Selasa, 03 September 2019

[Media_Nusantara] Re: [temu_eropa] Re: Batara R. Hutagalung: DARI SEJARAHNYA IBUKOTA TIDAK BOLEH DIPINDAH DARI JAKARTA.

 



On Mon, 2 Sep 2019 at 12:36, Marco 45665 <comoprima45@gmail.com> wrote:

BATARA HUTAGALUNG  WROTE:

Dari segi nilai2 sejarahnya, STATUS IBUKOTA TIDAK BOLEH DICABUT DARI JAKARTA. 

Yang boleh dilakukan adalah memindahkan Pusat Administrasi Pemerintahan, seperti a.l. Malaysia, yang memindahkan Pusat Pemerintahan ke Putrajaya, sedangkan Kuala Lumpur tetap sebagai Ibukota Malaysia.

=======================================================================================================
Bung Batara Hutagalung yth,
Dulu beberapa puluh tahun yang lalu ( waktu begitu cepat berlalu) kita pernah sama2 aktiv berdiskusi
dan saling tukar Opini dan Pandangan , saling belajar dan mempelajari Sejarah Indonesia dan Sejarah Kemerdekaan Indonesia.
Sekarang setelah sekian lama kita tak berdialog, maka hari ini saya kembali menemui Anda untuk menyampaikan sebuah atau beberapa Pertanyaan sbb:

1. Bung Batara , BAGAIMANA dengan PINDAHNYA IBUKOTA BUNDES REPUBLIK DEUTSCHLAND dari BONN ke BERLIN dan Status Quo (Kedudukan Hukum) dan dan Nama Formil serta Kedudukan Formal  Ex Ibu Kota BDR  yang lama BONN  ?  Pertanyaan yang sama untuk Nama dan Fungsi formal dan Status Quo BERLIN  IBU KOTA BDR yang baru  ..? 
> Apakah Pula harus sampai diadakan Referendum Nasional dan Persetujuan PBB dan HUKUM INTERNATIONAL ,....? Jika demikian menurut Bung Batara,..... maka TIdakkah Terasa oleh Bung Batar bahwa itu semua  Suatu Hal yang sangat  atau Keterlaluan NAIF ? 

2,Pertanyaan yang Analogis dan Praktis Sama dan setaraf tentang STATUS QUO  IBU KOTA
    LAMA BRAZILIA ( RIO DE JANEIRO )  yang dipindah dan digantikan ke IBU Kota yang Baru
    ''BRASIL dan atau NEW BRASIL ''   .. ??
3. Lalu Bagaimana dengan Status QUO IBU KOTA ZAGREB > Bekas Ibu Kota Negara Federasi
 Socialis Yugoslavia yang sudah Buyar / Bubar Berkeping-keping menjadi Beberapa Negara kecil yang baru dan independen yaitu : Serbia ,  Crotia. Bosnia -Herzigoviena , dan Slovenia dengan Masing2 IBU KOTA- NYA yang baru  >  sebagai  Akibat yang sangat Tragis dalam sejarah kemanusia akibat PERANG DINGIN JILID II ...?

4.. APAKAH mereka pun dalam hal PEMINDAHAN IBU KOTA Mereka harus selalu menempuh Prosedur HUKUM dan Ketat dikekang dan dituntut  oleh UNDANG2  atau KONSTITUSI NEGARA MEREKA masing2 seperti yang yang diutarakan menurut OPINI dan Teori Sejarah  bung Batara ?
Ataukah Mereka semua didesak dan terdesak oleh KEBUTUHAN YANG URGENT DAN SIKON dari KEBUTUHAN yang sudah sangat Kritis dan Mendesak  dan atau HARUS MENGAMBIL SUATU KEPUTUSAN FINAL yang suatu saat toh mau tak mau Harus Ditempuh dan Diselesaikan karena BERBAGAI ALASAN KONKRET yang cukup BERALASAN dan demi untuk PERSPEKTIVE MASA DEPAN yang akan meminta Persyaratan dan Sikon yang lebih demanding demi Eksistensi dan Kelanjutan kehidupan serta Kebutuhan IBUKOTA NEGARA dari segala segi....ketimbang Kita hanya
muter2 ditempat dan  Tidak habis2 nya mendiskusikan setiap Hal Tanpa Argument yang meyakinkan dan tanpa KEBUTUHAN dan ALASAN KONKRET  ....selain secara Dogmatis mengikat diri kita sendiri  dengan berbagai Tradisi yang konventsional dan tradisinional  pada Alasan Hukum dan Kebiasaan dan atau Sejarah / HISTORY  ... atau bahkan HIS-STORY .....that never ending tentang Sesuatu yang bukan SESUATU.....? 

KONKLUSI 
Mungkin dan  bisa ada kemungkinan besar dan  logis tentang Kemungkinan adanya Pemindahan IBU KOTA dari negara2 lainnya di masa mendatang, sudah karena Alasan Logis dan  Sikon dan Kebutuhan konkret dari Negara2 yang bersangkutan ( baik dari segi Politis, KetataNegaraan , Ekonomi, Administrativ ataupun dari Strategis dan Keamanan serta Kenyaman Lingkungan  dan atau dari segi Ekologi dan  Kepadatan Penduduk dan Ruang Hidup yang sehat.....(seperti Halnya dengan The ever Flooded dan Over crowded Metropol & Megapol Jakarta ....)..

>> LET'S FIND and DISCOVER OURSELVES or We'll be totally Lost....(in many ways...) 

 Tabik - Horas tondi madingin 

On Mon, 2 Sep 2019 at 10:03, Batara Hutagalung batara44rh@yahoo.com [temu_eropa] <temu_eropa@yahoogroups.com> wrote:
 

Wawancara saya di Bravos Radio hari Sabtu, 31 Agustus 2019. 

https://youtu.be/zh7cRysbSHQ 

Catatan:

KALAU DI MILIS TIDAK DAPAT DIBUKA, SILAKAN BUKA MELALUI WEBLOG:

 

https://batarahutagalung.blogspot.com/2019/09/batara-r-hutagalung-dari-sejarahnya.html

 

########

RINGKASAN.

Dalam wawancara ini, saya menyoroti rencana pemindahan Ibukota terutama dari segi kesejarahan dan hukum/ *Undang2 No 10 thn 1964 mengenai penetapan Jakarta sebagai Ibukota NKRI.* 

Dari segi nilai2 sejarahnya, STATUS IBUKOTA TIDAK BOLEH DICABUT DARI JAKARTA. 

Yang boleh dilakukan adalah memindahkan Pusat Administrasi Pemerintahan, seperti a.l. Malaysia, yang memindahkan Pusat Pemerintahan ke Putrajaya, sedangkan Kuala Lumpur tetap sebagai Ibukota Malaysia.

********

Saya juga menyampaikan pendapat saya mengenai masalah Papua, karena ada yang berpendapat, bahwa eskalasi konflik Papua hanyalah pengalihan isu untuk rencana pemindahan Ibukota. 


Mengenai masalah Papua, sudah saya tulis dalam buku INDONESIA TIDAK PERNAH DIJAJAH, yang saya terbitkan tahun 2017.

 

Saya tulis, bahwa dalang pemecah-belah NKRI ada di Den Haag Belanda.

 

Dirancang sejak tahun 1990, setelah Perang Dingin _(Cold War)_ berakhir. 

 

Saya tulis a.l. bahwa skenario untuk memecah-belah NKRI didisain di Belanda sejak tahun 1990, dengan didirikannya organisasi yang mirip PBB, yang dinamakan Unrepresented Nations and Peoples Organization (UNPO).

 

Tujuan UNPO adalah membantu anggota-anggotanya mencapai kemerdekaan.

 

UNPO dideklarasikan pada 11 Februari 1991. yang sudah menjadi anggota pada saat deklarasi adalah OPM, GAM dan RMS. Timor Timur menyusul menjadi anggota pada bulan Januari 1993.

 

Keberhasilan UNPO pertama adalah memisahkan Timor Timur dari NKRI tahun 1999. 

 

Keberhasilan UNPO ini berkat kerjasama dengan ANTEK2 DAN KAKITANGANNYA DI INDONESIA!.

 

Saya telah tulis juga, bahwa sasaran berikutnya untuk dipisahkan dari NKRI adalah PAPUA, dengan pola yang sama ketika memisahkan TimTim dari NKRI.

 

Sebagian dari bangsa Indonesia yang *TIDAK BELAJAR DARI SEJARAH,* terperangkap dalam jebakan konspirasi internasional dan nakin memperuncing situasi yang menjurus kepada KONFLIK HORISONTAL. 

 

Kemudian untuk "membasmi" pendukung OPM, dilakukan pendekatan militer/kekerasan.

 

Sejarah dunia telah menunjukkan dan membuktikan, bahwa pendekatan keamanan/militer dan kekerasan, TIDAK PERNAH DAPAT MENYELESAIKAN MASALAH SOSIAL.

 

Yang sangat dikuatirkan adalah, *diciptakan kondisi* yang akan menjurus kepada tragedi "SANTA CRUZ KEDUA."

 

Inilah yang dikehendaki oleh para dalang di Den Haag, belanda, karena akan mempercepat ikut-campurnya PBB dan ABDACOM/UNPO. 

Untuk apa Amerika Serikat sejak beberapa tahun menempatkan 25.000 marinir di Darwin, Australia Utara? Hanya butuh sekitar 1 jam untuk diterjunkan ke Papua, guna "melindungi" warga Amerika di Freeport.

 

Setelah itu, pemisahan Papua dari NKRI hanya masalah waktu saja.

 

Kemudian masih ada dua anggota UNPO yang akan dipisahkan dari NKRI, yaitu RMS dan ASNLF (Aceh Sumatera National Liberation Front). 

 

GAM keluar dari UNPO setelah perdamaian Helsinki tahun 2005.

ASNLF menjadi anggota UNPO tahun 2012.

 

Maka, NKRI BUBAR ... HARGA MATI.

 

********



Bez virů. www.avast.com

__._,_.___

Posted by: Marco 45665 <comoprima45@gmail.com>
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (2)

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar