan. "Justru anggota saya bersama beberapa mahasiswa, menyelamatkan korban setelah terbakar akibat tersulut api, karena menyiram ban terbakar dengan bensin yang mudah menguap," tegas dia. (Chaerul Baderu/Koran SI/amr)
Sumber : http://news.okezone.com/read/2012/03/12/340/591870/tolak-kenaikan-bbm-mahasiswa-nekat-bakar-diri
Mahasiswa Demo Tolak Kenaikan Harga BBM
Bawa Wajan dan Panci
Bandung, Wartakotalive.com
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Jawa Barat, berunjuk rasa menolak kenaikan harga BBM dengan membawa peralatan dapur seperti wajan, panci, kompor dan kayu bakar.
"Alat-alat dapur ini merupakan simbol bahwa dengan kenaikan BBM akan berdampak pada kenaikan harga-harga sembako. Ibu-ibu nantinya akan semakin pusing dengan kenaikan BBM nanti," kata Ketua Umum KAMMI Jawa Barat Muhammad Ilyas, di sela-sela aksinya, di depan Gedung Sate Jalan Diponegoro Kota Bandung, Senin (12/3).
Dalam aksinya, massa mendemonstrasikan adegan memasak dengan menggunakan tungku dan kayu bakar tepat di depan pintu masuk utama Gedung Sate Bandung.
Menurut Ilyas, rencana pemerintah untuk untuk menaikkan harga BBM dianggap keterlaluan dan sangat tidak pro rakyat.
"Kenaikan ini tentunya akan berdampak besar pada kesejahteraan rakyat di seluruh negeri ini," kata Ilyas seperti dikutip Antara.
Ia menuturkan, kenaikan BBM ini juga akan memicu inflasi dan menjadi akar permasalahan-permasalahan lainnya.
"Dampak yang paling sederhana dari kenaikan BBM ialah naiknya harga-harga sembak, yang nantinya akan melemahkan daya beli masyarakat kita," ujar dia.
Dikatakannya, kenaikan BBM ini tentunya akan dirasakan oleh para pelaku industri.
"Bukan sebuah kemungkinan lagi, kalau nantinya akan ada ribuan buruh yang di PHK. Ini akan menjadi awal dari permasalahan sosial lainnya," kata Ilyas.
Oleh karena itu, atas dasar pemikran tersebut, KAMMI Jawa Barat, kata Ilyas, meminta agar pemerintah memikirkan kembali rencana kenaikan harga bahar bakar minyak (BBM).
Selain membawa alat-alat dapur, massa juga membawa beberapa spanduk bertuliskan penolakan terhadap kenaikan BBM.
Sumber : http://www.wartakotalive.com/detil/berita/75831/Mahasiswa-Demo-Tolak-Kenaikan-Harga-BBM
Puluhan Mahasiswa Batam Demo Tolak Kenaikan BBM
Tribun Batam - Senin, 12 Maret 2012 18:24 WIB
Tribunnewsbatam/ nazaruddin
Laporan Tribunnewsbatam.com, Nazarrudin Napitu
TRIBUNNEWSBATAM.COM, BATAM - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam aliansi rakyat bergerak Batam menggelar aksi demo di depan kantor Pemko Batam dan gedung DPRD Batam. Mereka menolak keras rencana kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dijadwalkan April mendatang. Senin (12/3) sekitar pukul 11.00 WIB.
Aksi dari aliansi mahasiswa itu dimulai didepan gedung Pemko Batam, dengan menggunakan alat demo seperti pengeras suara, dan sebaginya, mahasiswa berorasi menolak keras rencana pemerintah menaikkan Bahan Bakar Minyak (BBM) didepan gedung Pemko Batam.
Dalam orasinya, perwakilan Alinasi Masyarakat Bergerak Kota Batam, Ashari mengatakan, kenaikan BBM akan berdampak besar bagi masyarakat kecil dan buruh di Batam.
"Kami menolak keras rencana kenaikan BBM. Karena, itu sangat memberatkan dan menyengsarakan rakyat,"seru Ashari di gedung Pemko Batam. Senin (12/3).
Pengunjuk rasa menilai, cadangan minyak yang dimiliki Indonesia cukup banyak sehingga seharusnya harga BBM bisa ditekan. Menurut mereka, biaya untuk memproses minyak dari kilang sampai siap digunakan hanya berkisar Rp450 - Rp600 per liter sehingga seharusnya harga minyak tidak perlu dinaikkan. dan jika kenaikan BBM benar-benar terjadi maka, mereka menganggap pemerintahan SBY telah gagal memimpin negeri ini.
"SBY turun... Turunkan turun...,"teriak pendemo tersebut.
Tidak lama kemudian, aksi unjuk rasa tersebut dilakukan di depan gedung DPRD Batam. Disana pengunjuk rasa dengan aksi damai menggelar orasi serupa, dimana mereka menolak keras upaya naikknya BBM mendatang. Mereka juga menilai, saat ini rakyat masih banyak menderita dan tidak seharusnya pemerintah kembali menaikkan minyak.
"Bisa jadi kenaikan BBM justru menjadi ajang korupsi baru pejabat-pejabat negara sehingga akan semakin menyusahkan masyarakat dan buruh," katanya.
Pernyataan sikap menolak kenaikan BBM itu di sampaikan kepada wakil ketua DPRD Batam Ruslan Kasbulatov. Agar sikap penolakan BBM itu sampai ke Pemerintah pusat, dengan harapan kenaikan itu dapat dipertimbangkan kembali.
Hal senada juga dikatakan, M Nur Ketua Badan eksekutif Mahsiswa Faklultas Hukum Universitas Riau Kepulauan (Unrika) Batam, Ia berharap, pemerintah bisa mengkaji ulang rencana kenaikan BBM yang akan diberlakukan pada April nanti.
Selain menolak kenaikan BBM, pengunjukrasa juga meminta KPK mengusut tuntas kasus Century, wisma atlet, serta di birokrasi dari pusat hingga daerah. (naz)
Sumber : http://batam.tribunnews.com/2012/03/12/puluhan-mahasiswa-batam-demo-tolak-kenaikan-bbm
--
Priyo Pamungkas Kustiadi
08561903417
Media Communication and Outreach
Jaringan Advokasi Tambang
--
Priyo Pamungkas Kustiadi
08561903417
Media Communication and Outreach
Jaringan Advokasi Tambang
ARTKEL ANDA BAGUS !
BalasHapus