Marco Polo <comoprima45@gmail.com>:
MONEY POLITIC - NYA PRABOWO
PERUT PENDEMOPUN yang lapar Lumayan JADI KENYANG untuk sekali Makan ...+ 1OO.OOO Rp dikantong.... lumayan Buat ROKOK SEMINGGU...Manusia2 yang biasanya Tidak peduli sampah2 disekitarnya dan tak perlu untuk menuntut ilmu serta mengerjakan sesuatu yang berguna bagi dirinya......Tiba2 BERUBAH ...LANTANG BERTERIAK DAN ME-LUAP2dan ngamuk bagiakann KERBAU GILA ..... menemlokir Kantor KPU , menggembok Pintu Kantor KPU dan bahkan siap MENDUDUKI MAHKAMAH AGING DAN MEMBAKAR ISTANA NEGARA......
** JIKA MASSA PENDUKUNG PRABOWO- HATTA dan kubu Kosalisinya DEMIKIAN " TINGGI KWALITASNYA..." ...LALU BISA dibayangkan " BAGAIMANA PULA " TINGGINYA MUTU "...mutu para PEMIMPIN2 MEREKA ..... dan ..SEMUANYA KARENA " perut2 lapar YANG SEKDEAR DIISI OLEH > Nasi Kotak + 1OO.OOO Rp.< dan Mereka karena Nsi Kotak untuk SEKALI MAKAN .... Tidak Pedui untuk mau dan bersedia MEMECAH BELAH NEGARA INI ... sambil beteriak dan automatis bagiakan AUTOMAT meneriakkan ......NOTE:> Apakah hal ini menurut "PAKAR POLITIK"... Universitas DIPONEGORO , Semarang ( BUDHI SETIONO )tidak dianggapanya sebagai tindakan KEJAHATAN NEGARA (subversive ) atau GERAKAN MEMACAHBELAH NEGARA DAN BANGSA - MELALUI MONEY POLITIC dan MENZOGOK MASA untuk bertindak ANARCHISmerusak dan melakukan kekerasan serta niat makar MENDUDUKI MK DAN MEBAKAR ISTANA NEGARA ...?> APAKAH menurut "PAKAR POLITIK (Urakan) "... Universitas DIPONEGORO , Semarang ( BUDHI SETIONO )PARABOW DAN KUBUNYA DENGAN "MONEY POLITIC"nya serta KECURANGAN2NYA pada PEMILU sertaPelanggaran2 Prosdudur dan perataura2 PEMILU - Pemalsuan Akta2 atau Dokument2 Resmi serta TrackRecord Prabowo (Pelanggar HAM berat) sbg Calon Prseident Koalisi dan Gembong MAFIA MIGAS - HATTARADJASA DAN KASUS korupsinya bukan suatu PELANGGRAN HUKUM dan KEJAHATAN NEGARA ... (USAHACOUP D' ETAT KONSTITUSIONIL...)
'Sunny' ambon@tele2.se
res : Bagus ada yang ingat perut dan saku pendemo agar tidak keroncong dan kosong. heheheheheJumat, 08 Agustus 2014 | 13:10Pendemo di MK Mengaku Dibayar Rp 100.000 dan Nasi Kotak
Jakarta - Massa yang mengaku berasal dari Koalisi Relawan Merah Putih berunjuk rasa di depan gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jumat (8/8), saat digelar sidang lanjutan gugatan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2014. Salah satu pendemo mengaku dibayar Rp 100.000 dan nasi kota.
Berdasarkan pantauan SP di lapangan, para pendemo membawa berbagai bendera parpol yang kini berhimpun dalam Koalisi Merah Putih, termasuk bendera Partai Demokrat.
Saat ditanya SP, salah satu relawan yang memegang dan membawa bendera Partai Demokrat mengaku bukan kader atau simpatisan dari Partai Demokrat.
"Saya cuma disuruh bawa aja Mas sama korlap (koordinator lapangan, Red) biar ramai," ujar Angga (32), warga Rawamangun, Jakarta Timur.
Angga mengatakan ia datang bersama kawan-kawannya yang berprofesi sebagai tukang ojek di Rawamangun. "Mendingan ke sini Mas, cuma berdiri-berdiri sampai agak siangan dapat uang Rp 100.000, dapat juga nasi kotak," ujarnya.
Dia mengaku seusai Lebaran jumlah penumpang yang menggunakan jasa ojeknya jauh berkurang. "Daripada bengong dan menganggur di pangkalan, mending ke MK aja," katanya.Penulis: CRB/AB
__._,_.___
Posted by: Marco Polo <comoprima45@gmail.com>
Reply via web post | • | Reply to sender | • | Reply to group | • | Start a New Topic | • | Messages in this topic (1) |
.
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar