DANA BANTUAN SOLIDARITAS NASIONAL (bahu Membahu memberantas se-maximal mungkin TERSEBARNYA dan MELUASNYA BAHAYA PANDEMIECOVID -19 terutama dan KHUSUSNYA yang saat ipun melanda INDONESIA ...) merupakan Itikad yang sangat baik dan sangat membantu sifatnya Dan lebih dari soal Bantuan Dana , maka Aktivitas nyata seperti ini telah Menunjukkan SIKAP yang sangat Positive dan Kesadaran yang Tinggi dari SEBAGIAN Masyarakat Bangsa ini YANG SADAR dan TIdak SELFIST serta LAPANG DADA dan berpikir LOGIS DAN Tidak sepicik serta dibebani POLITIK apalagi dengan BACKGROUND AGAMA...
>> BAHWA Malapetaka Pandemi Covid -19 yang Tak urung pula melanda Indonesia ini , Tidak bisa dipandang dan DIKAIT 2- kan dengan Keyakinan dan Interest Agama serta POLITISASI AGAMA (APBN -Anggaran Jemaah Haji '' Tang tak bisa Disentuh'' ...... dan atau sebaliknya RELIGIONISASI KEADAAN DARURAT NEGARA .... dengan mengutamakan kepentingan ''Partai Agama'' di atas Tumpukan Puluhan Ribu Mayat yang Mati dan atau terancam Mati sebagai Korban Pandemi ( yang diantaranyapun sebagian besar jelas adalah juga Umat Islam ..... )
NOTE : Ada 2 Hal yang TIDAK TERBATAS di dalam kehidupan Manusia di dunia ini yaitu :
1/. LUASNYA ALAM SEMESTA ...dan 2/. KEBODOHAN dan KETERBATASAN MANUSIA .....
Maka adalah sangat BIJAK jika KITA BERPIJAK dan MENJIWAI PEMBENTUKAN DANA PANDEMI CoVid- 19 NASIONAL dengan Lapang Dada dan Akal Sehat sebagai Manusia ( tak usah jelimet memikirkan sebagai Umat yang ''Sangat Beriman itu'' )...
DASAR PEMIKIRAN RATIONIL dan berpijak pada AKAL LUHUR dan Tuntutan serta Kewajiban bersama sebagai Warga Bangsa dalam KEHIDUPAN PRAKTIS untuk bia memahami Maksud dan ITIKAD BAIK dalam memenuhi SERUAN untuk membentuk DANA NASIONAL MELAWAN ANCAMAN PANDEMI CORINA VIRUS yang mengancam KESEHATAN dan JIWA SELURUH MASYARAKAT BANGSA INDONESIA untuk cukup bisa dipahami dan disimak secara SEDERHANA [ tanpa HARUS memikirkan dan repot2 berpijak pada Keyakinan Beragama dan atau POLITISASI AGAMA / ISLAM /... > Budguet Jemaah Haji , yang notabene tak lebih SUMBERNYA Uang NEGARA /BUKAN SAMA SEKALI Uang milik Para Jemaah atau Partai2 Islam ] yaitu bahwa:
1. VIRUS CORONA (CoViD-19) sebagaimana juga setiap VIRUS , Bakteri ,Baksil, Parasit dan atau segala PENYAKIT di Dunia TIDAK MENGENAL dan Tidak memilih Ras, Bangsa, AGAMA , Warna Kulit , Keyakinan Agama dan Politik serta TIDAK MENGENAL Jenis Kelamin atau Usia, maupun JABATAN,dll .....
2. VIRUS CORONA (CoViD-19), sangat berbahaya bagi kesehatan Manusia dan Bisa Mematikan dan
sangat cepat menular secara berantai dan bertingkat memakan korban Ratusan Ribu bahkan saat ini telah mencapai lebih dari 1,7 JUTA Korban yang MATI di seluruh Dunia.
3. VIRUS CORONA (CoViD-19) seperti juga jenis PANDEMI VIRUS lainnya yang pernah mengancam Dunia (Spanish Flue , Eboli, SARS dan MARS ) adalah jenis Virus yang sangat berbahaya dan secara Masal MEMATIKAN.
4. Sampai dewasa kini (sampai saat ini) BELUM DIKETEMUKAN dan BELUM ADA OBAT ataupun VAKSIN anti COVID-19 yang tepat dan bisa memusnahkan Virus COVID 19 tsb.
Obat2 yang pernah ada (termasuk segala jenis AntiBiotika) dan Jenis2 Vaksin yang pernah sampai sekarang ditemukan belum bisa digunakan dan tidak mempan dan atau belum bisa Resmi dinyatakan sebagai Vaksin atau Obat yang resmi diakui sebagai Obat atau Vaksin untuk melawan VIRUS COVID tsb .
5. Karena
5. VIRUS (segala Virus , Baksil ) adalah JENIS PENYAKIT dan absolut bisa LUAS MENULAR dan BISA MEMATIKAN . VIRUS dan PENYAKIT INFEKSI INI bukan AGAMA oleh karenanya segala sesuatunya yang berhubungan dengan PENYKIT INFEKSI yang REAL /NYATA tsb TIDAK BISA dipandang, dinilai serta di cari2 berbagai ALASAN dan DISIKAPI berdasarkan AGAMA dan atau KEYAKINAN AGAMA ( Apapun Alasannya ).
KONKLUSI :
> Sebagai Umat dan Manusia Beriman TIDAK BERARTI Tidak bisa atau harus Kehilangan AKAL SEHAT untuk bisa terjun bersama2 Lembaga2 PEMERINTAH seluruh unsur Masyarakat lainya dan
Obat2 yang pernah ada (termasuk segala jenis AntiBiotika) dan Jenis2 Vaksin yang pernah sampai sekarang ditemukan belum bisa digunakan dan tidal mempan melawan VIRUS COVID tsb .
5. APA yang bisa dilakukan oleh Para EXPERT , oleh setiap Pemerintah dan Lembaga2nya , oleh setiap Negara dan Masyarakat Bangsanya ialah :
1/ SEMAXIMAL MUNGKIN MEMBENDUNG PENYEBARAN VIRUS COVID-19 MELALUI berbagai KEBIJAKSANAAN RESTRICTIVE, PREVENTIVE ( pencegahan )
2/. ORGANISASI yang Sistematis dan Terintegrasi untuk melawan semakin meluasnya Penyebaran Pandemi
COVID -19. GOTONG ROYONG atau KERJA SAMA dan SOLIDARITAS seluruh UNSUR MAsyarakat dan Perusahaan 2 serta UNSUR2 KEAMANAN dan LEMBAGA2 KESELAMATAN DAN KESEHATAN UMUM ,
LEMBAGA2 PEMERINTAHAN ( Tidak Kecualinya dan khususnya DPR RI dan ''PARTAI 2 POLITIKNYA '' !!! yang seharusnya adalah sangat Lumrah untuk membantu PEMERINTAH ( Bukan menghambat dan Menjegal Pemerintah dan Kepentingan serta Keamanan dan Kesehatan UMUM ) dalam menggalang Kerja sama melawan Pandemi COVID -19 dalam segala bentuknya, terutama MEMBANTU MENGUMPULKAN DANA2 PEMBIAYAAN DAN BANTUAN dan diatas segalanya menciptakan KONSOLIDASI ,MENYUSUN, dan MENYIAPKAN KONSEPSI BUDGUET KEUANGAN NEGARA ( MEMUSATKAN PERHATIAN NEGARA/PEMERINTAH terhadap PEMBIAYAAN /BUDGUET ANGGARAN BELANJA DARURAT NEGARA yang diperlukan untuk membiayai PENEGLUARAN NEGARA DARURAT yang Maha Besar dalam
KEADAAN DARURAT PENDEMI seperti ini.
3/.KEPENTINGAN POLITIK DAN AGAMA dalam TINGKAT KONDISI DARURAT seperti ini HARUS DIKESAMPINGKAN sedangkan KEAMANAN, KESEHATAN dan KEPENTINGAN BANGSA dan NEGARA pada KEADAAN DARURAT seprti ini MENJADI PRIORITAS NO.1 dan HARUS mendapat PERHATIAN YANG UTAMA dan didahulukan dari KEPENTGINGAN POLITIK DAN AGAMA SEMATA,...
Motto:
* Setiap dari Kita bisa kejangkitan Virus COVID-19 dan bisa menjadi Korban yang MATI akibat COVID-19
dimana Doa pun sudah tidak mempan dan bahkan akibat Karantina, bisa sangat mungkin terjadi bhw
seseorang bisa meninggal dirumah sakit tanpa Kehadiran siapapun dari keluarga yang bersangkutan.....
*
Suatu PELAJARAN :
On Sun, 12 Apr 2020 at 05:08, Al Faqir Ilmi alfaqirilmi@yahoo.com [sastra-pembebasan] <sastra-pembebasan@yahoogroups.com> wrote:
Investasi politikby. Erizeli Jely BandaroDi tengah pandemi ini, Yayasan Buddha Tzu Chi memberikann sumbangan Rp. 500 miliar. Itu tidak termasuk dana bantuan langsung dari relawan Tzu Chi yang ada diseluruh Indonesia dan di luar negeri. Mereka aktif mengajak masyarakat untuk bergotong royong membantu penanggulangan Pandemi COVID-19. Kemarin RW saya mengirim surat edaran kepada warga untuk memberikan bantuan apa saja bagi mereka rakyat bawah yang kena korban ekonomi akibat pandemi. Di perumahan saya mayoritas etnis Tionghoa. Saya tahu diantara mereka ada banyak yang ikut dalam gerakan Tzu Chi.Mereka tidak bersuara namun secara kemanusiaan tindakan mereka nyata. Berbagi empati tanpa mau bicara politik. Ciri khas Tzu Chi kalau mereka memberikan bantuan, mereka yang membungkuk kepada orang yang menerima bantuan. Mengapa ? Kehormatan dan citra itu bukan ketika anda memberi tapi ketika anda rendah hati. Makanya tidak mungkin Tzu Chi berpolik karena pemberian itu. Setiap ada bencana di mana saja, Tzu Chi selalu hadir lebih dulu dengan bantuan nyata.Walau China sangat antipati dengan pegiat sosial tetapi tidak berlaku bagi Tzu Chi. Karenanya tidak ada satupun orang tidak pernah merasakan kehadiran Tzu Chi ketika bencana datang. Di China jaringan relawan Tzu Chi menyediakan restoran diskon dan bebas bayar bagi kaum miskin. Teman saya di Taipeh berkata "andaikan Tzu Chi inginkan kekuasaan, tidak sulit mereka merebut kekuasaan di Taiwan atau di China. Tetapi itu tidak mereka lakukan"Kemarin aggota DPR menyatankan agar dana pembinaan haji disalurkan untuk membantu penanggulangan Pandemi. Itu bukan uang umat, tetapi uang subsidi dan pembinaan umat islam yang berasal dari APBN, yang jumlahnya sebesar Total Rp319 miliar. Tetapi Din Syamsuddin tokoh Muhammadiah menolak. Padahal itu kesempatan emas bagi gerakan islam melakukan investasi politik di tengah pandemi ini. Tetapi malah disikapi negatif.. Lantas dimana misi islam " rahmatan lilalamin?Sangat jauh sekali dengan Budha yang keluarkan uang Rp. 500 miliar dari kantong pribad, sangat beda, karena berbeda dalam niat beragama tentunya. Semoga menteri agama bisa segera merealisasikan dana realokasi subsidi Penyelenggaraan Haji dan Umrah sebesar Rp41 miliar untuk corona.. Realokasi anggaran Pendidikan Islam dengan nilai total Rp126 miliar untuk corona. Engga usah didengar tokoh islam oposisi itu. Masih banyak umat islam yang waras dan tidak berpolitik. Mereka ingin berbuat untuk cinta sebagaimana didikan agama yang mereka pahami.
Dikirim dari Yahoo Mail untuk iPhone
__._,_.___
Posted by: Marco 45665 <comoprima45@gmail.com>
Reply via web post | • | Reply to sender | • | Reply to group | • | Start a New Topic | • | Messages in this topic (2) |
.
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar