Sabtu, 30 Januari 2016

[Media_Nusantara] Kasus Korupsi Kadin Jilid II, Naik ke Tahap Penyidikan di Kejati Jatim

 

Kasus Korupsi Kadin Jilid II, Naik ke Tahap Penyidikan di Kejati Jatim
Terindikasi, Dana Hibah Dari APBD untuk Kadin Dipakai Untuk Beli Saham/IPO Bank Jatim
https://xa.yimg.com/kq/groups/2283342/hr/509937382/name/sprindik+kasus+kadin+jilid2.jpg
Langkah Kejaksaan Tinggi Jawa Timur (Kejati Jatim), dalam mengusut kasus dugaan korupsi Kamar Dagang & Industri (Kadin) Jatim jilid II memasuki babak baru.

Setelah sebelumnya memanggil & memintai keterangan dari ketua umum Kadin Jatim La Nyalla Mattalitti, keseriusan korps adhyaksa menangani kasus ini ditunjukkan dengan menaikkan tahapan pengusutan, dari tahap penyelidikan ke tahap penyidikan dengan dikeluarkannya Surat Perintah Penyidikan Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur nomor: Print-86/0.5/Fd.1/01/2016 tertanggal 27 Januari 2016, yang ditandatangani oleh Kajati Jatim Maruli Hutagalung.

Untuk kepentingan penyidikan kasus ini, beberapa pengurus & pegawai Kadin Jatim serta pihak2 lain yang terkait,  dipanggil untuk menghadap Asisten Pidana Khusus Kejati Jatim, I Made Suanarwan, SH MH, untuk diperiksa & dimintai keterangan.

Selain mendalami fakta2 & bukti 2 baru yang terungkap dari hasil sidang pengadilan tipikor (tindak pidana korupsi) kasus Kadin Jatim jilid I, ternyata juga ditemukan indikasi lain yang mengejutkan dari kasus ini.

Dari surat panggilan yang ditujukan kepada direktur eksekutif Kadin Jatim, Cholis Yudo Subagyo, terindikasi bahwa dalam kasus Kadin Jatim jilid II ini juga ditemukan dugaan bahwa ada dana hibah dari dana APBD untuk Kadin Jatim yang dipakai untuk membeli saham/IPO (Initial Public Offering) Bank Jatim.

Kepala Penyidikan Kejati Jatim Dandeni Herdiana, SH,  ketika dihubungi ponselnya 081938009293 belum memberi jawaban lebih lanjut dengan alasan untuk kepentingan penyidikan kasus ini secara lebih mendalam.

Sedangkan direktur eksekutif Kadin Jatim Cholis Yudo ketika dihubungi ponselnya 081249488898 dan ketua umum Kadin Jatim La Nyalla Mattalitti 08123035109, belum bersedia memberi tanggapan.




__._,_.___

Posted by: Lukman Wiyono <wiyonolukman@yahoo.com>
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)

.

__,_._,___

[Media_Nusantara] Menciptakan Keberuntungan Dalam Karir [1 Attachment]

 
[Attachment(s) from Bambang Tribuono included below]

Menciptakan Keberuntungan Dalam Karir
Jadikan gambar sebaris
Kita sering menghubung-hubungkan kesuksesan karir seseorang dengan keberuntungan. Mungkin memang ada yang lebih beruntung daripada orang lain. Makanya, ada orang yang karirnya bagus. Dan ada pula yang memble.  Tapi benarkah itu keberuntungan?

Kalau saya sih percaya pada keberuntungan. Hoki, nama aliasnya. Orang juga pada percaya. Makanya banyak yang bilang;"Beruntung yah, dia keponakan pemilik perusahaan". Atau "Beruntung yah dia, baru kerja langsung bla bla bla...."

Karena aspek rasional cukup dominan dalam daya pikir saya, maka bukan keberuntungan semacam itu yang saya percayai. Melainkan keberuntungan yang secara logis bisa diciptakan. Bukan pula semata-mata menunggu nasib saja.

Lantas, bagaimana cara menciptakan keberuntungan dalam karir itu? Saya punya beberapa contoh yang layak dijadikan acuan.

Kemarin, misalnya. Saya meeting dengan para pucuk pimpinan sebuah perusahaan besar untuk mematangkan materi training dalam acara Rapat Kerja para menejer yang akan dilakukan beberapa hari mendatang. Biasa dong, kita saling bertukar pandangan disela-sela pembicaraan.

"Saya ini beruntung sekali," demikian Chief Operating Officernya berkata. Jika keberuntungan yang dimaksudnya berkaitan dengan jabatan tinggi yang beliau raih diperusahaan dengan proyek bernilai triliunan itu, maka tentu hal itu merupakan keberuntungan besar dong. Saya mendengar.

"Karena, " lanjutnya. "Selama bekerja disini saya sering dipindah kesana-kemari." Katanya. Beliau ini, sudah berkarir selama 31 tahun. Dan sudah memimpin di berbagai anak perusahaan dalam kerajaan bisnis itu.

Dalam pandangan saya, high calibre achievers itu ya orang-orang seperti beliau ini. Yaitu orang-orang yang menciptakan keberuntungan karirnya melalui ketekunan sejak memulai dari awal, kemudian mengasah diri lalu mendapat kepercayaan untuk terus berkembang secara organik.

Mereka ini, bukan tandingan orang-orang yang menanjak dengan cara menjadi kutu loncat. Karena kenaikan karir mereka; ditopang oleh kualitas pribadi yang solid, loyalitas yang tinggi, dan track record yang tidak terbantahkan.

Maka kembali kepada pertanyaan tadi; bagaimana caranya menciptakan keberuntungan dalam karir? Cukup dengan tiga strategi sederhana ini saja.

Pertama, mau terus belajar hal baru sekalipun harus meninggalkan zona nyaman. Dan rela kembali menjadi 'orang bodoh' lagi meski sudah pintar. Serta bersedia kembali menjadi 'pemula' lagi walau sudah menjadi senior.

Kedua, kompatible dengan kultur, tata nilai, dan tuntutan perusahaan. Kompatibilitas ini merupakan modal terpenting untuk bisa 'kepake' sama perusahaan, sekaligus merasa kerasan bekerja disana. Dengan begitu, ada kecocokan satu sama lain.

Ketiga, selalu siap untuk mendapatkan penugasan apa saja, dimana saja, dalam sutuasi bagaimana pun juga. Ketahuilah bahwa para pemimpin hebat, punya pengalaman dan wawasan yang luas. Dan itu, tidak didapat dari buku. Melainkan dengan menjelajahi setiap inci dan inti organisasi.

Saya mempunyai banyak kesamaan dengan pak COO tadi. Khususnya dalam hal 'dipindah-pindah' fungsi dalam organisasi. And you know what? Itulah cara paling fundamental, untuk mempersiapkan diri menerima keberuntungan demi keberuntungan dalam karir.

Apakah Anda ingin menciptakan keberuntungan dalam karir Anda? Ikuti dan praktekkan ketiga strategi diatas. Insya Allah, akan lebih banyak lagi keberuntungan dalam karir yang menghampiri Anda.

Jika ingin melihat situasi di kelas training DeKa, silakan cek disini: http://www.dadangkadarusman.com/video-deka

Salam hormat.
Mari Berbagi Semangat!
DEKA – Dadang Kadarusman
Penulis, Trainer, Pembicara Publik.

Catatan kaki:
Faktor keberuntungan itu memang ada. Dan besar atau kecil peluangnya, turut ditentukan oleh diri kita sendiri. Maka jika ingin beruntung, lakukanlah sesuatu yang semakin memperbesar peluang datangnya keberuntungan itu.

