Senin, 03 November 2014

[nasional-list] Jokowi Ingin DPR Bersatu, Ini Jawaban DPR Tandingan

 


Jokowi Ingin DPR Bersatu .......

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

contra OPINI.

3 (tiga ) PERTANYAAN BESAR untuk Pak PRESIDENT JOKOWI
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------

* Sejak doeloe DPR BersatuTetapi bagaimana Kenyataannya  DPR RI sekarang  , terutama sejak Kekalahannya KOALISI HITAM PRABOWO-HATTA-FADLI ZONE -ICAL dan FAHRI HAMZAH   ?  

1). SIAPA YANG MEMECAHNYA  dan 

2). Siapa yang MELANCARKAN COUP KONSTITUSIONIL . SIAPA PULA YANG MEMATIKAN MICROPHONE sesaat Beberapa Angouta DPRI lainnya berbicara untuk menyampaikan Opini mereka diukan Sidang Resmi PARIPURNA DIBAWAH PIMPINAN WAKIL KETUA DRI RI NYA ( FAHRI HAMZAH) YANG KELAKUANNYA SEPERTI ANAK2 dari TAMAN KANAK2  dan praktis MENSABOT dan MEMBLOKIR HAK BERSUARA DAN BEROPINI  SESAMA  ANGGOUTA DPR  RI FRAKSI PARTAI2 POLITIK  LAINNYA dengan setiap Saat Mematikan MICROPHONE disetiap saat para Anggouta DPR RI fraksi KIH berbicara dan menyatakan Pendapatnya di Sidang Paripurna " TERHORMAT " tersebut ...? 

4) Apakah Presiden Jokowi tidak melihat Prakteik2 Cross boys dan tindakan2 Fasistist 
    dari Pihak KOALISI HITAM di DPR RI terhadap PERKOSAAN HAK BEROPINI dari
    sesama anggouta DPR RI dari Farksi Politik lainnya.

5) KEINGINAN PRESIDEN RI agar DPR RI BERSATU tidak bisa didasarkan atas 
    IGNORANSI KENYATAAAN YANG ada dan sekarang  BERLAKU di DPR 
    RI  dibawah  Kekuasaan COUP KONSTITUSI DARI PIHAK KOALISI HITAM 
    FADLI ZONE- PRABOWO - FAHRI HAMZAH  dan NOVATO yang bermasalah itu
    dimana  pula KESELURUHAN MOVE serta PERBUATAN  KOALISI HITAM KPM
    tsb melanggar Undang2  dan KONSTITUSI RI.

Konklusi 

> WEAKNESS  OF ATTITUDE will become WEAKNESS OF CHARACTER.....


  Keadilan Hukum;
Kami adalah budak Hukum, karena Kami ingin menjadi  Manusia Bebas dan Merdeka

2014-11-03 8:44 GMT+01:00 iwamardi iwamardi@yahoo.de

Orang Jawa bilang : ojo dumèh......jangan aji mumpung !

Mentang2 lagi mayoritas di DPR , semua2 mau divoting saja ! Ingat UUD 45 : musyawarah !

Ingat juga, nanti tahun 2015, kemungkinan besar rakyat Indonesia akan menjatuhkan hukumnan , KMP akan mendapatkan hanya ….30% suara rakyat…… mau apa ???

Negara ini kepunyaan semua warga, bukan hanya yang di parlemen saja , dan yang punya uang saja  (eh, suara  karena money policy, black campaign, fitnah dan anca,man2 berapa % ?) !


On Sunday, November 2, 2014 10:21 PM, "Awind j.gedearka@upcmail.nl 

Minggu, 02/11/2014 13:00 WIB

Jokowi Ingin DPR Bersatu, Ini Jawaban DPR

Tandingan

Danu Damarjati - detikNews
Jakarta - DPR tandingan telah dibentuk oleh Koalisi Indonesia Hebat (KIH) guna melawan Pimpinan DPR yang telah ada. Namun demikian, Presiden Joko Widodo menginginkan agar DPR bersatu sehingga kondisi bisa lebih baik. Bagaimana reaksi politisi DPR tandingan atas permintaan Jokowi itu?

"Bisa saja (DPR bersatu), asalkan masing-masing kelompok menjunjung tingggi semangat kebersamaan, sesuai azas keadilan, dan kembali ke azas musyawarah untuk mufakat," kata politisi PDIP Hendrawan Supratikno kepada detikcom, Minggu (2/11/2014).

Azas kebersamaan itu harus sesuai dengan semangat representasi rakyat agar bisa menjalankan fungsi DPR. Hal ini diatur dalam UU MD3 (UU Nomor 17 Tahun 2014) Pasal 69 ayat 2.

Semangat representasi rakyat itu haruslah terwujud dalam konfigurasi pimpinan-pimpinan Alat Kelengkapan Dewan, termasuk representasi kader Koalisi Indonesia Hebat dalam jajaran pimpinan komisi-komisi di DPR. Hendrawan menyebut seharusnya KIH mendapat 28 kursi pimpinan dari 63 kursi pimpinan komisi-komisi dan Alat Kelengkapan Dewan.

"Kekuatan KIH sebesar 44 persen. Mestinya 44 persen dikali 63, seharusnya kita mendapat sekitar 28 kursi pimpinan," kata Hendrawan.

Namun, menurut Hendrawan, KMP tak memenuhi keinginan KIH. KMP hanya menawari lima kursi pimpinan Alat Kelengkapan Dewan kepada KIH. "Orang awam mungkin menyebut sikap KMP ini sebagai kerakusan atau ketamakan," kata Hendrawan.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menanggapi kisruh yang terjadi di DPR antar dua koalisi itu. Jokowi menyarankan sebaiknya parlemen tidak terbelah.

"Akan lebih baik kalau kita bersatu," ujar Jokowi usai salat Jumat, di Masjid Baiturrahman, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, Jumat (31/10).

Hendrawan sendiri sebenarnya lebih suka menyebut DPR yang belum lama diinisiasi oleh Koalisi Indonesia Hebat ini sebagai 'DPR inklusif'. Istilah ini merujuk pada sifat DPR yang terbuka terhadap pembagian kekuasaan tak peduli apakah pimpinan berasal dari Koalisi Indonesia Hebat atau Koalisi Merah Putih, asalkan adil dan merepresentasikan rakyat.

"Kita sebut DPR inklusif," kata Hendrawan.
Mulai hari anda dengan informasi aneka peristiwa penting dan menarik di "Reportase Pagi" pukul 04.00 - 05.30 WIB hanya di Trans TV

(dnu/dnu)




__._,_.___

Posted by: "Marco45665 ." <comoprima45@gmail.com>

Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)





.


__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar