Gus Ipul Dukung Arum Sabil Sebagai Ketua Pramuka Jatim Dan Akan Buat Aturan Baru Pada Mekanisme Pemilihan
Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Jatim, Saifullah Yusuf alias Gus Ipul memberi garis tegas agar penggantinya diisi figur yang sedang tidak menjabat sebagai pejabat publik seperti misalnya menjabat sebagai Wakil Gubernur (Wagub)dll.
"Kalau merangkap pejabat publik, ini yang repot, pasti Pramuka dibawa-bawa ke politik," katanya kepada wartawan usai menghadiri Pelantikan Majelis Pembimbing Cabang, Lembaga Pemeriksa Keuangan, dan Pengurus Kwarcab Gerakan Pramuka Pasuruan 2019-2024, Jumat (11/12/2020).
Ketika disinggung bahwa biasanya ketua Pramuka Jatim dijabat secara ex officio oleh Wagub Jatim, dimana hal itu menjadikan Gus Ipul sebagai ketua pramuka jatim "Dulu saya jadi ketua Pramuka atas perintah oleh Pak Gubernur (Soekarwo), baru disampaikan saat forum resmi," imbuhnya.
Untuk diketahui Kwarda pramuka Jatim akan melaksanakan Musda pada 15 Desember 2020, dimana pada acara tersebut salah satu agendanya adalah memilih pengurus baru untuk menggantikan pengurus lama yang sudah habis masa jabatannya.
Lantas, siapa yang layak di antara dua kandidat yang muncul, Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak atau Arum Sabil yang berlatar belakang pengusaha yang dimunculkan oleh Gus Ipul untuk menggantikannya?
Gus Ipul enggan menyebut nama. Namun saat diwawancarai wartawan, 2 Desember lalu, dia menuturkan pada dasarnya apa yang diputuskannya sejalan dengan apa yang telah dirundingkannya dengan Gubernur Khofifah selaku ketua Majelis Pembimbing Daerah (Mabida) Gerakan Pramuka Jatim.
"Ketua Mabinda yang memberikan arah kebijakan Pramuka dan dukungan anggaran, itu juga terjadi di kabupaten dan kota," katanya.
Kalau soal mekanisme pencalonan ketua, beber Gus Ipul, diusulkan dari bawah dan nama-nama yang muncul akan dibawa ke forum setelah dikonsultasikan terlebih dahulu dengan gubernur.
"Semua boleh jadi ketua selama memenuhi persyaratan, ya itu tadi, bahwa saya membuat peraturan baru bahwa yang boleh menjadi ketua tidak boleh merangkap sebagai pejabat publik," kata Gus Ipul yang terpilih menjadi wali kota Pasuruan setelah unggul dalam Pilwali Pasuruan 2020.
Jadi Arum Sabil atau Emil Dardak yang dipandang memenuhi syarat? " nanti kita lihat dulu ya saatnya siapa yang dipilih forum, sabar dulu. Tapi saya sebagai Ketua yang sekarang akan membuat aturan baru bahwa ketua Pramuka janganlah merangkap sebagai pejabat publik," katanya.
Menurut Gus Ipul, munculnya nama Emil Dardak menjadi sorotan sejumlah kalangan, mengingat dia adalah Wagub. Mereka khawatir, jika suami Arumi Bachsin itu terpilih, maka Pramuka bisa diseret ke ranah politik.
Kekhawatiran itu di antaranya dilontarkan Wakil Ketua DPRD Jatim, Sahat Tua Simanjuntak. Secara tegas di meminta agar ketua Kwarda tidak lagi jabatan ex officio Wagub Jatim, agar Pramuka terbebas dari kepentingan politik.
"Kita tahu rata-rata Wagub itu akan maju di Pilgub Jatim. Karenanya kalau Emil Dardak sebagai ketua Kwarda Pramuka, maka Pramuka yang merupakan organisasi independen harusnya jauh dari jabatan politik," kata Sahat, 2 Oktober lalu.
Sebaliknya, 'pemandangan manis' terlihat saat launching East Java Green Scout Innovation Kwarda Pramuka Jatim di Surabaya, 15 September lalu. Arum Sabil yang sebelumnya tidak pernah terlibat dalam kegiatan pramuka, terlihat hadir sebagai ketua Saka Taruna Bhumi Kwarcab Jember atas undangan Gus Ipul.
Menariknya, selama acara Gus Ipul dan Arum Sabil terlihat kompak baik di atas maupun di bawah panggung. Beberapa kali di atas panggung, tampak keduanya saling berbincang sambil sesekali berbisik, lalu tertawa.
Pun usai acara. Saat berjalan meninggalkan lokasi, Gus Ipul berulang kali menggandeng erat lengan Arum Sabil. Bahkan, keduanya sempat berhenti sejenak di tengah jalan, lalu saling menempelkan tinju.
Apa arti saling tempel tinju tersebut? Apa semacam salam estafet kepemimpinan? "Ya," kata Arum Sabil sembari tersenyum tipis.