Jumat, 23 Januari 2015

[Media_Nusantara] Pesan Presiden teramat jelas #SaveKPK #SavePolri #SaveRI

 

Pesan Presiden teramat jelas #SaveKPK #SavePolri #SaveRI

Pesan Presiden teramat jelas.... perihal kesepakatan dalam pertemuan biarlah jadi konsumsi mereka yang berkaitan .... Tuh.... Partai sudah buang badan dalam kasus BW....

Ayo kita coba pahami cara berpikir seorang Presiden.... bukan cara berpikir seorang Jokowi .... karena Jokowi sekarang Presiden.... Fakta sekarang ada konflik antara KPK dan Polri .... apapun latar belakangnya.... perlu dipahami bahwa kedua institusi setara kedudukannya, Kedua institusi ini memiliki kewenangan yang sama--- yakni sama-sama sebagai penegak hukum maka kesetaraan niscaya harus dijaga....

Konflik pecah saat Komisioner KPK ditangkap oleh Polri.... baru kemarin.... tentunya butuh waktu memperjelas duduk persoalannya, Anda masih ingat kasus Kompol Novel Baswedan? perlu berapa hari hingga Presiden SBY menelurkan solusi dalam sebuah pidato Presiden? 3 hari, Saat itu semua seperti bertanya-tanya dimanakah gerangan Presiden SBY berada? kenapa harus menunggu 3 hari? Kenapa sejak hari pertama hingga menjelang pidato Presiden SBY tanggal 8 Oktober 2012 sikap Presiden sangat normatif? Presiden pasti butuh waktu mencari dan mengusahakan penyelesaiannya .... terlebih penting harus menjaga agar KPK dan Polri diperlakukan sama, Untuk menyelesaikan pertikaian dua institusi yang berkedudukan setara, Presiden tak boleh gegabah dan terkesan membela salah satunya saja, Itulah kenapa Presiden SBY perlu waktu 3 hari sejak Kompol Novel hendak dijemput Polri hingga ketemu solusinya

Kali ini pun sama .... pidato Presiden Jokowi tadi sore memang terlihat normatif tapi sejatinya penuh pesan tegas .... Ketegasan itu dikemukakan dengan menekankan bahwa Presiden sedang berbiara selaku seorang Kepala Negara .... Presiden terlihat berusaha memberi waktu Polri dan KPK untuk menyelesaikan konflik ini sesuai dengan hasil pembicaraan sebelumnya, Presiden memang harus berada di tengah .... memberi waktu intitusi besar seperti Polri dan KPK menyelesaikan konflik secara obyektif, Presiden tak boleh juga secara terbuka menyalahkan salah satu intitusi penegak hukum yang sedang bertikai .... Presiden secara jelas mengisyaratkan tidak menyukai kondisi yang sedang berlangsung dan mengesankan bahwa beliau tetap memantau ketat

Solusi konstruktif akan dikemukakan oleh Presiden jika upaya KPK dan Polri menyelesaikan konflik dirasa menemui jalan buntu, Tidak sekarang karena bagaimanapun institusi sebesar Polri dan KPK harus terlebih dulu mencoba menyelesaikan masalah ini, Presiden tak ingin timbul kesan bahwa beliau terlalu mengintervensi KPK dan Polri .... beri waktu sambil menyiapkan solusinya .... Salah jika kita mengharapkan Presiden bersikap sama seperti para aktivis yang mendukung KPK .... berteriak menyalahkan Polri .... Presiden bersikap normatif bukan karena tak bisa bersikap seperti para aktivis .... tapi kedudukan Presiden menuntuk sikap yang arif bijak, Toh sudah jelas Presiden tak berpangku tangan.... pertemuan di Istana Bogor tentu membawa kemajuan.... butuh waktu....

Tugas pertama Presiden mempertemukan para pihak yang bertikai sudah dilakukan .... kesepakatan dihasilkan .... butuh waktu implementasikan, Sekarang tugas Presiden adalah mengawal hasil pembicaraan tadi sore dan menekankan agar KPK dan Polri mengikuti arahan Kepala Negara. Presiden tekankan pada kata Obyektif .... artinya motif pribadi maupun kelompok harus dikesampingkan dalam penyelesaian kasus BG dan BW. Arahan Presiden biarpun normatif berbeda kadarnya dengan ucapan orang awam .... ini bernilai perintah karena berbicara selaku Kepala Negara. Percayalah .... Presiden tak berpangku tangan .... pertemuan tadi sore menjadi bukti bahwa Presiden juga ikut turun tangan....

Kini coba dipahami bahwa Presiden sedang memberi waktu KPK dan Polri untuk menyelesaikan konflik tanpa perlu intervensi dari Kepala Negara. Presiden harus berhati-hati sebelum masuk ke wilayah yang menjadi wewenang KPK dan Polri.... ini akan menjadi isu sensitif.... Jika Presiden salah langkah hingga terkesan mengintervensi KPK dan Polri maka akan timbul persepsi bahwa KPK bisa dipengaruhi Presiden. Kemarin Presiden sudah action .... setidaknya timbul asa bahwa Presiden selaku Kepala Negara tetap akan turun tangan menyelesaikan konflik. Satu lagi .... masalah yang terjadi adalah seputar penegakan hukum.... dimanakah peran seorang Kepala Negara yang dirasa paling tepat? Mediasi.... ya peran paling tepat adalah berdiri ditengah dan memediasi agar konflik antara KPK dan Polri bisa segera selesai .... dan ternyata Presiden telah melakukan perannya pada hari Jumat .... untuk pertama kali mencoba memediasai KPK dan Polri.... Sepemahaman saya, penegakan hukum bukanlah kewenangan Presiden .... maka Presiden tak bisa masuk terlalu dalam ke wilayah ini ....

Jadi Kepala Negara dalam hal ini Jokowi harus menjalankan perannya searif dan sebijak mungkin .... apapun permasalahannya pasti ada solusinya

__._,_.___

Posted by: Al Faqir Ilmi <alfaqirilmi@yahoo.com>
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar