HIPMI Patron Politik
by @IwanPiliang7
Tulisan tentang HIPMI patron politik bertepatan saat ini HIPMI yang sdg bermunas. Selamat membaca
HIPMI patron politik Jelang MUNAS HIPMI saat ini sy sempat dihubungi bbrp kwn utk membantu sosialisasi salah satu calon ketua umum. Namun krn kesibukan sy tak sekalipun sempat membantu penggalangan. Dasar sy diajak, selain memang bermain di komunikasi, sy boleh dibilang salah satu senior. Saya dilantik HIPMI 1991, sy seangkatan dg Haryadi Soekamdani, tmsk mrk yg dulu di komisi IX DPR ygh msk bui spt Hamka Yandhu, Dudi Makmun M dll
Menjadi anggota HIPMi maks di usia 40. Menjadi ketua Umum hy boleh satu periode, per 3 th. Sbg org sosial masyarakat menurut sy inilah org yg taat menjalankan AD ART-nya. Tapi di balik itu, krn sy pernah di dlam, terkhir sy Ketua Kompartemen Litbang di saat M Lutfi, mantan Mendag kala menjadi Katau HIPMI DKI. Saat sy menjabat KaKomp Litbang, saat itu pula kami data agt dlm satu data base, tdk sekadar kecap agt di DKI 12.000, tanpa data. Kala itu sdh di mulai sy tak tahu hg kini data base well update karena itu sjk sy tak aktif lagi jik Anda amati tulisan sy, sy acap mengkritisi HIPMI, krn memang sy jadi berjarak
Dari yg sy amati HIPMI kini sdh kehilangan ruhnya. Dari org pengusaha, yg memiliki produk dan atau jasa msk pasar, HIPMI menjadi organisasi gabungan pengusaha, dominan anak pengusaha maju yg membutuhkan legitimasi organisasi sosial masyarakat. Artinya kalau ada anak pengusaha besar ingin jadi tokoh, kebetulan jg sdh pengusaha, maka HIPMI direbut untuk cap, stempel, endoresement. Artinya dg menjadi ketua HIPMI, maka mudah jadi pejabat; agt DPR dst, Karena itu sy menyebut HIPMI kini BUKANLAH org pengusaha. Tetapi ORGANISASI PATRON POLITIK (OPP) .
HIPMI sebagai OP, bukan sebagai organisasi pengusaha, HIPMI tdk lagi bisa menjadi presure group, misalnya mendorong Bank BUMN tetap menjadi agent development. Karenanya pula dari sy msh agt, HIPMI tak mampu mendorong lahirnya lahirnya venture capital riiel. Sama sekali tak mampu. Yg ada hanyalah dominan anggota berebut kue proyek bergantung kepada APBD, APBN, dominan anggota juga hanya dikontsruksi. Kalapun ada sedikit diluar itu dominan anak2 pengusaha yang sudah maju. Anak pengusaha yg lahir diranjang emas dan kebetulan juga profesional satu dua
Setelah usia 40, anak HIPMi melangkah masuk KADIN Inadonesia. Maka warna KADIN ya warna HIPMI dan ternyata bukan saja mewarnai KADIN. Dalam verifikasi sy keputusan di DPR ditentukan "HIPMI", Sebutlah agt DPR periode 2004-2009 di Komisi XI mebawahi perbankan, 2/3 agtnya teman sy seangkatan di HIPMI
Di Hipmi sdh sjk lama kalau bermunas para kandidat yang membayarkan kewajiban para pemilik suara. Termasuk hotel dll yg mengenal di organisasi masa one man one vote. Akibatnya di setiap Munas indikasi jual beli suara bukan tabu. Karena yg mengenalkan one man one vote, warna perpolitikan kita pun boleh sy katakan diberi sentuhan oleh anak2 HIPMI, Sehingga sy sebagai senior melihat indikasi kuat bahwa politik KARTEL: FULUS MULUS saat ini tanpa disadari adalah sebagai juga yang namanya sentuhan HIPMI. Sayangnya tak banyak yang mau mengakui.
Ditengah politik KARTEL FULUS MULUS kehipmian berguna sekali karena byk senior sdh malang melintang d pemerintah, malang melintang di DPR, DPRD. Hubungan senior dan yunior itu dijadikan akses menapak mendapatkan proyek APBD/N
Bkn rahasia misalnya, Nurlif, seangkatan sy di HIPMI, eks agt Komisi XI DPR bs jad slh st Ka BPK al., krn kehipmian, Jadi dengan gambaran singkat sy tadi Anda yg bukan di HIPMI dapat memahami bukan?
Mengapa sy menyebut patron politik
Bahwa politik kita saat ini baru dalam tatanan Kartel Fulus Mulus, ya begitulah sejatinya juga HIPMi secara riil, Tentu ada satu dua agt HIPMI yg riil berusaha dri bawah berproduk dan atau jasa msk pasar, namun jumlahnya dugaan sy tak akan sampai 5% dr total anggota. Selebihnya, ya itu tadi HIPMi dibutuhkan utk stempel, karena hanya utk stempel, spt di Munas saat ini, walupun sy tak di lapangan, sy duga pasti, ribut sampai lempar botol itu, tiada lain hanyalah meperjuangkan para kandidat yg memperebutkan legitimasi "stempel" Ketua Umum HIPMI, sementara agt yg menyebut diri pengusaha, biasanya kelas "nyamuk" hylah menyenangkan, menjilat kandidat. Siapa tahu kalau kandidat yg didukung menang si agt pengusaha "cecere" kelak dpt akses modal, bisnis dst dan si kandidat yang terpilih berharap bargaining position ke bank, pemerintah, DPR menjadi naik.
Itulah HIPMI kekinian. Maka sgt sulit misalnya mencari partner di HIPMI mengembangkan lahan singkong gajah misalnya sekadar cth. HIPMI sgt mewarnai politik kita yes. HIPMI memiliki jaringan politik yes. Tapi tdk lagi ranah kewirausahaan. Karenanya sdh sjk lama sy katakan, untuk pengusaha muda, pemula, sdh harus ada organisasi baru yg betul-betul digalang oleh riil pengusaha, laksana ideologi yg dicetuskan pendiri HIPMI dulu, Sbg penutup, karena sdh menjadi Patron Politik, sebaiknya HIPMI jadi Partai Politik saja. BUKAN lagi org pengusaha Demikian kultwit sy tentang HIPMI patron politik bertepatan saat ini HIPMI yang sdg bermunas. Selamat membaca. Thx
__._,_.___
Posted by: Al Faqir Ilmi <alfaqirilmi@yahoo.com>
Reply via web post | • | Reply to sender | • | Reply to group | • | Start a New Topic | • | Messages in this topic (1) |
.
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar