Selasa, 23 Oktober 2012

[Media_Nusantara] PERNYATAAN KEPRIHATINAN PENDIDIKAN

 

PERNYATAAN KEPRIHATINAN PENDIDIKAN

Tawuran pelajar dan mahasiswa dengan korban tewas hanya puncak gunung es persoalan pendidikan kita. Berbagai penyakit sosial, kehilangan jati diri dan kemandirian yg merebak menunjukkan bahwa warga negara tidak cerdas menghadapi kehidupan yg makin kompleks.

Sekolah semakin abai pada pengembangan watak. Guru hanya tertarik dengan pencapaian target2 akademik yang sempit. Sekolah tidak lagi menjadi tempat belajar yang menyenangkan. Sekolah menjadi ruang sempit dan pengap bagi ekspresi siswa yang sedang tumbuh kembang. Tawuran adalah ekspresi yg wajar dari suasana sekolah yang sempit dan pengap itu, yang mencari penyaluran tanpa panduan guru.

Tidak ada murid yang salah. Jika murid berbuat salah, pasti karena guru,  orangtua, atau birokrat yang tidak kompeten.  Uji Kompetensi Guru jeblok, tapi aneh sekali, hasil kelulusan Ujian Nasional ternyata nyaris 100%. Jika keduanya valid, berarti murid tidak membutuhkan guru atau sekolah untuk lulus.

Usulan dan kritik masyarakat terhadap penyelenggaraan Ujian Nasional, bahkan melalui jalur hukum sekalipun, diabaikan begitu saja oleh Pemerintah. Hampir semua sekolah mereduksi diri menjadi penyelenggara bimbingan belajar dengan berbagai drills dan try-outs. Proses belajar tidak saja tidak lagi menyenangkan dan bermakna, siswa juga harus belajar di luar jam belajar yang wajar untuk les berbayar. Jika komunitas pendidikan tampak tenang-tenang saja, itu bisa karena silent majority, atau apatisme yang luas pada ikhtiar perbaikan pendidikan yang substansial.

Penyelenggaraan pendidikan boleh dikatakan terdisorientasi, kalau bukan gagal. Kami tidak ingin apatisme itu meluas dan menghancurkan harapan kami. Kami terpanggil dan peduli.  Oleh karena itu kami perlu unjuk rasa keprihatinan kami dengan Peace March untuk Reformasi Pendidikan.

Peace March dilakukan berupa jalan kaki sehat bersama murid, guru, dosen, pemerhati pendidikan, tokoh masyarakat di Medan, Jakarta, Bandung, Jogyakarta, Surabaya, dan Makassar pada hari Minggu 28 Oktober 2012 jam 09.00-11.30, diakhiri Orasi Pendidikan oleh murid, guru, dosen, mahasiswa, dan tokoh masyarakat peduli pendidikan.

Di Surabaya, Peace March untuk Reformasi Pendidikan Indonesia akan dimulai dari Taman Bungkul, bergerak ke Taman Surya. Peserta berpakaian bawahan bebas, berbaju batik.

Koalisi Damai untuk Reformasi Pendidikan Indonesia

(Daniel Rosyid, Iwan Pranoto, Soegiono, Satria Darma, Darmaningtyas, Suparman, Sulistyanto Soejoso, Wahyudi Muchsin, Kreshna Aditya, Hari Susilo, Endah Triwijati, Dyah Litasari, Indah Epriliati, Aris, Isful Fuadi, Solikhin Fanani, Biyanto, Siami, Abdul Rozaq, Masyhuri)

Salam
Satria Dharma
http://satriadharma.com/

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar