Berdasar Hasil Survey, Istri Koruptor Jadi Calon Terkuat Untuk Terpilih Sebagai Bupati Mojokerto
Tim Sukses Pasangan Calon (Paslon) Ikfina Fahmawati – Muhammad Al Barra (IKBAR) mengklaim jika Paslon yang didukungnya memiliki tingkat elektabilitas teratas dibandingkan Paslon lainnya,
Klaim kubu IKBAR ini didasarkan hasil survey dari The Republic Instutute.
"Hasil survey dari lembaga survey independent The Republic Institute untuk IKBAR sudah mencapai 59,2%, Pung-Titik 17,1 % dan Yoko-Nisa 16,7%. Sedangkan masyarakat yang belum menentukan pilihan sebanyak 7%," ujar Ketua Tim Sukses IKBAR, Santoso menjelaskan tatkala menggelar press release Selasa (3/11/2020) malam di Kafe Depan Kampus Institute KH. Abdul Chalim (IKHAC).
"Akan tetapi, saat ini kita masih mencapai 59,2%. Tapi, hasil ini melampaui jauh dari pasangan calon lain," katanya.
Lebih lanjut dijelaskan jika lembaga survey independent yang dipandigani Sufyanto,doktor alumnus Unair itu berbasis akademis. Metodenya pun menggunakan metode ilmiah.
Survey dilakukan terhadap perilaku memilih di Kabupaten Mojokerto pada tanggal 5-18 Oktober 2020, dengan jumlah responden sebanyak 800 pemilih dan margin of error yaitu 3,2%.
"Teknik sampling survei yaitu dengan multistage random sampling, di mana sampel dipilih secara berjenjang dari tingkat kecamatan, desa, RT, RW sampai KK. Sehingga dengan teknik ini semua pemilih di Kabupaten Mojokerto memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai responden penelitian," jelasnya.
Lebih jauh dijelaskan, pada survey yang pertama, 5 bulan yang lalu, IKBAR hanya mendapatkan 21%.
"Dalam waktu dekat ini kami akan melakukan survey yang terakhir jelang Pemilu 9 Desember 2020 untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan IKBAR sebagai bahan evaluasi kami setelah melakukan kampanye di 6 desa yang setiap harinya total kita menemui 2.000 orang," katanya.
Klaim kubu IKBAR ini didasarkan hasil survey dari The Republic Instutute.
"Hasil survey dari lembaga survey independent The Republic Institute untuk IKBAR sudah mencapai 59,2%, Pung-Titik 17,1 % dan Yoko-Nisa 16,7%. Sedangkan masyarakat yang belum menentukan pilihan sebanyak 7%," ujar Ketua Tim Sukses IKBAR, Santoso menjelaskan tatkala menggelar press release Selasa (3/11/2020) malam di Kafe Depan Kampus Institute KH. Abdul Chalim (IKHAC).
Calon Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati yang dikatakan mempunyai elektabilitas tertinggi yakni 59,2% tersebut berdasar Wikipedia https://id.wikipedia.org/wiki/Mustofa_Kamal_Pasa adalah merupakan Istri dari mantan Bupati Mojokerto sebelumnya, yakni Mustofa Kamal Pasa yang menjabat 2 periode, yakni periode pertama tahun 2010 -2015 dan seharusnya periode kedua menjabat tahun 2016-2021.
Akan tetapi, pada tahun 2019, Mustofa Kamal Pasa Suami dari calon Bupati Ikfina Fahmawati ini pada 21 Januari 2019, oleh pengadilan Tipikor (tindak pidana korupsi) Surabaya divonis hukuman penjara selama 8 tahun karena perkara korupsi (https://regional.kompas.com/read/2019/01/22/05270321/terima-suap-mantan-bupati-mojokerto-divonis-8-tahun-penjara)
Terkait hasil Survey yang menyatakan bahwa Ikfina (Istri Mustofa Kamal Pasa yang merupakan koruptor/terpidana kasus korupsi) adalah yang mempunyai elektabilitas tertingi dibanding calon lainnya. tampaknya Santoso belum puas dengan hasil survey ini sebab menurutnya mestinya dari upaya-upaya yang sudah dilakukan Paslon nomor urut satu dan timnya minimal mendapatkan hasil survey 65%.
"Akan tetapi, saat ini kita masih mencapai 59,2%. Tapi, hasil ini melampaui jauh dari pasangan calon lain," katanya.
Lebih lanjut dijelaskan jika lembaga survey independent yang dipandigani Sufyanto,doktor alumnus Unair itu berbasis akademis. Metodenya pun menggunakan metode ilmiah.
Survey dilakukan terhadap perilaku memilih di Kabupaten Mojokerto pada tanggal 5-18 Oktober 2020, dengan jumlah responden sebanyak 800 pemilih dan margin of error yaitu 3,2%.
"Teknik sampling survei yaitu dengan multistage random sampling, di mana sampel dipilih secara berjenjang dari tingkat kecamatan, desa, RT, RW sampai KK. Sehingga dengan teknik ini semua pemilih di Kabupaten Mojokerto memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai responden penelitian," jelasnya.
Lebih jauh dijelaskan, pada survey yang pertama, 5 bulan yang lalu, IKBAR hanya mendapatkan 21%.
"Dalam waktu dekat ini kami akan melakukan survey yang terakhir jelang Pemilu 9 Desember 2020 untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan IKBAR sebagai bahan evaluasi kami setelah melakukan kampanye di 6 desa yang setiap harinya total kita menemui 2.000 orang," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar