Jumat, 25 Mei 2012

[berita_nusantara] Keterlaluan!!!: Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo Bagi2 Duit Untuk Wartawan & LSM

 

Keterlaluan !!!... orang tua murid, kepala sekolah, aparat hukum dll harus berani mempertanyakan kenapa dinas pendidikan kabupaten Probolinggo bagi2 duit, yg merupakan uang dana pendidikan yang seharusnya digunakan untuk kepentingan memajukan pendidikan
Tapi mungkin karena aparat hukum yang berwenang diam saja atau membiarkan saja, ya rakyat kabupaten Probolinggo cuma bisa pasrah.. sebab kalau marah terus memukuli atau melempari koruptor dengan batu, rakyat akan dituduh anarkis. Dengan alasan yang berwenang menyelidiki & memeriksa adalah aparat hukum. Selain itu, aparat hukum juga punya wewenang untuk tidak menyelidiki & tidak memeriksa kasus korupsi,

http://www.harianmetronews.com/index.php?option=com_k2&view=item&id=950:diknas-bagi-bagi-duit-pengkondisian-proyek&Itemid=186
Rabu, 09 Mei 2012 17:10

Diknas Bagi-Bagi 'Duit' Pengkondisian Proyek

PROBOLINGGO (harianmetronews) - Dinas Pendidikan (Diknas,red) Kabupaten Probolinggo melakukan bagi-bagi 'duit' terhadap puluhan wartawan dan LSM. Pembagian duit itu dilakukan di SD Al-Irsyad Kraksaan, Rabu (09/05/2012).

Informasi yang diperoleh harianmetronews.com menyebutkan, setiap wartawan dan LSM mendapat jatah Rp.1,5 juta. Diperkirakan dana yang dibagi-bagikan itu kurang lebih senilai Rp.69 juta. Diduga bagi-bagi duit itu untuk pengkondisian proyek sekolahan di Kabupaten Probolinggo.

Salah satu staf Diknas Kabupaten Probolinggo, Sugianto saat dikonfirmasi membenarkan jika memang ada pertemuan di SD Al-Irsyad antara wartawan dengan Kabid TK/SD Diknas Kabupaten Probolinggo, Hamzah. "Sekarang pertemuannya," katanya kepada harianmetronews.com.

Sayang dia tidak menyebutkan tujuan dari pertemuan itu. Hanya saja, pria yang dikenal ramah tamah dengan siapapun itu mengaku jika memang ada pertemuan dengan para wartawan mingguan.

Sementara itu, Kepala Diknas Kabupaten Probolinggo, Rasid Subagyo saat dikonfirmasi mengaku tidak tahu soal bagi-bagi duit itu. "Saya tidak tahu. Coba sampean tanyakan langsung ke Pak Hamzah," kilahnya.

Tak hanya itu, tapi Rasid juga mengaku tidak tahu soal besarnya nominal uang yang diduga untuk pengkondisian proyek tersebut. "Besarnya juga saya tidak tahu," katanya.

Sementara itu, Kabid TK/SD, Hamzah hingga berita ini diturunkan tidak berhasil dikonfirmasi. Berkali-kali ponselnya dihubungi hanya terdengar nada tidak aktif.

Telusur data di lapangan menyebutkan, duit yang dibagi-bagi tersebut diduga berasal dari pungutan sekolah yang mendapatkan proyek tahun ini. Salah seorang Komite SD di Kabupaten Probolinggo berinisial T saat dimintai komentarnya membenarkan jika memang di SD-nya mendapatkan jatah proyek tahun ini. Bahkan, dia juga mengaku adanya pemotongan.

"Kalau soal pemotongan itu sudah biasa," katanya. Sayangnya, dia tidak menjelaskan secara detail pemotongan dana proyek itu untuk apa.

(fiq/tri/hmn)

Note: Untuk info yang seimbang jika pembaca perlu klarifikasi bisa dilakukan pada
1. Kepala Dinas Pendidikan, Bpk. Rashid, HP: 081336690020
2. Ketua Panitia Lelang Bpk. Eko, HP: 081336719936
3. PPK/Pejabat pembuat Komitmen, Bpk. Aris, HP: 08155945989
4. Pengusaha/Investor yang infonya, diduga mengatur lelang pengadaan produk peningkatan mutu pendidikan se jawa Timur, Bpk. Rudy Budiman, HP: 0811371218 & Ibu Liauw Inggarwati HP: 081333300888
_____________________________________
http://www.harianmetronews.com/index.php?option=com_k2&view=item&id=418:lelang-tik-dan-pengadaan-media-pembelajaran-sd-diduga-bermasalah&Itemid=193
Sabtu, 07 April 2012 19:28

Lelang TIK dan Pengadaan Media Pembelajaran SD, Diduga Bermasalah

PROBOLINGGO (harianmetronews) - Pengadaan lelang sarana Tehnologi Informasi Komunikasi (TIK) dan Pengadaan Media Pembelajaran Interaktif di SD/SDLB Kabupaten Probolinggo senilai Rp.14 milyar diduga bermasalah. Pasalnya, pelaksanaan lelang tersebut menuai protes dari sejumlah CV yang ikut tender.

"Banyak kejanggalan dalam proses pelaksanaan lelang itu," ujar pelaksana CV Wani Karya Sejahtera Probolinggo, Andi kepada harianmetronews.com, Sabtu (07/4/2012) sore.

Andi mengatakan, temuan dugaan penyimpangan itu berupa berkas yang tidak dijilid oleh peserta sehingga mengakibatkan kerawanan untuk post bidding. "Ada sebanyak 8 CV yang berkasnya tidak dijilid, meskipun dalam RKS tidak disyaratkan," tandasnya.

Tak hanya itu, namun proses lelang yang diumumkan secara online tersebut juga dinilai tidak fair. "Lelang itu dibuka pada tanggal 28 Maret 2012. Seharusnya pada tanggal itu bisa diakses. Namun kenyataannya kita tidak bisa mengakses pengumunan lelang itu. Ini kan sudah jelas ada indikasi permainan dibalik proses pelaksanaan lelang itu," timpalnya.

Dalam proses tender lelang tersebut ada beberapa CV yang tercatat sebagai pemenang. Yakni CV Burung Nuri alamat Desa Pandayangan, Robatal, Sampang, CV Satria alamat Jalan Bahagia 54 A Sampang (sebagai pemenang cadangan kesatu) dan CV Ferro alamat Jalan Jetis Kulon 8/47, Wonokromo, Surabaya (sebagai pemenang cadangan kedua).

Andi mengatakan, jika pemenang lelang maupun cadangan pemenang menggunakan Hardware merk Axioo, printer HP1000S, UPS merk Wearnes 900U, CD pembelajaran merk Porimedia. "Hardware merk Axioo itu merupakan branded luar. Padahal dalam juknisnya harus branded lokal," katanya dengan nada tinggi.

Karena banyak temuan dugaan penyimpangan dalam proses lelang itu, Andi meminta agar proses lelang itu kembali diulang. "Kami minta agar proses lelang tersebut kembali diulang. Dan kita sudah melaporkan dugaan penyimpangan ini ke kantor Kejaksaan," tegasnya. Sementara itu, hingga berita ini diturunkan Kepala Diknas Kabupaten Probolinggo, Rasid Subagyo belum berhasil dikonfirmasi.

(bas/tri/hmn)

__._,_.___
Recent Activity:
.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar