Sabtu, 06 September 2014

[GELORA45] JALAN MENUJU "MAFIA MIGAS" MULAI TERBUKA !! ==> Berantas Tuntas Korupsi Migas

 


.......dan kitapun sangat cukup banyak BELAJAR  dari SEJARAH INDONESIA MODERN dngan BUDAYA ( "KORUPSINYA"  ) yang sangat Tinggi dan dihormati ...............





Chalik Hamid chalik.hamid@yahoo.co.id

 "den suta sutawiyana@yahoo.com




Dear all,

Dengan dijadikannya  Jero Wacik,  Menteri ESDM,  sebagai tersangka KPK, maka 
kini mulai terbuka jalan untuk menyikat / memberantas Mafia MIGAS, yg. merupa-
kan koruptor kakap PERTAMINA dengan  "PT Pertamina Energy Trading Limited", 
yg. disebut "PETRAL".  

Justru "Petral", yg. anak perusahaan Pertamina, itulah yg.merupakan biang kerok-
nya "Kenaikan Harga BBM", yg. menimbulkan pro dan kontra "Subsidi / Kenaikan 
Harga BBM", terkait RAPBN 2015, yg. diserahterimakan dari  Presiden SBY kepa-
da Presiden Terpilih Jokowi, yg. bakal dilantik 20 Oktober 2014 mendatang.

***
Petral itu berkedudukan  di Singapura,  sbg. perusahaan dagang "pengimpor mi-
nyak" di bawah kendali  seorang  etnis Arab,  yakni  Mohammad Riza Chalid, yg.
merupakan partner di Indonesia,  yg. dikomandoi oleh  Mohammad Reza Rajasa, 
yakni anak Hatta Rajasa, Menteri Koordinator Perenomian di Indonesia ! 

Lalu,siapakah Hatta Rajasa itu ?   Besan Presiden SBY,  karena putranya beristri-
kan putri Menteri Koordinator Perekonomian tersebut !

Ya, demikianlah, dan ibarat lingkaran setan (vicious circle) maka hubungan keke-
luargaan dan pemerintahan di Indonesia, saat ini, memang ... unik ! 

***
Semoga,  Presiden Jokowi mendatang, akan dapat memecahkan kontroversi itu,
baik  yg. bersangkutan dng. Kabinetnya  maupun  yg. bertalian atau terutama yg.
berkaitan dengan persoalan "Kenaikan Harga / Subsidi BBM" dan permasalahan 
"pemberantasan Mafia MIGAS" tersebut.

Memang dilematis, namun bagaimana pun Jokowi harus berani menghadapinya 
dengan "Revolusi Mental"nya dan pendekatannya berdasarkan prinsip ala Tiong-
kok kuno, yakni "Yin-Yang" sebagaimana telah DS usulkan itu !

Insya Allah !!



Berantas Tuntas Korupsi Migas

Jum'at, 05 September 2014
image
IBARAT sebuah bangunan,
penetapan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik
sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi

merupakan pintu masuk
untuk mengungkap pratik korupsi dalam pengelolaan sektor minyak bumi dan gas (migas).

***
Korupsi yang disangkakan kepada Jero mengindikasikan kuat
bahwa kongkalikong di sektor migas telah menembus pusat
kebijakan dan pengelolaan energi di Kementerian ESDM.

Adanya praktik lancung tersebut sesungguhnya cerita lama.

Cerita kongkalikong di sektor migas juga bukan cerita baru.

***
Begitu banyak lahan yang bisa dimainkan,

begitu besar uang yang mengucur ke para pejabat dan pengusaha
dari praktik tercela tersebut.

Celah itu muncul, atau dimunculkan,
baik melalui jalur perizinan maupun perpanjangan kontrak midges
yang kerap sarat dengan permainan.

***
Sudah jadi rahasia umum pula
bahwa uang panas dari praktik busuk tersebut mengalir hingga ke pejabat-pejabat atas.

Namun, sekian lama migas menjadi sektor yang seolah kebal terhadap pemberantasan korupsi.

Karena itu, kasus Jero
mesti dipandang sebagai momentum untuk mengurai rantai permainan yang selama ini diyakini ada, tetapi wujudnya seperti tak benar-benar terlihat.

***
Kita meyakini
sekalipun ia seorang menteri, Jero Wacik bukanlah aktor utama.

Ia bukan pusat
dari lingkaran kejahatan di dunia migas yang amat merugikan negara.

Namun, sekali lagi,
Jero bisa menjadi jalan masuk
untuk membidik korupsi yang lebih besar di sektor strategis itu.

***
Dugaan pemerasan yang dituduhkan
kepada politikus Partai Demokrat tersebut
juga mesti diungkap lebih dalam

karena
akibat praktik-praktik seperti itulah
banyak kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) yang tertahan
melakukan eksplorasi dan eksploitasi minyak.

***
Kini publik berharap banyak pada KPK
untuk mengembangkan perkara ini lebih luas.

Kita dulu
pernah punya harapan yang sama
ketika KPK menangkap mantan Kepala SKK Migas Rubi Rubiandini.
Harapan itu kian melambung
ketika Sekjen Kementerian ESDM Waryono Karno ditetapkan sebagai tersangka.

Kini
dengan bermodal penetapan tersangka kepada Jero Wacik,
KPK mesti kita dorong untuk lebih keras mengurai simpul korupsi di sektor migas.

Kita amat yakin,
masih banyak pemain lain yang jauh lebih besar, jauh lebih ganas
mengeruk fulus secara ilegal dari migas.

***
KPK mesti menelusuri aliran dana korupsi ESDM,
tidak terbatas pada Jero.

Kita berharap
penguraian tali-temali praktik korupsi di sektor migas
dapat mengendus dugaan publik selama ini
bahwa ada tangan-tangan jahat mafia yang mencengkeram di sana.

***
KPK sepatutnya tak kehilangan fokus
pada pemberantasan mafia energi
dengan menyasar aktor-aktor kakap, baik pemerintah, legislator, maupun korporasi.

Bagaimanapun,
kasus rasywah di sektor migas
telah membuat investasi di sektor itu terhadang.

***
Keberanian dan ketajaman KPK
akan terus diuji dan dipertemukan dengan harapan tinggi masyarakat dan investor
akan penuntasan kasus-kasus yang ada.

Kecepatan penyidikan terhadap orang-orang yang sudah dijadikan tersangka
harus ditingkatkan bila mereka ingin tancap gas mengusut perkara itu setuntas-tuntasnya




__._,_.___

Posted by: Marco Polo <comoprima45@gmail.com>

Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)





.


__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar