membaca koran Tempo & koran Media Indonesia ini, Agar jauh dari fitnah, sebaiknya Bupati & Ketua DPRD Sampang sebaiknya diperiksa darahnya, dan atau diperiksa secara DNA. Jika diperiksa darah, setelah mengkonsumsi narkoba selama 2 minggu masih akan terdeteksi, Jika diperiksa DNA akan masih terdeteksi selama 2 bulan.. Sedangkan kalau test urine hanya bisa mendeteksi pemakaian narkoba 1-2 hari sebelumnya agar masyarakat tahu, yang bohong ini wartawan yang beritakan bahwa Bupati & ketua DPRD Sampang ditangkap saat nyabu tapi terus dilepas, karena dia adalah orangnya Gus ipul yang juga ketua BNN jatim, atau yang bohong bupati & Ketua DPRD? Berani untuk test darah atau test DNA untuk? Atau berita akan lenyap seperti biasanya, dan yang penting wartawan dapat gaji hehehe _____________________ Tue, 5/8/12, Al Faq wrote: http://www.tempo.co/read/news/2012/05/08/058402533
Bupati Sampang Bantah Ditangkap BNN
Note : Kepala Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Surabaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Iskandar, saat dihubungi mengatakan, "Bukan Polrestabes yang menangkap dia" .... berarti emang ada penangkapan dong pak ? hayooo ngakuuu ... ada apa ini TEMPO.CO, Sampang - Bupati Sampang, Jawa Timur, Noer Tjahja, membantah telah ditangkap Badan Narkotika Nasional dengan tuduhan nyabu di Hotel Elmi Surabaya. "Hotel Elmi atau Hotel Garden, soalnya ada yang bilang di Hotel Garden," kata Noer Tjahja Kepada Tempo, Selasa Petang, 8 Mei 2012.
Noer Tjahja meminta media berhati-hati menulis isu yang menerpa dirinya. Jika sampai mencemarkan nama baiknya, Noer Tjahja mengancam akan melaporkan ke polisi dengan tuduhan pencemaran nama baik. Noer Tjahja juga bakal menyeret penyebar isu apabila sampai diketahui orangnya. "Terima kasih Tempo, karena masih chek and rechek kepada saya langsung, tidak seperti (media) yang lain," ujarnya.
Noer Tjahja menduga penyebaran isu seolah-olah dirinya ditangkap karena nyabu dilakukan oleh lawan politiknya untuk mencemarkan nama baiknya menjelang pemilihan kepala daerah Kabupaten Sampang 12 Desember 2012 mendatang. "Fitnah ini akan jadi pupuk yang justru akan kian membesarkan saya," ucapnya.
Noer Tjahja juga menjelaskan, Senin, 7 Mei 2012, dirinya ke Jakarta untuk suatu keperluan. Kemudian Selasa siang tadi, 8 Mei 2012, dirinya mengadakan rapat dengan Bank Indonesia di Surabaya membahas bank perkreditan rakyat syariah yang akan masuk Sampang. Saat diwawancarai Tempo, Noer Tjahja mengaku sedang dalam perjalanan pulang ke Sampang.
Bila wartawan masih kurang yakin dirinya tidak ditangkap. Noer Tjahja mengajak wartawan untuk menemuinya malam ini di gedung tenis Indoor Sampang. "Saya mau main tenis, malam ini, silahkan datang," katanya.
Sementara itu Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur, Komisaris Besar Polisi Hilman Thayib, enggan membenarkan penangkapan Noer Tjahya yang diduga nyabu di salah satu hotel di Surabaya.
Hilman malah meminta Tempo langsung menghubungi Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya. "Langsung hubungi Polrestabes dulu, karena itu wilayah mereka," ucapnya.
Adapun Kepala Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Surabaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Iskandar, saat dihubungi mengatakan, "Bukan Polrestabes yang menangkap dia".
Ketua Badan Narkotika Provinsi Jawa Timur, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) juga membantah adanya penangkapan terhadap Noer Tjahja. "Saya malah dengar dari wartawan. Tidak tahu isu apalagi ini," kata Gus Ipul
_____________________ http://www.mediaindonesia.com/read/2012/05/09/318392/289/101/Bupati-Sampang-Bantah-Tertangkap-karena-NyabuBupati Sampang Bantah Tertangkap Karena Nyabu SAMPANG--MICOM: Bupati Sampang Noer Tjahja, Selasa (8/5) malam, membantah dirinya ditangkap aparat Kepolisian Resor Kota (Polresta) Surabaya dan Badan Narkotika Nasional (BNN) saat pesta sabu-sabu. Noer bahkan menegaskan dirinya siap melakukan tes urine. Noer menilai isu itu sengaja dihembuskan pihak-pihak yang memiliki kepentingan dengan penjegalan dirinya sebagai salah satu bakal calon dalam pemilihan umum kepala daerah (Pemilu Kada) Sampang pada pertengahan Desember mendatang. "Saya yakin isu itu bernuansa politis menjelang Pemilu Kada yang akan datang. Hanya saja, saya tidak bisa menyebutkan siapa pelakunya," kata Noer di Lapangan Tenis Wijayakusuma, Sampang. Saat ditanya tentang ketidakberadaannya di Sampang selama tiga hari sejak Minggu (6/5), kerabat mantan Gubernur Jatim Moehammad Noer itu mengatakan pada Minggu (6/5), dia mengikuti latihan tenis di Surabaya. Sementara pada Senin (7/5), dia mengikuti kegitan di DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Jakarta. Dan pada Selasa (8/5), dia mengikuti rapat dengan Bank Indonesia di Surabaya untuk membahas perubahan Bank Perkreditan Rayat (BPR) Jatim menjadi Bank Syariah. "Kalau saya digrebek karena nyabu, tidak mungkin saya mengikuti kegiatan-kegiatan itu dan malam ini saya tidak mungkin ada di sini," tegasnya. Sebelumnya, Noer disebut ditangkap aparat Polresta Surabaya dan BNN karena kedapatan nyabu di salah satu hotel di Surabaya. Dia disebut ditangkap bersama Ketua DPRD Sampang Imam Ubaidillah. Sampai berita ini dilaporkan, Ketua DPRD Sampang Imam Ubaidillah tidak bisa dihubungi. (MG/OL-12) |
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar