Selasa, 03 Januari 2012

[Media_Nusantara] Akhirnya, Polrestabes Akan Periksa Hartoyo Partai Demokrat Jatim

 

Terkait "Nyanyian" Elizabeth Soal Penipuan CPNS Senilai Rp 10 Miliar, Akhirnya, Polrestabes Akan Periksa Hartoyo Partai Demokrat Jatim

LENSAINDONESIA.COM: Setelah sekian lama berdiam diri, jajaran Polrestabes Surabaya memastikan akan memeriksa Hartoyo, Ketua Organisasi Kepemudahan dan Kemasyarakatan (OKK) DPD Demokrat Jatim.

Kepastian akan diperiksanya Hartoyo itu diungkapkan Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Farman, Selasa (03/01).

Menurut Farman, pemeriksaan kepada Hartoyo untuk memastikan kebenaran testimoni terdakwa Elizabeth, yang menyebut keterlibatan Hartoto dan Sekdaprov Rasiyo dalam penipuan CPNS tersebut.

"Kita akan periksa yang bersangkutan. Karena namanya sudah disebut oleh terdakwa Elizabeth. Namun masih sebatas saksi dulu," ungkap AKBP Farman.

Seperti diketahui, dalam testimoninya, Elizabeth menyebut dirinya mengirim uang Rp 10 miliar kepada Hartoyo dan Rasiyo. Mengenai kemungkinan keduanya akan diperiksa bersamaan, Farman mengaku saat ini pihaknya masih terus mengumpulkan bukti-bukti pendukung.

"Untuk Pak Rasiyo kami masih kumpulkan bukti. Belum bisa," jelas Farman.

Seperti diberitakan, Elizabeth (37), warga Blora Jateng, usai ditangkap  membongkar dugaan keterlibatan pejabat dalam penipuan CPNS. Dalam testimoninya Elizabeth menyebut nama Hartoyo dan Rasiyo yang disebut Elizabeth terlibat aktif dalam penipuan CPNS di Jatim tersebut. @ ali

http://www.lensaindonesia.com/2012/01/03/akhirnya-polrestabes-akan-periksa-hartoyo-demokrat.html#.TwK8R2T2YPU.facebook

Kapolrestabes Surabaya : Petinggi DPD Demokrat Jatim Dalangi Pelarian Penipu CPNS Santy

Surabaya, Seruu.com - Pelarian yang dilakukan oleh tersangka penipuan CPNS di Jatim yaitu Elisabeth Santi selama 8 hari dan hingga akhirnya tertangkap kembali di hotel Aston Jakarta, Rabu (21/12/11) malam menimbulkan geger dikalangan petinggi DPD Partai Demokrat Jatim.

Dari pengakuan Santi kepada Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Coki Manurung, Santi bisa kabur dari Kejaksaan Negeri Surabaya karena dibantu seseorang yang merupakan petinggi DPD Partai Demokrat Jawa Timur.

"Dia kabur dibonceng oleh mrX. Namun semuanya itu dibantu oleh seseorang pengurus DPD Partai Demokrat yang bernama Hartoyo. Melalui beberapa kota hingga akhirnya ke Jakarta," ungkap mantan Dirnarkoba Polda Jatim ini, Rabu(22/12/11)

Penjelasan Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Coki Manurung tersebut membuat pihak DPD Partai Demokrat Jatim panas dan melakukan gerakan tutup mulut. Beberapa petinggi DPD Partai Demokrat tidak bisa dikonfirmasi soal keterkaitan Hartoyo yang membantu pelarian Santi ke Jakarta. Sementara itu,menurut sumber di lingkungan Partai Demokrat Jatim diketahui mencuatnya kasus Santi ini sengaja sudah direncanakan oleh elite Partai Demokrat.

"Mereka ini barisan sakit hati yang tidak menduduki pos strategis  dalam cabinet pengurus DPD Partai Demokrat yang disusun oleh Soekarwo dan Bonie Laksana. Selama ini dengan memanfaatkan kesibukan Soekarwo sebagai Gubernur Jatim, Bonie Laksana memasukkan antek-anteknya untuk menguasai seluruh kepentingan Partai Demokrat di Jatim," ujar sumber yang mewanti-wanti namanya tidak mau disebut

Soal keterkaitan petinggi DPP Partai Demokrat juga bermain, sumber tersebut langsung menyebut inisial M sebagai actor yang mengungkap semuanya dan mendukung supaya Santi "menyanyi" soal uang 10 Miliar untuk Anas Urbaningrum dan Nazarudin.

"Dia ini aksesnya ke Anas Urbaningrum bisa langsung dan sangat dekat sekali pada awal-awalnya Anas menduduki Ketum PD. Namun, dia sakit hati karena ketika Anas Urbaningrum  sekarang tidak memberinya posisi pos strategis di DPP PD. Justru dia dibuang ke Jatim.  Namun sialnya, di DPD PD dia juga tidak dapat pos strategis di pengurus DPD Partai Demokrat yang disusun oleh sekretaris DPD PD, Boni Lasmana," pungkasnya. (Yudi)

http://www.seruu.com/kota/surabaya-seruu/artikel/polisi-petinggi-dpd-demokrat-jatim-dalangi-pelarian-penipu-cpns-santy

Dugaan Sebagai Dalang Penipuan CPNS yang Dituduhkan Elizabeth Lewat Testimoni, Dr Biyanto: Bila Rasiyo Terlibat, Pasti Ada yang Memerintahnya

LENSAINDONESIA.COM : Testimoni tersangka kasus penipuan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Jawa Timur Elizabeth Susanti yang mencatut sejumlah petinggi  partai Demokrat Jawa Timur serta Sekretaris Daerah Pemrintah Provinsi (Sekdaprov) Jatim Rasiyo hingga saat ini masih terus dibuktikan kebenarannya oleh polisi.

Kendati sejumlah pihak yang 'dicokot' secara getol melontarkan bantahannya, namun belum tentu juga bantahan tersebut benar adanya. Dugaan pihak yang tertuding tersebut terlibat sangat terbuka kemungkinannya.

Sejak kasus ini mencuat pada 23 Desembar 2011 kemarin, sejumlah politisi Partai Demokrat Jatim 'kebakaran jenggot' oleh testimoni yang ditulis Elizabeth.

Bagaimana tidak, tersangka yang sempat kabur dari tahanan Kejaksanaan Negeri Surabaya ini menyebut sejumlah nama kader Partai Demokrat juga menerima setoran dari hasil 'percalon' CPNS hingga puluhan miliar rupiah.

Pengakuanya dalam testimoni, Elizabeth mengaku pernah menyetor uang untuk Koordinator Divisi Pembinaan Organisasi DPD Partai Demokrat Jawa Timur Hartoyo dan Sekdaprov Jatim Rasiyo masing-masing Rp 10 miliar.  Bukan hanya para politisi Demokrat, Sekdaprov pun sempat dibikin 'kelincutan' oleh 'nyanyian' Elizabet itu.

Pengamat Politik Islam dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel Surabaya, DR Biyanto menilai, ahwa testimoni tersangka Elizabeth tersebut tidak bisa dibantah begitu saja.

Sebab bisa jadi, kata Biyanto, isi testimoni tersebut tidak semuanya salah. "Saya kira wajar seluruh pihak yang namanya dicatut itu membantah. Sebab bantahan tersebut adalah tindakan yang wajar dan sah,"katanya kepada lensaindonesia.com, Selasa (03/01).

Biyanto mengatakan,  testimoni tersebut mungkin bukan sekedar karangan cerita dari seorang Elizabeth. Sebab, menurutnya, bisa saja pengakuan Elizabeth tersebut mengungkap tentang kronologis dari sebuah fakta yang terjadi. Meminjam istilah Jawa, TIJITIBE (Mati Siji Mati Kabeh).

Disinggung soal nama Sekdaprov Jatim yang disebut Elisabeth sebagai dalang dari kasus CPNS ini, Dosen Politik Islam IAIN Sunan Ampel ini enggan mengomentari secara terbuka.

Namun Biyanto tidak manampik pendapat, bila Rasiyo benar-benar terlibat dalam perkara ini, Sekdaprov tersebut bukanlah pemain tunggal. Melainkan ada yang memerintahnya.

"Kalau memang Sekdaprov terlibat, bisa jadi ada yang memerintah. Sebab, di struktural birokarasi dia (Rasiyo) masih memiliki atasan. Dan tidak mungkin dia pemain tunggal,"ujarnya.

"Bila kasus ini terungkap dan orang dalam testimoni itu terlibat, maka hal ini merupakan preseden buruk politik dan pemerintahan di Jawa Timur. Ini mengerikan,"kata Biyanto.

Seperti diberitakan sebelumnya, tersangka kasus penipuan CPNS, Elizabeth Susanti 'bernyanyi' tengang keterlibatan sejumlah nama kader Partai Demokrat Jawa Timur serta Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Rasiyo.

Santi menuding mereka menerima kucuran uang miliaran rupiah dari hasil penipuan CPNS yangdilakukannya di Jawa Timur.

Santi yang juga menjadi Kordinator Laskar Cinta SBY Jawa Timur mengaku pernah menyetor uang untuk Rasiyo dan Koordinator Divisi Pembinaan Organisasi DPD Partai Demokrat Jawa Timur Hartoyo masing-masing Rp 10 milliar.

Namun tuduhan Santi dibantah oleh Rasiyo ataupun Hartoyo.

Santi bahkan mengatakan pernah menyetor uang kepada Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum Rp 100 milliar. Nama bekas Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin juga dicatutnya.

Sebagai permulaan, Polrestabes Surabaya dalam waktu tak lama lagi akan memeriksa Hartoyo Koordinator Divisi Pembinaan Organisasi DPD Partai Demokrat Jawa Timur, guna menelusuri kebenaran testimoni Elisabeth. @ ridwan

http://www.lensaindonesia.com/2012/01/03/dr-biyanto-bila-rasiyo-terlibat-pasti-ada-yang-memerintahnya.html#.TwLQiCY_xa0.facebook



__._,_.___
Recent Activity:
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.


Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar