Rabu, 22 Mei 2013

[Media_Nusantara] KUTUK DAN USUT KEKERASAN APARAT KEPOLISIAN TASIKMALAYA…!

 

PERNYATAAN SIKAP
KUTUK DAN USUT KEKERASAN APARAT KEPOLISIAN TASIKMALAYA…!

Maraknya kembali praktik pertambangan pasir besi di Kabupaten Tasikmalaya di bagian selatan dan ketidaktegasan Bupati dan DPRD Kabupaten Tasikmalaya dalam menjalankan kebijakan moratorium menjadi dasar berbagai elemen masyarakat, organisasi sosial dan lingkungan serta korban tambang terus melakukan upaya perlawanan menolak aktivitas pertambangan yang hanya menguntungkan segelintir orang, pengusaha dan beberapa pejabat pemerintah Tasikmalaya dan berdampak pada rusaknya ekosistem pesisir dan berpotensi terjadinya bencana ekologi. 
 
Atas dasar ini, pada hari senin, 20 Mei 2013 jam 09.00 WIB warga yang tergabung dalam Forum Tasikmalaya Bebas Eksploitasi Tambang perwakilan dari SHI, Walhi Jawa Barat, PMI Kab. Tasikmalaya, Thaliban, GAZA, ISNU, ANSHAR, PMII PK UNSIL, PMI PK STAINU, FKPPI, LIMPI dan masyarakat pesisir Kab. Tasikmalaya) yang berjumlah 30 orang perwakilan masing-masing organisasi  melakukan audensi menindaklanjuti aksi-aksi yang dilakukan pada hari kamis, 17 Mei 2013 di Pemkab Tasikmalaya. Audensi dilakukan karena pada saat aksi tidak bertemu langsung dengan Bupati Tasikmalaya. Audensi Forum dihadiri oleh Bupati dan anggota DPRD dan aparat penegak hukum dan keamanan dari POLRES, Kejari, DANDIM. Bahasan audensi adalah tuntutan penutupan total tambang pasir besi di Kabupaten Tasikmalaya.
 
Ironisnya, peserta audensi dari forum dijaga oleh 2 kompi DALMAS dan beberapa preman. Ketika proses audiensi sedang berjalan dari pihak DPRD mengeluarkan statment "sepakat untuk menutup tambang pasir besi yang ada di Kabupaten Tasikmlaya". Dan pada saat itu, Forum Tasik ingin membuat kesepakatan secara tertulis. Tiba-tiba puluhan polisi masuk ke ruang audiensi dan melakukan intimidasi terhadap peserta audensi dan jalannnya proses audiensi yang ketika itu belum di tutup. Hal ini, yang memicu  s emosi peserta forum. Maka terjadilah baku hantam antara polisi dengan peserta forum di ruangan sehingga audensi tidak berlanjut dan penyekapatan tidak dilakukan, massa audensi dibubarkan ketika itu juga.
 
Akibat dari perkelahian dan tindakan kekerasan yang dilakukan oleh aparat Kepolisian Tasikmalaya sekitar 3 orang warga menjadi korban kekekasaran aparat. Ketiga korban tersebut adalah Agus, Rizal dan Dadan yang mengalami luka memar. Tindakan intimidasi dan kekerasan yang dilakukan aparat kepolisian adalah tindakan yang melanggar hukumdan hak-hak sipil politik, sewenang-wenang dan patut diusut tuntas.
 
Oleh karena itu, maka Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Jawa Barat menyatakan sikap :
  1. Mengutuk tindakan sewenang-wenang, intimidasi dan kekerasan aparatur kepolisian Tasikmalaya dan menuntut mengusut secara tuntas pelaku kekerasan terhadap warga
  2. Meminta Polda Jawa Barat menindak secara tegas aparat kepolisian Tasikmalaya yang bertindak sewenang-wenang dan brutal terhadap warga
  3. Mendesak Pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya menghentikan praktik pertambangan dan mengeluarkan kebijakan moratorium pertambangan pasir besi di seluruh wilayah Kabupaten Tasikmalaya.
Bandung, Rabu, 22 Mei 2013
Direktur Walhi Jawa Barat
 
 
Dadan Ramdan
082116759688


--
"Selamatkan Rakyat dan Pulihkan Lingkungan Hidup Jawa Barat"
 **********************************************************************************
 Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Jawa Barat
 Jalan Piit Nomor 5 Bandung 40133
 Telp/Fax. +62 22 250 7740
 E-mail : jabar@walhi.or.id, walhijabar@gmail.com, walhi@walhijabar.org
 ***********************************************************************************

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar