Naikkan Harga BBM, Pemerintah Berdusta!
Jakarta, Aktual.co — Pengamat kebijakan publik, Ichsanuddin Noorsy menantang para pejabat negara berdebat membuka komponen biaya sampai membentuk harga jual untuk bahan bakar minyak (BBM).
Menurut pakar ekonomi ini, harga BBM Rp6500-Rp7000 per liter bisa saja diterima sebagai harga pasar. Hanya saja, dengan asumsi harga minyak di Nymex sebesar USD 100 per barrel, seharusnya harga BBM lebih murah untuk 690 ribu per barel yang diproduksi sendiri itu.
"Dengan menaikkan harga BBM sebesar Rp6500-Rp7000 per liter sama saja pemerintah dusta," tegas Ichsanuddin.
Jika pemerintah berdusta dalam pengambilan kebijakan, maka hal itu tidak akan berkah. Bisa-bisa rakyatnya kena azab.
"Berpangkat tidak terhormat, menjabat tidak bermartabat, beramanat tapi bermuslihat," seloroh Ichsanuddin.
Jakarta, Aktual.co — Pengamat kebijakan publik, Ichsanuddin Noorsy menantang para pejabat negara berdebat membuka komponen biaya sampai membentuk harga jual untuk bahan bakar minyak (BBM).
Menurut pakar ekonomi ini, harga BBM Rp6500-Rp7000 per liter bisa saja diterima sebagai harga pasar. Hanya saja, dengan asumsi harga minyak di Nymex sebesar USD 100 per barrel, seharusnya harga BBM lebih murah untuk 690 ribu per barel yang diproduksi sendiri itu.
"Dengan menaikkan harga BBM sebesar Rp6500-Rp7000 per liter sama saja pemerintah dusta," tegas Ichsanuddin.
Jika pemerintah berdusta dalam pengambilan kebijakan, maka hal itu tidak akan berkah. Bisa-bisa rakyatnya kena azab.
"Berpangkat tidak terhormat, menjabat tidak bermartabat, beramanat tapi bermuslihat," seloroh Ichsanuddin.
Program BLSM Dibiayai ADB, Bank Dunia dan USAID
Jakarta, Aktual.co — Program Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) adalah program yang dibiayai utang negara. Hal itu tertera di laman situs Asian Development Bank (ADB), bahwa BLSM bersumber dari utang ADB dengan nama singkatan proyek DPSP (Development Policy Support Program).
Demikian disampaikan pengamat kebijakan publik, Ichsanuddin Noorsy kepada wartawan, beberapa waktu lalu.
"Selain itu, program BLSM juga dibiayai oleh Bank Dunia (World Bank) dengan nama proyek DPLP tahap 3," tegasnya.
Jadi, sudah jelas, kenaikan harga BBM sebenarnya hanya untuk menarik uang untuk membayar utang pemerintah ke lembaga-lembaga itu.
Hal itu penting diambil pemerintah sebagai langkah karena nilai rupiah sedang jatuh sehingga mengakibatkan tekanan neraca pembayaran di tengah membesarnya bayaran cicilan dan bunga utang luar negeri.
"Jadi kegagalan ekonomi yang dicerminkan melemahnya nilai tukar ditanggung oleh rakyat melalui kenaikan BBM. Soal BLSM bukan bersumber dari penghematan subsidi," tegas Ichsanuddin di Jakarta, Minggu (2/6).
"Ayo berhitung. Yang jelas BLSM bagian dari suap pemerintah atas gagasan USAID, Bank Dunia, dan ADB," ujar dia
baca juga :
Kebijakan Tentang BBM Yang Sejak Lama Sudah Kacau Balau ==> http://jaringanantikorupsi.blogspot.com/2013/05/medianusantara-kebijakan-tentang-bbm.html
Kreativitas Fiskal dan Pembodohan Terhadap Masyarakat ==> http://jaringanantikorupsi.blogspot.com/2013/05/medianusantara-kreativitas-fiskal-dan.html
PKS Menolak Kenaikan Harga BBM Bersubsidi beserta Solusi Alternatif ==> http://jaringanantikorupsi.blogspot.com/2013/05/medianusantara-pks-menolak-kenaikan.html
Percumanya Harga BBM Naik Selama Mafia Petral Cs Masih Berkibar ==> http://chirpstory.com/li/83802
Kebijakan Tentang BBM Yang Sejak Lama Sudah Kacau Balau ==> http://
Kreativitas Fiskal dan Pembodohan Terhadap Masyarakat ==> http://
PKS Menolak Kenaikan Harga BBM Bersubsidi beserta Solusi Alternatif ==> http://
Percumanya Harga BBM Naik Selama Mafia Petral Cs Masih Berkibar ==> http://chirpstory.com/li/83802
__._,_.___
Reply via web post | Reply to sender | Reply to group | Start a New Topic | Messages in this topic (1) |
.
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar