Jumat, 31 Mei 2019

[Media_Nusantara] DAJJAL ADALAH AHLUL FITNAH DAN AHLUL BID’AH

 

DAJJAL ADALAH AHLUL FITNAH DAN AHLUL BID'AH

Calon pengikut dajjal Adalah mereka2 yang RAKUS dan mereka2 yang LICIK, Mengada - ada kesukaannya, KHIANAT kebiasaannya.

Tujuan hidup calon pengikut dajjal adalah Kedudukan atau kekuasaan, Kekayaan atau kemewahan

Tehnik mewujudkan Sebuah tujuan dengan cara penyebaran fitnah dan penyebaran bid'ah, mereka sangat berani dan tak akan berhenti menghalalkan segala cara demi mewujudkan cita2nya.

Nahwu atau contoh Perebutan tampuk kepemimpinan di sebuah negara :

DAJJAL VS ALMAHDI

DAJJAL : memberi janji2 yang tidak pasti tapi masyarakat menyukai. Karena janji2 mereka sesuai dengan keinginan hati masyarakat.

ALMAHDI : tidak memberi janji2 akan tetapi memberikan VISI MISI sesuai dengan BUDI PEKERTI.

TARGET SANG PENYEBAR JANJI :

80% seniman masuk perangkap dengan menjanjikan kebebasan di dalam berekspresi, Mereka berkata : kami akan melindungi kalian di dalam bereskpresi, bahkan kalian akan kami dukung untuk bisa maju sehingga bisa mewarnai negara ini

80% buruh masuk perangkap dengan menjanjikan taraf hidup yang jauh lebih baik, menjanjikan upah rata2 Buruh 15 juta, Bermimpilah mereka

80% pecinta negara masuk perangkap dengan menjanjikan negara kita harus berwibawa di mata dunia, Negara kita akan menjadi SINGA DI ASIA, BAHKAN DI DUNIA

80% tokoh masyarakat atau tokoh agama masuk perangkap dengan menjanjikan bantuan ( DANA ) DAN MENDUKUNG syi'ar kalian, dan mereka berkata : Karena kalian negara bisa berwibawa, kami akan melidungi kalian, bahkan kami akan singkirkan faham2 yg berseberangan dengan faham2 kalian, Kami akan melindungi faham yang sudah ada saja

MEREKA SEAKAN AKAN MAMPU MEMBANGUN SURGA DI DUNIA, PADAHAL MEREKA HANYA MAMPU MEMBANGUN NERAKA DI DUNIA


Dikirim dari Yahoo Mail untuk iPhone

__._,_.___

Posted by: Al Faqir Ilmi <alfaqirilmi@yahoo.com>
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)

SPONSORED LINKS
.

__,_._,___

[Media_Nusantara] Harmoni “Laeng Sayang Laeng “Jemaat Silo-Warga Jalan Baru

 
SPONSORED LINKS
.

__,_._,___

Kamis, 30 Mei 2019

[Media_Nusantara] Campur tangan Asing di Indonesia

 

Campur tangan Asing di Indonesia

Ketika Herman Nicolas "Ventje" Sumual, Soemitro Djojohadikusumo, dan Ahmad Husein sedang makan di sebuah restoran di Singapura, beberapa orang-orang barat berpakaian santai mendatangi mereka.
" Kami tahu kalian butuh senjata untuk memerangi Soekarno. Kami sia memberikan bantuan. " Demikian maksudnya. Setelah itu, Sumual, Soemitro, dan Husein bertemu dengan Foster Collins, kepala kantor CIA Singapura. Collins berjanji membantu persenjataan untuk Permesta. 

Dari Singapore, Sumual yang merupakan pencetus Permesta pada 2 Maret 1957. meneruskan perjalanan ke Manila. Ia memperoleh simpati Angkatan Bersenjata Filipina. Pada saat itu di Filipina terdapat Pangkalan Militer AS, Clark. Di pangkalan militer yang ada  di Okinawa dan Filipina, terdapat timbunan senjata dan perlengkapan militer. Orang-orang Indonesia, Filipina, China (Taiwan), Amerika dan para serdadu sewaan dan negara-negara lain juga telah siap di Okinawa dan Filipina untuk membantu pemberontakan PERMESTA.

Persenjataan modern dari Amerika antara lain senapan ringan kaliber 12,7mm, RPG atau bazoka, granat semiotomatis, senapan serbu infanteri, dan senjata‐senjata penangkis serangan udara. Bantuan kapal selam, pesawat pembom B-26 yang telah dimodifikasi sebagai pesawat pengangkut persenjataan, pelatihan militer kepada passukan PRRI. Para pelatih militer itu berkedok sebagai pegawai perusahaan minyak Caltex di Sumatera. Sementara di Sulawesi Utara, dengan kapal selam  para serdadu AS lebih mudah masuk karena lokasinya dekat dengan Filipina.

Sementara kekuatan prajurit PRRI/PERMESTA tidak sedikit. PRRI /PERMESTA didukung beberapa panglima daerah di Sumatera yang menyatakan tidak setia kepada pemerintah Soekarno. Mereka antara lain Kolonel Maludin Simbolon, panglima di Sumatera Utara, Letkol Ahmad Husein, panglima di Sumatera Barat, dan Letkol Barlian di Sumatera Selatan. Guna menghadapi pemberontak ini, TNI menggelar operasi militer dengan sandi "Tegas" yang merupakan pasukan gabungan AD, AU, AL dan POLRI. Letnan Jenderal AH. Nasution ditunjuk sebagai Ketua Gabungan Kepala Staf. Saat itu pengerahan pasukan sangat besar melibatkan pesawat tempur, yang tentu butuh management logistik yang rumit.

Sasaran serangan pertama adalah Riau, pada maret 1958. Mengapa ? Riau adalah kawasan perminyakan yang merupakan sasaran yang diperhitungkan bagi intervensi  Amerika Serikat. Disamping itu posisi Riau cukup strategis karena berbatasan dengan jalur lalu lintas laut internasional. Menguasai Riau akan menutup kemungkinan pemberontak melarikan diri melalui selat Malaka. Duta Besar AS Howard Jones didampingi pejabat tinggi Caltex menemui Perdana Menteri Juanda di Jakarta. Kedua tamu ini khawatir keselamatan warga dan investasi Amerika di Riau. Mereka mengisyaratkan ancaman. Armada Laut AS yang berpangkalan di Pasifik dan kesatuan militer Inggris di Singapura bersiaga di perairan Riau. Pasukan marinir AS akan diturunkan bila pemerintah Indonesia tak mampu mengamankan investasinya.

AS dan Inggeris sudah punya taktik yang jitu agar mereka dapat terlibat lansung dalam perang ini, sudah dipersiapkan dengan matang. Apabila TNI berani melakukan serangan kepada pasukan PRRI maka para pemberontak akan melakukan aksi bumi hangus terhadap kawasan minyak Riau. Dengan demikian pasukan AS dan Inggeris punya alasan ikut campur langsung, yaitu mengamankan investasinya. Tapi gerakan pasukan gabungan TNI tidak terdeteksi oleh pasukan AS dan Inggeris. Karena semua sandi komunikasi antara pasukan komando TNI menggunakan bahasa Jawa.

Dini hari 12 Maret 1958, di cuaca yang tidak bersahabat, pasukan elite yang terdiri dari RPKAD Pasukan Gerak Tjepat, Korps Komando (KKO) AL, Brimob berangkat dari Tanjung Pinang, Riau. Mereka tergabung dalam komando "Kanguru". Tugas mereka melakukan penerjunan untuk menduduki lapangan terbang dan kota Pekanbaru. Benarlah, kehadiran pasukan TNI tidak diduga oleh Pemberontak. Dengan gerak cepat pasukan elite TNI dengan kemampuan skill diatas rata rata pasukan reguler membuat pasukan pemberontak tidak berdaya. 

Pukul 07.00 lapangan udara Simpangtiga sepenuhnya dapat dikuasai oleh TNI. Menyusul kemudian kota Pekanbaru yang sudah dalam kendali TNI. Tidak ada perlawanan yang berarti. Sebagian persenjatan bisa direbut oleh TNI. Para pemberontak menyerahkan diri. Pasukan RPKAD dari komando Kangguru pimpinan Letnan II Benny Moerdani, menyita sekitar 80 truk yang ditinggalkan di landasan lapangan terbang. Setelah digeledah, truk-truk tadi memuat kebutuhan logistik berupa persenjataan dan uang. Perbekalan asing itu terdiri dari senapan laras panjang Garand, Springfield, Recoilless, dan Bazooka buatan Amerika. Diketahui kemudian senjata-senjata mutakhir tadi berasal dari AS lewat para agen CIA.  

Setelah itu operasi penumpasan PRRI/PERMESTA terus berlanjut di wilayah lainnya. Sampai akhirnya tuntas. AS dan Inggeris tidak berkutik. Sementara para gembong PRRI seperti Soemitro Djoyohadikusumo melarikan diri ke Inggris  dan AS. Beberapa tahun kemudian, CIA melalui operasi inteligennya berhasil menjatuhkan Soekarno dengan menempatkan Soeharto sebagai Presiden, dan Soemitro Djoyohadikusumo dipanggil pulang ke tanah air oleh Soeharto untuk membangun Indonesia melalui bantuan dari AS. Jadi bukan China yang menjadi acaman kita. Karena sejarahnya China tidak pernah melakukan campur tangan untuk menguasai Indonesia melalui proxy nya. Tetapi AS dan Eropa yang pernah mencoba menganeksi bangsa ini melalui proxynya. Kemenangan Prabowo di wilayah ex PRRI, seperti Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan dan Sulawesi, seakan menyiratkan wilayah itu memang renta campur tangan asing. Dulu AS menggunakan Masyumi dan kini sama saja retorika Islam yang dipakai.

Referensi.. 
Mengorek Abu Sejarah Hitam Indonesia (2010), Yoseph Tugio Taher.
Memenuhi Panggilan Tugas Jilid 4: Masa Pancaroba Kedua. Abdul Haris Nasution.
Operasi-operasi Gabungan terhadap PRRI-Permesta, Makmun Salim.
Film dokumenter ABC: Riding the Tiger.
Benny Moerdani: Profil Prajurit Negarawan. Julius Pour 
Feet to the Fire: CIA Covert Operations in Indonesia (1999), Ken Conboy dan James Morrison
PRRI-Permesta: Strategi Membangun Indonesia Tanpa Komunis (1996), Richard Zacharias Leiriza 
Permesta: Pemberontakan Setengah Hati (1984), Barbara Harvey
The Secret Team (1973), Kolonel Fletcher Prouty.


Dikirim dari Yahoo Mail untuk iPhone

__._,_.___

Posted by: Al Faqir Ilmi <alfaqirilmi@yahoo.com>
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)

SPONSORED LINKS
.

__,_._,___

Rabu, 29 Mei 2019

[Media_Nusantara] PT Pelni Siapkan 10 Kapal Layani Arus Mudik Lebaran Di Maluku

 
SPONSORED LINKS
.

__,_._,___

[Media_Nusantara] Re: [nasional-list] Moeldoko: Mayoritas Pegawai BUMN dan ASN Pilih Prabowo

 

Jika nama  Jen.MOELDOKO  masuk dalam daftar Tokoh2 yang menjadi Target  Para Pembunuh Sewaan..dari Pihak kubu Prabowo, maka jangan heran jika 
Tuduhan2 dan Fitnah terhadap jend.Moeldoko dan Tokoh2 lainnya pun  adala merupakan bagian Detail dari Ancaman dan Rencana Pembunuhan 4 Tokoh Pimpinan mIliter dn 2 tokoh Politik serta beberapa Oknum dari Research Institute....seperti yang diberitakan oleh Jen.Polisi Tito Kurniawan dalam Jumpa Pers dibulan Mei 2019 ini.

>> Jangan percaya pada Berita  dan tuduhan2 sementara Pihak yang ditujukan terhadap jen..Moeldoko dan Tokoh2 lainnya.  Semua itu adalah Kampanye Berita bohong  susulan yang bersifat fitnah dan Hoax serta Kampanye Hitam  yang bertujuan secara intensif untuk lebih MENYUDUTKAN PAK  MOELDOKO dan Tokoh2 Lainnya serta untuk menutupi-nutupi Rencana Makar Mereka yang sudah keburu gtercium  disinyalir dan dibongkar sebelumnya oleh Para Team  Petugas Kepolisian R.I.




Bez virů. www.avast.com

On Wed, 29 May 2019 at 00:49, Sunny ambon ilmesengero@gmail.com [nasional-list] <nasional-list@yahoogroups.com> wrote:
 


Mengapa mayoritas pegawai BUMN memilih Prabowo?


https://pilpres.tempo.co/read/1210190/moeldoko-mayoritas-pegawai-bumn-dan-asn-pilih-prabowo


Moeldoko: Mayoritas Pegawai BUMN dan ASN Pilih Prabowo

Reporter: 

Ahmad Faiz Ibnu Sani

Editor: 

Amirullah

Selasa, 28 Mei 2019 17:20 WIB


Ketua Harian TKN Jokowi - Ma'ruf Amin, Moeldoko (kedua kiri) dan Wakil Direktur Saksi TKN Lukman Edy (kiri) memberikan keterangan pers di "War Room Real Count" TKN, Jakarta, Ahad, 21 April 2019. Moeldoko mengatakan keberadaan "war room" ini merupakan alat kontrol TKN terhadap penghitungan suara pemilu 2019. ANTARA/Hafidz Mubarak A


TEMPO.COJakarta - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma'ruf, Moeldoko, membantah pihaknya menyalahgunakan kekuasaan dengan memobilisasi pegawai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) serta Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk mencoblos pasangan calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo atau Jokowi-Ma'ruf Amin. Menurut dia, justru raihan suara Jokowi-Ma'ruf di kelompok itu sangat kecil.


Baca: Kubu Prabowo Paparkan Kecurangan Pemilu, Ini Imbauan Moeldoko


Moeldoko menuturkan berdasarkan survei internal TKN, mayoritas pegawai BUMN dan ASN memilih pasangan nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. "Tahu nggak, BUMN yang milih 02 itu 78 persen. Menggerakkan ASN? ASN 72 persen yang milih (Prabowo-Sandiaga)," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 28 Mei 2019.

Bahkan, kata Moeldoko, suara Jokowi-Ma'ruf di lingkungan perumahan Sekretariat Negara dan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) tidak bisa mengungguli lawannya. "Di Paspampres kalah, di Setneg kalah, terus mana yang digerakkan," kata mantan Panglima TNI ini.

Ia juga menampik bahwa Jokowi selaku inkumben menggunakan polisi dan TNI untuk memenangkan pemilihan presiden 2019. Moeldoko menilai jika pihaknya menggunakan aparat maka seharusnya Jokowi-Ma'ruf bisa menang 100 persen di seluruh daerah. "Buktinya di Aceh, NTB, Sumatera Barat kami kalah telak," ucapnya.

Hasil hitung manual KPU menunjukkan Jokowi yang berpasangan dengan Ma'ruf Amin berhasil memenangkan pemilihan presiden dengan raihan 85,6 juta atau 55,5 persen suara. Sementara Prabowo Subianto-Sandiaga Uno hanya mendapatkan 68,65 juta atau 44,5 persen suara.


Baca: Petugas KPPS Meninggal, Moeldoko: Yang Bilang Diracun Sesat


Namun Jokowi belum bisa ditetapkan sebagai presiden terpilih lantaran pihak Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga melayangkan gugatan ke Mahkamah Konstitusi terkait sengketa hasil pemilu. Salah satu materi gugatan mereka terkait dugaan ketidaknetralan ASN, menggerakkan pegawai BUMN, hingga keterlibatan aparat hukum.



Bez virů. www.avast.com

__._,_.___

Posted by: Marco 45665 <comoprima45@gmail.com>
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)

SPONSORED LINKS
.

__,_._,___

[Media_Nusantara] Re: [nasional-list] Buat Video Ujaran Kebencian dan Hoax, Eks Tentara AS Ditangkap

 

JERRY tak lebih seorang VAGABOND  URAKAN dan PROVOKATOR ( type Mohammad Rizieq dan Guru (bukan) Ustad  Somad ..... tetapi dari DNA yang lain).
Bagi JERRY ... PENJARA  adalah BONUS  atau HONOR terbaik  dan paling tepat baginya .... makin lama tinggal di Hotel Prodeo dng Jendela dan Pintu Besi akan semakin jauh  lebih baik Bagi Jerry  ...karena akan semakin mencintai Prabowo !!

Bez virů. www.avast.com

On Wed, 29 May 2019 at 05:31, Sunny ambon ilmesengero@gmail.com [nasional-list] <nasional-list@yahoogroups.com> wrote:
 



https://metro.tempo.co/read/1210153/buat-video-ujaran-kebencian-dan-hoax-eks-tentara-as-ditangkap?utm_source=Digital%20Marketing&utm_medium=Web%20Notif&utm_campaign=Metro_Mutia&utm_content=&utm_term=



Buat Video Ujaran Kebencian dan Hoax, Eks Tentara AS Ditangkap

Reporter: 

M Yusuf Manurung

Editor: 

Ninis Chairunnisa

Selasa, 28 Mei 2019 16:00 WIB


erry Duane Gray (baju merah) tersangka ujaran kebencian dan penyebaran berita bohong saat konferensi di kantor Polres Metro Jakarta Barat, Selasa, 28 Mei 2019. Tempo/M Yusuf Manurung

TEMPO.CO, Jakarta - Jerry Duane Gray ditangkap oleh Unit Kriminal Khusus Kepolisian Resor Metro Jakarta Barat di rumahnya, Jalan Karya Usaha, Kembangan pagi tadi, Selasa, 28 Mei 2019 sekitar pukul 09.00. Dia diduga menyampaikan ujaran kebencian dan berita bohong dalam sebuah video.

"Yang bersangkutan bilang pemerintah saat ini tidak jujur, perlu segera diganti dengan Prabowo," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono saat konferensi pers di kantor Polres Metro Jakarta Barat, Selasa, 28 Mei 2019.


Baca: Anggota BPN Mustofa Nahra Jadi Tersangka Ujaran Kebencian


Jerry diketahui lahir di Jerman. Argo mengatakan pelaku kemudian besar di Amerika Serikat dan menjadi warga negara di sana.


Di Amerika, Argo mengatakan Jerry pernah bergabung dengan tentara angkatan udara. Jerry kemudian pindah ke Arab Saudi untuk bekerja. "Masuk ke Indonesia tahun 1985 dan bekerja sebagai instruktur diving. Kemudian tahun 2010 mengajukan kewarganegaraan Indonesia," kata dia.

Dalam video yang dibuat di salah satu hotel di Jakarta, Jerry terlihat menyampaikan pendapatnya tentang kondisi Indonesia. "Kondisi Indonesia sekarang memang sangat parah, terlalu banyak kecurangan sama rezim yang ada sekarang, sudah jelas ada infiltrasi komunis dan lain-lain masuk ke Indonesia," ujar Jerry dalam video itu.

 Dari kiri, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono dan Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Barat Komisaris Besar Hengki Haryadi saat konferensi pers, Selasa, 28 Mei 2019. Tempo/M Yusuf Manurung



"Jadi rakyat Indonesia bukan muslim saja, kita semua harus bersatu, harus maju, sampai negara ini kembali jujur lagi, sampai Presiden Republik Indonesia nama Prabowo, bukan nama yang sekarang," Jerry melanjutkan omongannya. Terhadap presiden saat ini, Jerry juga menyampaikan pendapatnya. "Dia harus mundur dan juga harus kena hukum, dia gak ikut konstitusi Indonesia, dia gak bener, ini memang untuk Republik Indonesia dia harus turun cepat, jangan tunggu sampai Oktober," kata dia.

Argo mengatakan Jerry yang mantan jurnalis salah satu media di Indonesia itu terancam dijerat dengan dengan Pasal 45 ayat 3 juncto Pasal 27 ayat 3 Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) tentang ujaran kebencian. Ia juga dijerat Pasal 14 ayat 1 dan ayat 2 dan atau Pasal 15 Undang-Undang Nomor 1 tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana dan Pasal 207 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. "Yang bersangkutan, ancamannya sepuluh tahun penjara," kata dia.



Bez virů. www.avast.com

__._,_.___

Posted by: Marco 45665 <comoprima45@gmail.com>
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)

SPONSORED LINKS
.

__,_._,___