Jika kantor Anda membutuhkan program pelatihan berkualitas tinggi, silakan hubungi kami disini: http://www.dadangkadarusman.com/hubungi-agen-training-kami 

Jika Anda ingin mendapatkan update article saya via WA silakan bergabung dengan Group WA "Dekadarus And Friends" di nomor : 0812-19899-737. Sebutkan Nama dan tulis "Dekadarus And Friends Group". Jumlah member terbatas.

Kesibukan sering tidak memungkinkan saya untuk posting artikel di berbagai milist. Jadi saya prioritaskan di milist pribadi yang bisa diupdate melalui gadget. Jika Anda ingin mendapatkan kiriman artikel "P (=Personalism)" secara rutin sebaiknya bergabung disini: http://finance.groups.yahoo.com/group/NatIn/

Silakan teruskan kepada orang lain jika Anda nilai artikel ini bermanfaat. Dan tetaplah mengingat bahwa; Anda tidak perlu mengklaim sesuatu yang bukan karya tulis Anda sendiri. Meskipun Anda sudah berbuat baik, namun Tuhan; belum tentu suka tindakan itu (Natin & The Cubicle).

Salam hormat,
Mari Berbagi Semangat!
DEKA - Dadang Kadarusman
Penulis, Trainer & Pembicara Publik

__._,_.___

Attachment(s) from Bambang Tribuono | View attachments on the web

1 of 1 Photo(s)


Posted by: Bambang Tribuono <bambang_tribuono@yahoo.com>
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)

Check out the automatic photo album with 1 photo(s) from this topic.
datauri-file.jpeg


.

__,_._,___

[Media_Nusantara] Masyarakat Adat Terpinggirkan

 

Masyarakat Adat Terpinggirkan
RUU PPHMA Tidak Masuk Prolegnas 2016

https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSe-fQfMjkVlQrDDo0gPPA4ldPYUSZVQmI93daUzZO3PMWojG5i
Tidak diakomodasinya Rancangan Undang-Undang Pengakuan dan Perlindungan Hak-Hak Masyarakat Adat atau RUU PPHMA dalam Prolegnas 2016 ?membuat masyarakat adat termarjinalkan. Akibatnya, 70 juta warga masyarakat adat terancam kehilangan tanah dan sumber daya alam.

Tak hanya kehilangan tanah dan sumber daya alam yang merupakan milik mereka, puluhan juta warga masyarakat adat itu juga terancam kehilangan identitas kebudayaan beserta segala tatanan dan kearifan lokal di dalamnya. Hal ini disesalkan banyak pihak, termasuk anggota Dewan yang memperjuangkan RUU ini dan kalah dalam perdebatan saat Sidang Paripurna DPR penentuan Prolegnas 2016 yang berlangsung Selasa (26/1).

Luthfi A Mutty dari Fraksi Partai Nasdem mengatakan, sistem voting membuat RUU PPHMA terlempar dari Prolegnas. Alasan sebagian besar anggota Dewan, RUU yang harus menjadi prioritas Prolegnas ?2016 adalah yang memfokuskan diri pada pembenahan ekonomi nasional.

"Alasan ini lucu dan ironis. UU tentang ekonomi itu bertujuan menyejahterakan masyarakat, sementara ada masyarakat adat yang membutuhkan perlindungan demi kemandirian dalam hal ekonomi," kata Luthfi dalam acara diskusi yang digelar Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), Rabu (27/1), di Jakarta.

Menurut Luthfi, AMAN masih bisa mendesakkan RUU PPHMA melalui jalur pemerintah. AMAN bisa berkoordinasi dengan Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Merujuk data AMAN, saat ini terdapat 2.302 kelompok masyarakat adat dengan 70 juta warganya yang tersebar di sejumlah daerah di Indonesia. Direktur Eksekutif Epistema Institute Myrna A Safitri menyebutkan, hanya 15.577 hektar luas wilayah adat yang telah ditetapkan. Padahal, total terdapat 6,8 juta hektar tanah adat.

Sekretaris Jenderal AMAN Abdon Nababan mengatakan, kriminalisasi dan diskriminasi terhadap masyarakat adat luar biasa. Anggota masyarakat adat setiap pekan ditangkap. Masyarakat adat tak mendapatkan pelayanan dasar dengan alasan lokasi tempat tinggal mereka jauh dari pusat keramaian. Masyarakat adat juga sulit mendapatkan kartu tanda penduduk (KTP) karena keyakinan agamanya berbeda dengan agama arus utama.

Abdon menambahkan, tidak lolosnya RUU PPHMA dalam prioritas Prolegnas 2016 di Rapat Paripurna DPR menunjukkan tidak ada penghargaan terhadap kebinekaan dalam masyarakat. Menurut dia, pengakuan pada keberadaan masyarakat sebenarnya sudah ada di dalam konstitusi, tapi masih deklaratif, belum konkret. "Negara belum hadir melindungi masyarakat adat," kata Abdon.

Mantan Menteri Lingkungan Hidup A Sonny Keraf menyatakan, seharusnya RUU PPHMA bisa gol karena sesuai dengan Nawacita yang didasarkan pada Trisakti. ?Satu butir di dalam Nawacita menyebutkan, negara hadir untuk melindungi hak-hak rakyat. Negara membangun dari pinggiran.

"Pinggiran itu bisa secara spasial seperti desa, pulau-pulau kecil, pulau-pulau terluar, tapi bisa juga kelompok marjinal secara politik," kata Sonny. ?(IVV/ISW)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 28 Januari 2016, di halaman 11 dengan judul "Masyarakat Adat Terpinggirkan".


__._,_.___

Posted by: Bambang Tribuono <bambang_tribuono@yahoo.com>
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)

.

__,_._,___

Rabu, 27 Januari 2016

[Media_Nusantara] (OOT) BANYAK INFO MENARIK DI RADIO GROUP TEMAN SEJATI [4 Attachments]

 
[Attachment(s) from Radio Group Teman Sejati included below]




Dear Rekan-rekan, Admin & Moderator,
Selamat siang, Salam sukses untuk semua ...
Mohon izin untuk berbagi informasi kegiatan dari Radio Group Teman Sejati,
Mohon maaf apabila keluar topik...
Semoga berkenan...


​  ​  ​ 


Apabila rekan-rekan tertarik untuk bekerja sama dengan kami,
bisa menghubungi kami melalui email :
   -   gts.sosmed@gmail.com,
   -   info.grouptemansejati@yahoo.com,
   -   info.grouptemansejati@gmail.com

--
Visit Our BLOG :  grouptemansejati.wordpress.com
Like Our Facebook Fanpage :  GroupTemanSejati
Follow Our Twitter :  @InfoGTS


__._,_.___

Attachment(s) from Radio Group Teman Sejati | View attachments on the web

4 of 4 Photo(s)


Posted by: Radio Group Teman Sejati <info.grouptemansejati@yahoo.com>
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)

Check out the automatic photo album with 4 photo(s) from this topic.
27 Januari 2016.jpg 28 Januari 2016.jpg 26 Januari 2016.jpg 25 Januari 2016.jpg


.

__,_._,___

[Media_Nusantara] Kala Suasana Kerja Tidak Nyaman

 

Kala Suasana Kerja Tidak Nyaman
https://perkarahati.files.wordpress.com/2013/11/10-alasan-anda-harus-mencintai-pekerjaan.jpg
Kerja itu tidak selalu enak ya. Ada saja nggak enaknya. Kalau lagi enak, kita nyaman. Kalau lagi nggak enak, kita seperti cacing kepanasan. Pengen pindah saja rasanya. Tapi tahukah Anda bahwa Anda bisa bertumbuh lebih cepat justru pada saat berada pada situasi yang tidak nyaman?

Di salah satu ruas Jl. Raya Bogor ada sebatang pohon besar yang tumbuh persis didepan putaran alias U-Turn jalan. Karena hampir setiap hari memutar kendaraan disitu, maka pohon tersebut menjadi pemandangan yang menancap kuat dalam ingatan saya.

Tapi kan banyak U-Turn lain yang ada pohonnya? Kenapa cuman pohon itu yang diingat? Benar. Namun, pohon yang ini unik. Dia mempunyai dahan yang condong ke arah jalan. Lalu tumbuh dengan daun yang lebat sehingga tampak seperti sebuah terowongan. Keunikan itulah yang membuat sosoknya terkenang.

Dikantor Anda, banyak sekali karyawan. Tetapi, apakah Anda sudah menjadi karyawan yang mampu memberikan kesan sedemikian rupa sehingga kehadiran Anda, 'menancap kuat' dalam ingatan orang lain? Kita, nggak bisa mendapatkan perhatian lebih. Jika tidak memiliki keunikan seperti halnya pohon itu.

Iya. Tapi bagaimana caranya? Kan kita emang sudah begini 'dari sononya'. Benar. Karakter pribadi kita dipengaruhi oleh gen dominan para leluhur kita. Namun, tidak seluruhnya. Kematangan karakter itu justru dibangun oleh tempaan selama kita menjalani hidup.

Orang yang terbiasa dimanja, misalnya. Cenderung kurang gigih. Atau kaget ketika berhadapan dengan situasi yang tidak mendukungnya. Sedangkan orang yang terbiasa berjuang, biasanya lebih tangguh. Dan tidak mudah menyerah.

Pohon itu, tidak tumbuh membentuk terowongan begitu saja. Awalnya, dia tumbuh seperti pohon pinggir jalan lainnya. Namun, karena posisinya terdesak bangunan maka dia menjadi condong kearah jalan. Sehingga sebagian dari cabang dan dahannya sering dihempas bahkan dilibas oleh mobil-mobil yang melintas.

Hempasan angin dan libasan kendaraan itulah yang kemudian mendorong cabang dan batangnya untuk melengkung. Dia, tidak mau patah. Sehingga saat mobil melintas, dia meliuk lentur.

Seiring dengan pertumbuhan batangnya, kelenturan itu diimbangi dengan ukurannya yang memanjang, posisinya yang meninggi, serta pucuknya yang terurai indah. Maka, menjelmalah dia menjadi pohon nan mempesona.

Dikantor, normalnya selalu ada hempasan, libasan, bahkan tamparan. Anda, bisa selentur apa menyikapinya? Pohon yang rapuh bakal patah. Karyawan yang rapuh bakal menyerah. Pohon yang lentur, bakal meliuk mengikuti  energi yang mendorongnya. Dan tumbuh kokoh. Karyawan yang lentur? Bakal bertumbuh kembang menjadi profesional handal.

Bagaimana dengan pohon-pohon pinggir jalan lainnya yang tumbuh normal? Well. Mereka akan tumbuh tinggi dan besar. Namun, seperti kebanyakam pohon 'normal' lainnya; mereka tidak memberi kesan apa-apa. Ada dan tiadanya tidak terekam dialam kesadaran kita.

Karyawan yang tinggal di lingkungan yang 'normal' pun demikian. Mungkin adem ayem aja hidupnya. Nyaman. Tak ada banyak guncangan. Tapi ya begitu. Kehadirannya, tak memberi kesan istimewa. Ada. Tapi tidak lebih dari itu.

Maka jika Anda ingin menjadi pribadi yang mengesankan; jangan berharap berhadapan dengan situasi yang 'normal'. Tapi bersikap lenturlah terhadap berbagai tantangan dan kesulitan.

Kalau suasana dikantor Anda tidak nyaman, itu bukan alasan untuk menebar CV kesana kemari. Justru isyarat untuk bertumbuh melalui kelenturan. Ambil kesempatan itu. Jangan sia-siakan.

Bagaimana kalau kondisi dikantor Anda terlalu 'normal'?  Cari atau ciptakan tantangan itu. Sehingga Anda, berkesempatan untuk menjadi karyawan yang mengesankan.

Salam hormat.
Mari Berbagi Semangat!
DEKA – Dadang Kadarusman
Penulis, Trainer, Pembicara Publik.

Catatan kaki:
Menghindar dari ketidaknyaman ditempat kerja Anda, beresiko masuk ke lingkungan kerja yang tidak nyaman lainnya. Tapi menyikapinya secara luwes membuat Anda tumbuh menjadi lebih dewasa.

Jika kantor Anda membutuhkan program pelatihan berkualitas tinggi, silakan hubungi kami disini: http://www.dadangkadarusman.com/hubungi-agen-training-kami 

Jika Anda ingin mendapatkan update article saya via WA silakan bergabung dengan Group WA "Dekadarus And Friends" di nomor : 0812-19899-737. Sebutkan Nama dan tulis "Dekadarus And Friends Group". Jumlah member terbatas.

Kesibukan sering tidak memungkinkan saya untuk posting artikel di berbagai milist. Jadi saya prioritaskan di milist pribadi yang bisa diupdate melalui gadget. Jika Anda ingin mendapatkan kiriman artikel "P (=Personalism)" secara rutin sebaiknya bergabung disini: http://finance.groups.yahoo.com/group/NatIn/

Silakan teruskan kepada orang lain jika Anda nilai artikel ini bermanfaat. Dan tetaplah mengingat bahwa; Anda tidak perlu mengklaim sesuatu yang bukan karya tulis Anda sendiri. Meskipun Anda sudah berbuat baik, namun Tuhan; belum tentu suka tindakan itu (Natin & The Cubicle).

Salam hormat,
Mari Berbagi Semangat!
DEKA - Dadang Kadarusman
Penulis, Trainer & Pembicara Publik

__._,_.___

Posted by: Bambang Tribuono <bambang_tribuono@yahoo.com>
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)

.

__,_._,___

[Media_Nusantara] Kemdikbud Revisi Besar-besaran Buku Kurikulum 2013

 

Kemdikbud Revisi Besar-besaran Buku Kurikulum 2013
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQLZSCh07RcvQud9MKPvlPop1_ha_fuj1tB7r-uPbalmxu8VVdz4jtelnyKo4O328q4vdX7w1S-xFPVKCT0w-b6_9LfmaYAOr6Hilx7e1EiSrdDMkw1zlEYs-qtbWYHFQFYbWGfOQAD90/?imgmax=800
Kepala Bidang Perbukuan Pusat Kurikulum dan Perbukuan Balitbang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Supriyatno, mengatakan, pihaknya melakukan revisi secara besar-besaran terhadap buku-buku Kurikulum 2013 (K13).
"Paling banyak perubahan adalah tematik SD kelas satu hingga enam. Akibat perubahan kompetensi inti dan kompetensi dasar maka perubahan buku-buku tersebut hingga 80 persen," ujar Supriyatno dalam diskusi di Jakarta, 
Bahkan untuk mata pelajaran matematika kelas 12, perubahan bukunya nyaris 100 persen. Sebanyak 10 bab buku harus diganti, termasuk penempatan dari yang sebelumnya semester satu menjadi semester dua.
"Ada juga yang diajarkan di SMP, diajarkan untuk SMA. Itu terjadi untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Matematika," kata Supriyatno.
Revisi buku tersebut, lanjut dia, dilakukan berdasarkan perbaikan dari para ahli dan masyarakat yang tuntas pada akhir Oktober 2015.
Pada prinsipnya, lanjut dia, perubahan tidak menghilangkan kompetensi inti satu dan dua, tetapi menempatkan kompetensi inti satu dan dua sebagai payung khusus untuk mata pelajaran di luar agama dan PPKN.
"Kemudian dari perbaikan kompetensi inti dan kompetensi dasar itu, kami melakukan perbaikan buku yang selama ini beredar di sekolah," kata Supriyatno.
Dia menyebut, pihaknya melakukan revisi sebanyak 377 buku dan dipastikan bisa selesai pada Februari 2016. Harapannya, buku-buku tersebut dapat digunakan tahun ajaran 2016/2017.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, Kemdikbud tidak menggunakan metode seperti tahun sebelumnya. Buku-buku yang selesai direvisi itu diunggah dan pemerintah akan menerapkan harga eceran tertinggi.
"Siapapun boleh menggandakan buku tersebut dengan mengacu terhadap ketentuan buku harga eceran tertinggi. Media, percetakan, distributor, bahkan masyarakat secara individu yang punya modal boleh menggandakan buku tersebut dan bisa dijual kepada sekolah ataupun masyarakat sesuai dengan harga eceran tertinggi," tukas dia.



Sumber: Kompas, 7 Januari 2016 / 17.29 WIB.

__._,_.___

Posted by: Bambang Tribuono <bambang_tribuono@yahoo.com>
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)

.

__,_._,___

Selasa, 26 Januari 2016

[Media_Nusantara] Karut-Marut Pendidikan Sejarah [1 Attachment]

 
[Attachment(s) from Bambang Tribuono included below]

Karut-Marut Pendidikan Sejarah
Oleh: Asvi Warman Adam
Jadikan gambar sebaris
Revisi terhadap kurikulum pendidikan akan diselesaikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada Februari 2016. Namun terdapat masalah yang kompleks di sana, khususnya dalam pendidikan sejarah. Persoalan itu menyangkut buku pedoman yang tidak tersedia, buku teks yang tidak dapat diandalkan, dan kurikulum yang semrawut.

Sejak 1975, buku Sejarah Nasional Indonesia (SNI) menjadi buku pedoman pengajaran sejarah di sekolah. Jilid terakhir, yang membahas peralihan kekuasaan 1965/1966, paling banyak dikritik. Dimensi politisnya sangat kental, yakni memberi legitimasi kepada rezim Orde Baru yang dipimpin Jenderal Soeharto dan mereduksi peran Sukarno dalam sejarah Indonesia.

Pada awal reformasi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Juwono Sudarsono menganggap buku SNI tidak layak lagi dijadikan buku pegangan, sehingga perlu disusun buku pengganti. Setelah proses yang panjang selama satu dekade, pada Desember 2012 terbitlah buku Indonesia dalam Arus Sejarah dalam 8 jilid. Buku ini masih bisa menjadi rujukan, terutama jilid-jilid awalnya. Yang tetap menjadi persoalan adalah jilid terakhir (7 dan 8), yang mengandung peristiwa sejarah kontroversial. Namun persoalan utamanya adalah buku itu dijual dengan harga Rp 6 juta, dan hak ciptanya sudah diserahkan kepada penerbit swasta sehingga tidak bisa diunduh secara gratis.

Setelah melakukan sedikit perbaikan pada 1999 (revisi), kurikulum 1994, yang menekankan substansi mata pelajaran, bergeser ke kompetensi siswa pada 2004. Tidak ada alasan yang kuat dalam penggantian kurikulum berbasis kompetensi (KBK) pada 2004 menjadi kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) pada 2006, kecuali memberi kesempatan dari daerah sampai sekolah untuk berkreasi melengkapi kurikulum tersebut. Faktanya, hal ini juga tidak berjalan lancar.

Dalam kurikulum 2013, terlihat bahwa struktur pendidikan sejak SD sampai SMA dimulai dengan nilai agama, dan semuanya dikaitkan dengan agama. Kompetensi inti dari kelas I SD sampai kelas XII SMA adalah sama, yakni "menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya". Kompetensi inti adalah bentuk kualitas yang dimiliki oleh mereka yang telah menyelesaikan satuan/jenjang pendidikan tertentu yang mencakup pengetahuan, sikap, serta keterampilan (kognitif, afektif, dan psikomotorik). Kompetensi dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Tidak ada masalah bila kompetensi "menghayati dan mengamalkan ajaran agama" itu diberlakukan khusus untuk mata pelajaran agama. Tapi tampak dipaksakan bahwa kualitas yang dihasilkan setelah belajar aljabar, ilmu pengetahuan alam, bahasa Indonesia, geografi, dan lain-lain adalah kesalehan siswa dalam mengamalkan ajaran agamanya.

Kompetensi dasar SMA kelas X untuk mata pelajaran bahasa Indonesia adalah "mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan menggunakannya sesuai dengan kaidah dan konteks untuk mempersatukan bangsa". Memang bahasa Indonesia adalah alat komunikasi yang mempersatukan bangsa, tapi apa perlu ditekankan bahwa bahasa Indonesia itu merupakan anugerah Tuhan? Dalam kompetensi dasar sejarah Indonesia SMA kelas X dicantumkan "menghayati keteladanan para pemimpin dalam mengamalkan ajaran agamanya". Pelajaran sejarah jelas menguraikan perjuangan para pemimpin bangsa dalam merebut dan mengisi kemerdekaan. Hal ini tentu patut diteladani, tapi perjuangan tersebut tidak otomatis semuanya berkaitan dengan ajaran agama.

Lantas, apa yang akan dihasilkan dari mata pelajaran agama Islam dan budi pekerti SMA kelas X? Dua di antaranya adalah "meyakini kebenaran hukum Islam" dan "berpakaian sesuai dengan ketentuan syariat Islam dalam kehidupan sehari-hari". Menteri Pendidikan M. Nuh mendapat gagasan tentang konsep kurikulum 2013 saat menunaikan ibadah umrah pada 2006. Konsep itu adalah tazkiyah (attitude), tilawah (pengetahuan), dan ta'alim (keterampilan). Sebetulnya konsep kognitif, afektif, dan psikomotorik sudah dikenal luas dalam bidang pendidikan walaupun tidak menggunakan istilah berbahasa Arab.

Untuk keperluan pengajaran sejarah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menyediakan berbagai buku teks yang dapat diunduh secara gratis, termasuk buku teks untuk pengajaran sejarah tahun 2009. Pada tingkat SMP, pengajaran sejarah termasuk IPS (ilmu pendidikan sosial). Buku-buku teks tersebut ditulis, antara lain, oleh Suprihartoyo dkk, Agung Feryanto dkk, dan Endar Wismulyani dkk. Buku-buku tersebut memiliki banyak kekurangan, seperti masih menggunakan istilah G-30-S/PKI, padahal gerakan tersebut menyebut dirinya Gerakan 30 September. Presiden Soekarno didiskreditkan dalam tragedi nasional 1965: "Sungguh mahal harga yang harus dibayar oleh bangsa ini akibat inovasi politik Bung Karno". Pada buku teks yang lain ditulis: "Segala bentuk pertentangan antara angkatan darat dengan PKI juga diperburuk oleh ketidaktegasan presiden dalam menengahi masalah tersebut. Ditambah, kondisi kesehatan presiden ketika itu mulai memburuk dan sering sakit-sakitan, sehingga presiden kurang begitu memahami apa yang sebenarnya tengah terjadi dalam dunia politik Indonesia."

Sementara itu, PRRI/Permesta tidak lagi dikategorikan pemberontakan, melainkan "pergolakan sosial politik". Penyebabnya: "kurangnya perhatian pemerintah terhadap kesejahteraan prajurit di daerah". Hal ini tampaknya sejalan dengan diangkatnya M. Natsir dan Sjafruddin Prawira yang terlibat PRRI sebagai pahlawan nasional. []
 
TEMPO, 22 Januari 2016
Asvi Warman Adam | Sejarawan LIPI

__._,_.___

Attachment(s) from Bambang Tribuono | View attachments on the web

1 of 1 Photo(s)


Posted by: Bambang Tribuono <bambang_tribuono@yahoo.com>
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)

Check out the automatic photo album with 1 photo(s) from this topic.
datauri-file.jpeg


.

__,_._,___