DEWAN PENYELAMAT NEGARA (DEPAN) UNTUK NKRI
ROUNDTABLE DIALOGUE (MUSYAWARAH UNTUK MUFAKAT)
KEMBALI KE UUD45 ASLI UNTUK PENYEMPURNAAN
Senin 13 Februari 2012 Jam 9-17
Di Ruang DPD RI
Kompleks DPR Senayan
LATAR BELAKANG
1. Dari Anak Bangsa untuk Anak Bangsa Oleh Anak Bangsa demi menyelamatkan NKRI dari kehancuran dan kepunahan. Siapapun dan dimanapun berada.
2. Mempersiapkan Proklamasi 2012 NKRI yang selaras dengan alam semesta (rahmatan lil alamin), melandaskan pada hubungan antar manusia (nuswa & antara), kedamaian, keadilan, kerakyatan, kebangsaan, jatidiri Pancasila, dan meluruskan kembali makna UUD1945 dan pembaharuannya sesuai dengan tuntutan jaman.
3. NKRI diarahkan menjadi sebuah percontohan negeri yg menerapkan tata dunia baru yang transparan, bersahabat dengan alam (greenomics), dan mengutamakan rakyat berjaringan yang egaliter (connected society) dalam berbagai transaksi ekonomi, sosial, budaya, politik (people cybernomics).
4. Kerontokan sistem keuangan global yang melanda USA, dan negara2 Eropah, serta gerakan demokratisasi yang melanda negara2 Timur Tengah merupakan indikator perubahan tata dunia sedang menguji kembali konsep nation-state (negara bangsa) yang awalnya ditandai dengan mata-uang sebagai alat transaksi antar negara, kini menjadi alat pertikaian. Inilah perang dunia 3 (silence revolution).
5. Inilah saatnya semua komponen anak bangsa untuk MUSYAWARAH ADAT NUSWANTARA guna merumuskan kembali mulai dari merumuskan kembali jati diri adat nuswantara beserta program desa mandiri (energi, pangan, local genius, infrastruktur, keunggulan lokal untuk potensi nasional dan global, dll) sampai dengan tatanan masyarakat adat yang didukung oleh sistem ketatanegaraan (sistem politik, sistem hukum serta sistem keamanan negara - TNI & POLRI) yang menjamin eksistensi dan dinamika jaringan desa mandiri sebagai motor penggerak negeri, serta melindungi dari anasir2 yang bertentangan dengan keberadaan n perkembangannya.
PROBLEMATIKA RAKYAT, BANGSA & NEGARA
1. Keberadaan Negara belum memberi manfaat kepada rakyat. Dalam banyak hal, negara justru menjadi alat dari sedikit orang untuk mengambil hak-hak rakyat melalui kebijakan resmi sehingga mengakibatkan kekerasan oleh negara (state terorisme) yang bersinergi dengan kekerasan uang (capital terorisme) yang dilaksanakan dengan perangkat hukum dan keamanan secara resmi (oppreession by state apparatus).
2. Sistem ketatanegaraan yang semrawut, amburadul, tidak sistemik, tidak jelas jenis kelaminnya. Otoriter bukan, demokrasi bukan. Parlementer bukan, Presidential bukan. Sehingga NKRI adalah negara bukan-bukan (referensi: buku Mengutamakan Rakyat)
3. Sistem Ekonomi amburadul karena melanjutkan model orde baru, bahkan lebih parah. Karena konsentrasi kekayaan negara masih berada ditangani sedikit orang. Dulu keperluan rakyat ditangani oleh banyak yayasan sosial serta departemen sosial dan departemen koperasi UKM, sedang sekarang perangkat sosial tersebut tidak ada/ tidak berperan. Sehingga ketimpangan lebih parah.
4. Moralitas elite bangsa apalagi penguasa amat hedonis, orientasi keuntungan pribadi/ kelompok jangka pendek dan tidak peduli kepentingan bangsa jangka panjang telah terkorbankan. Praktik politik dan ekonomi yang bertumpu pada sistem lama (orba) telah menyebabkan elite bangsa terjebak dalam lingkaran setan (seperti tong setan) yang terus berputar, kalau berhenti bakal jatuh dan celaka.
5. Realitas bangsa yang mayoritas jutaan rakyat selama ini menjadi korban dari kesemrawutan sistem ketatanegaraan, amburadulnya tatanan ekonomi, dan moralitas elite penikmat yang tidak peduli perubahan mendasar, sudah saatnya Republik diselamatkan bersama, mengingat perubahan tatanan dunia juga akan sampai ke bumi Nusantara, maka perlu dipersiapkan suatu tatanan negeri baru yang menjamin keadilan, kesejahteraan, kedamaian, keamanan yang menjadi unsur-unsur sifat kebangsaan Nuswantara.
TUJUAN & SASARAN
Kembali ke UUD 1945 ASLI untuk disempurnakan mulai dari pemaknaan kembali nilai-nilai Pancasila, Menata ulang Sistem Ketatanegaraan yang Rasional, Transparan, Menjamin Kedaulatan Rakyat, serta menjamin terlaksananya sbb:
A. Model Pembangunan Organik Sistemik bertumpu pada Program Unggulan Desa Mandiri Menuju Tata Kelola Masyarakat Berjaringan (Connected Society)
1. Desa Mandiri Air & Energi
2. Desa Mandiri Pangan
3. Desa Mandiri Teknologi
4. Desa Mandiri Kesehatan
5. Desa Seni, Kreatif & Produktif
6. Desa Pariwisata Asri & Alami
7. Jejaring Transaksi Desa & Jejaring Sosial
8. Model Musyawarah Desa Mandiri
9. Model Desa Nelayan
10. Model Desa Hutan/Gunung
11. Model Desa Pertanian/Peternakan/Perikanan
12. Tata Kelola Layanan Publik Pendorong Ekonomi Gotong Royong
13. Desain Tata Ruang Desa Asri & Alami sebagai Unit Tata Ruang Nasional
14. Multimedia Supercorridor Jaringan Desa Mandiri
15. Asuransi Desa Gotong Royong dalam sebuah Sistem Asuransi Seluruh Rakyat Indonesia (ASRI)
16. Pendidikan Menyatu dengan Alam
17. Revitalisasi Peran Lembaga Adat
B. Ekonomi Gotong Royong dalam Tata Dunia Baru yang Greenomics dan People Cybernomics.
C. Menata Ulang Peran BUMN, UMKM Koperasi, Swasta dalam Kerangka Ekonomi Gotong Royong.
D. Infrastruktur Ekonomi Gotong Royong (Tata Ruang Darat Laut Udara, Tata Uang, Tata Niaga & Logistik, Tata Kelola Berjaringan Telematika, Tata Infrastruktur, Tata Layanan Publik, Tata Bina Kreasi Warga)
E. Budaya Nuswantara, Jatidiri Manusia Pancasila, Paham Keilahian (Spriritualitas) Kekhalifahan Sebagai Landasan Peradaban Baru Dunia dan Pola Kerjasama Antar Bangsa/ Negara.
KERANGKA DIALOG & METODOLOGI:
1. Bottom up: Berangkat dari Potensi desa, Lembaga adat, dll sebagai unit terkecil pembentuk Bangsa yang kemudian merumuskan bentuk Negara yang menjamin eksistensi dan tumbuh kembangnya secara sehat.
2. State-of-the-art: Berangkat dari realitas terkini yang ada di dunia untuk membantu merumuskan dan mewujudkannya.
3. Rahmatanlilalamin: Keselamatan untuk Seluruh Alam
4. Musyawarah untuk Mufakat.
5. Organik, Sistemik, Holistik: Mulai dari nanokosmos, mikrokosmos, mesokosmos, makrokosmos, megakosmos semua terjalin dalam tatanan keseluruhan yang membentuk suatu sistem (konsisten & sinergi).
Pengundang: DEPAN
Laode Ida, Saurip Kadi, Bambang Soesatyo, Hatta Taliwang, Justiani, Ray Sahetapy, Pong Haryatmo, Suripto, Fuad Bawazier, Syafii Maarif, Murwanto, Mulyo Wibisono, Adhie Massardi, Bob Hasan, dkk.
Perangkum & Moderator: Hatta Taliwang & Ichsanuddin Noorsy & Justiani
Notulen: Amigo Hartono & Bob Hasan
RSVP
Justiani 0857 1922 3818 liemsioklan@yahoo.com
Hatta Taliwang 0818 714 823 mhtt27@yahoo.co.id
Amigo Hartono 0852 8322 9999 imagopers@gmail.com
Genius Umar 085215209182 geniusumar@yahoo.com
Sent from my iPad
Powered by Telkomsel BlackBerry®
------------------------------------
Yahoo! Groups Links
<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Media_Nusantara/
<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional
<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Media_Nusantara/join
(Yahoo! ID required)
<*> To change settings via email:
Media_Nusantara-digest@yahoogroups.com
Media_Nusantara-fullfeatured@yahoogroups.com
<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
Media_Nusantara-unsubscribe@yahoogroups.com
<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar