Begini Cara Anggota DPR RI Minta Duit ke Pertamina
Direktur Utama PT Pertamina Karen Agustiawan menyebutkan nama anggota Komisi VII DPRRI Jhonny Alen dan Sutan Bhatoegana dalam berita acara pemeriksaan (BAP) per 8 November 2013.
Dalam BAP Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang didapatkan RoL, Karen yang disebut beridentitas Galaila Karen Kardinah tersebut mengungkap dua nama itu beberapa kali meminta uang melalui beberapa anggota direksi Pertamina.
Pada 2011, Karen mengungkapkan, Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Resiko Afdal Bahaudin dan Direktur Pemasaran dan Niaga Hanung Badya dipanggil oleh Jhonny Allen dan Sutan Bhatoegana ke ruangan Komisi VII di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta.
"Ketika itu sedang berlangsung rapat asumsi makro APBN 2012,"ujarnya di dalam BAP. Jhonny Allen meminta kepada Afdel dan Hanung untuk memberikan Rp 1/liter untuk volume bahan bakar minyak PSO/BBM subsidi. Dua direktur tersebut sempat diancam untuk diberhentikan dari jabatan jika tidak memberikan 'jatah tersebut'.
"Namun sampai sekarang tidak pernah terealisasi,"ujarnya.
Sementara, pada 2012, Direktur Gas Hary K dan Hanung Budya dipanggil oleh Jhonny Allen dan Sutan Bhatoegana untuk datang ke Komisi VII DPR ke salah satu ruangan.
Karen menyebut, Jhonny Allen meminta komisi dari setiap pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG). "Saya tidak tahu jumlah uang yang diminta. Pada saat itu, Hary K dan Hanung Budya juga diancam akan diberhentikan jika tidak memberikan."
Menurut Karen, dua anak buahnya tersebut juga diancam akan diberhentikan jika tidak memberikan komisi itu. Karena permintaan mereka tidak dipenuhi, tutur Karen, Pertamina akhirnya mendapatkan pengurangan alokasi untuk pembangunan SPBG
Direktur Utama PT Pertamina Karen Agustiawan menyebutkan nama anggota Komisi VII DPRRI Jhonny Alen dan Sutan Bhatoegana dalam berita acara pemeriksaan (BAP) per 8 November 2013.
Dalam BAP Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang didapatkan RoL, Karen yang disebut beridentitas Galaila Karen Kardinah tersebut mengungkap dua nama itu beberapa kali meminta uang melalui beberapa anggota direksi Pertamina.
Pada 2011, Karen mengungkapkan, Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Resiko Afdal Bahaudin dan Direktur Pemasaran dan Niaga Hanung Badya dipanggil oleh Jhonny Allen dan Sutan Bhatoegana ke ruangan Komisi VII di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta.
"Ketika itu sedang berlangsung rapat asumsi makro APBN 2012,"ujarnya di dalam BAP. Jhonny Allen meminta kepada Afdel dan Hanung untuk memberikan Rp 1/liter untuk volume bahan bakar minyak PSO/BBM subsidi. Dua direktur tersebut sempat diancam untuk diberhentikan dari jabatan jika tidak memberikan 'jatah tersebut'.
"Namun sampai sekarang tidak pernah terealisasi,"ujarnya.
Sementara, pada 2012, Direktur Gas Hary K dan Hanung Budya dipanggil oleh Jhonny Allen dan Sutan Bhatoegana untuk datang ke Komisi VII DPR ke salah satu ruangan.
Karen menyebut, Jhonny Allen meminta komisi dari setiap pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG). "Saya tidak tahu jumlah uang yang diminta. Pada saat itu, Hary K dan Hanung Budya juga diancam akan diberhentikan jika tidak memberikan."
Menurut Karen, dua anak buahnya tersebut juga diancam akan diberhentikan jika tidak memberikan komisi itu. Karena permintaan mereka tidak dipenuhi, tutur Karen, Pertamina akhirnya mendapatkan pengurangan alokasi untuk pembangunan SPBG
__._,_.___
Reply via web post | Reply to sender | Reply to group | Start a New Topic | Messages in this topic (1) |
.
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar